12

67 11 12
                                    

12 - ARC 04 / PART 03
DIA PELAKUNYA!

---

WARNING:
Salah satu kejadian diambil dari kejadian nyata yang benar terjadi.

---

"Terimakasih banyak."

Shoose tidak pernah menyangka bahwa ini adalah gilirannya untuk turun beraksi.

Ia merapihkan kemeja. Persis di depan matanya sebuah bangunan Rumah Sakit berdiri tegap. Tidak lain bangunan ini adalah Rumah Sakit Universitas Kedokteran Tokyo.

Shoose menghela napas lelah. Dia tidak menyangka bahwa ini adalah pemberhentiannya setelah sehari di Kyoto adalah rumah sakit.

Sou memintanya. Entah apa alasan Si bungsu memintanya, ia hanya bisa menurut.

Dia tidak bisa mengabaikan anak satu itu. Terutama dialah yang... Banyak terlibat. Kalau dipikir-pikir pun ia jarang berkerja juga.

Sebenarnya dia memiliki alasan kenapa ia tidak berkerja. Medis adalah bidangnya. Ia terbiasa di belakang layar. Tak jarang dia pun pergi-pergi bersama Four sebagai ekor.

Four itu agak petakilan soalnya.

"Five!" sahutnya Tomohisa. Kedua mata Shoose otomatis menyipit. "Maaf! Maksudku, Shosuke-san!".

Shoose mewajarkan saja, "Apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Ah, ya...," Tomohisa menatap ke arah lain. "Biar kujelaskan sambil ke sana deh."

Tomohisa dan Shoose berjalan ke arah lift. Mereka memastikan tak ada satu pun orang di lift itu-pas sekali. Keduanya naik ke lantai 5.

"Eve-san mencoba bunuh diri."

Shoose tidak lagi terkejut. Ia telah menduga sejak lama bahwa Eve akan meledakan emosinya. Ini dari akibat trauma dari masa lalunya.

"Lalu?" tanya Shoose serius. "Apa ada yang mencurigakan? Semisal, alasan kenapa ia meledak?"

"Ada, itu karena surat."

Tomohisa memberikan Shoose 1 lembar surat. Ditulis tangan. Dan telah ternoda darah. Agak kusut. Pula tulisannya agak pudar karena air.

"Katanya dari Dasoku-san," ucap Tomohisa. "Tapi kurasa bukan dari dia deh. Dasoku-san 'kan di ruang khusus."

Shoose hanya membaca setengah surat itu. Yang kebetulan tidak ternoda dengan darah, masih rapih.

Bukan tanpa sebab, ini terlalu provokatif.

Bukan tanpa sebab, ini terlalu provokatif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
7150 DAYS : DystopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang