11 - ARC 04 / PART 02
Satu sama lain---
"Ah, menyalahkan satu sama lain."
Tomohisa menceletuk.
Mendengarkan segala cerita ini membuatnya teringat. Mungkin pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menyalahkan satu sama lain.
Untuk keadaannya, atau untuk keadaan orang lain.
Tidak bisa dipungkiri manusia itu mudah terpengaruh. Dalam kasus Shirano Yuu terdahulu, Tomohisa menyimpulkan banyak hal.
Orang seperti mereka tidak bisa berkerja dengan sipil. Setegas apa pun pula mereka, mereka akan ada sisi lemahnya.
Dan mereka akan menyalahkan orang seperti mereoa karena seorang warga sipip terpengaruhi.
Shirano Yuu tahu Nara dari Hatoyama Shion.
Ya seharusnya kalau ia jernih, ia tidak akan menjual anaknya sendiri.
Gila, Tomohisa pun akan memilih menjual ginjalnya dibanding harus menjual buah hatinya.
Sekalian saja salahkan semuanya.
"Kau tidak punya lagu lain dan itu membuatku merasa muak," Tomohisa berucap. "Kalau kau waras, kau tidak akan menyalahkan Paman Shion atas ini."
"Harus 'kah aku menyalahkan Ibumu yang tewasnya terakhir dibanding anggota JIS yang lain?"
"Kalau kau sedang mencari pembenaran bukan di sini, tapi di pengadilan nanti."
Sou paham kenapa Tomohisa berkata seperti itu. Ia menganggap sosok Shion itu baik.
Tapi Sou tidak. Shion bukan ayah yang baik. Sou pernah sekali, dan selalu, menyalahkannya.
Ia tidak merasa keberatan juga kalau Shion bersalah.
Salahkan ayahnya, benar juga. Kalau ayahnya tidak memberikan Shirano Yuu ide, ia tidak akan mengambil jalan ini.
Dan Shion pun kalau tidak terlibat hutang, ayahnya akan selamat. Yang lain pun pasti berpikir sama.
Ini bukan jalan untuk suatu petunjuk.
"Ping."
Ponsel Sou berbunyi. Ia melihat ponselnya, terdiam sejenak.
"Maka kesimpulannya adalah karena hutang piutang dan persahabatan yang rusak."
"20 tahun yang lalu, Shirano Yuu bebicara dengan Ayahku bersama doromu. Kemudian, menyinggung soal aktivitas gelap," ucapnya Sou.
"Hal itu mebuat Shirano Yuu menjual anaknya, Shirano Kuro untuk menutupi hutang.
"Jembatan transaksinya adalah seorang polisi yang meninggal di depan kuil. Kemudian, transaksi itu dilaporkan oleh Ibunya Shirano Kuro."
Sou jeda sejenak, "Dan karenanya, Ibu Shirano Kuro menyalahkan keadaan."
"JIS pun terpaksa turun tangan juga setelah tahu kaitannya Si Polisi dan organisasi Nara itu. Kemudian pada penyelidikan hari ke-10, mereka dibunuh."
"Tuan Muranaka Shojiro, Ayahnya Five, menemukan Shirano Kuro dalam keadaan tidak dikenali lagi."
"Tuan Muranaka dulu berniat membawanya ke orangtuanya sekali pun tidak bisa dikenali lagi. Tapi ia dibunuh oleh salah satu diantara mereka."
"Dan... Ayahku, Tuan Amanogawa, Nona Tsubaki, dibunuh di sini saat mengejar pelakunya."
"Ayahku dan Tuan Amanogawa dinyatakan bunuh diri karena ditemukan menembak kepalanya sendiri...".
KAMU SEDANG MEMBACA
7150 DAYS : Dystopia
Fanfiction"Sebenarnya 7150 hari itu ada kejadian apa?" *** 3 bulan telah berlalu. Sou "kembali fokus" dengan pekerjaannya sebagai "Utaite" tanpa diganggu gugat apa pun. -Sebut saja itu pekerjaan rahasia. Bahkan dengan "Apa yang terjadi 7150 hari yang lalu"-Ia...