Jam 10. Bel istirahat untuk anak anak lain, menjadi bel pulang untuk anak anak kelas 1 dan 2.
Gerbang sekolah, disini lah 3 bocil lucknut berkumpul menatap mobil dan motor yg lalu lalang di jalanan.
"Kita pulang ?" Sesen membuka suara.
"Emangnya bang sesen mau kemana kalo ga pulang ?" tanya Jiji.
"Kita jalan ?" tanya Juju pada temannya.
"Emangnya naik apa kalo ga jalan ?" tanya Jiji balik.
"Duh, jiji kenapa nanya balik mulu sih ?!" Sesen cemberut membuat bibirnya lebih maju seperti bebek.
"Tau nih si jiji. Pengen Juju betot aja rasanya." ucap Juju sambil menatap jiji geram. Jiji hanya mengedikkan bahunya tak peduli.
"Yaudah yuk, kalo mau jalan kaki. Kalo kelamaan entar spombobnya udh habis lagi" ajak Juju menarik kedua tangan temannya.
Yang ditarik hanya pasrah mengikuti Juju dari belakang. Sampai tiba tiba, ada mobil sedan hitam yg berhenti tepat di depan mereka. Pintu mobil terbuka.
Juju yg ingat pesan abangnya agar selalu berhati-hati kepada siapapun langsung menarik tangan kedua temannya untuk menjauh dari mobil itu.
"Juju apaan sih, lepasin !" Jiji menghempaskan tangan kecil Juju dari tangannya.
Juju yg mendapat perlakuan tersebut langsung berbalik dan menatap Jiji dengan cemberut.
"Jiji ayoo, gaboleh deket² sama orang asing nanti diculik tau" Juju menarik tangan Jiji lagi.
Sesen yg masih terdiam hanya menatap keduanya polos. Jiji lagi lagi menghempaskan tangan Juju.
"Itu bukan orang asing juu, itu-" ucapan Jiji terpotong karena sapaan sesen kepada seseorang.
"Halooo tantee !" Sesen menyapa orang yg keluar dari mobil itu dengan senyuman dan lambaian tangan.
•••••
"Jam berapa dah sekarang ?" Jeran menyeruput chitime dan masih sibuk menatap laptop yg berada di depannya.
"Goblok, baru juga keluar kelas udh nanya aja," jawab Jerka malas.
"Setengah sebelas," celutuk Hesdar singkat sambil mengutak-atik keyboard laptop. Jeran mengangguk.
Serka yg tengah memainkan ponselnya hanya menatap mereka tak peduli. Dia sibuk membuka apk burung biru. Twitter bukan travelika.
"Eh, lu pada tau ngga ?" Jerka membuka suara dan menutup laptopnya.
Hmm, bau² ngeteh.
"Apaan ?" hesdar yg tertarik dengan omongan Jerka ikut menutup laptopnya.
"Si Nichill kemaren pulang ngampus nganterin cewe lain woi" Jerka memulai acara gibah itu.
"Siapa ? Cewenya Laras kan?" Hesdar menatap Jerka.
"Nichill mana seh ? Yg kemaren minta contekan sama Serka bukan ?" Jeran ikut nimbrung.
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA || EN-
De TodoSekedar pertemanan dengan masalah masing-masing. Bukan tak peduli, hanya tak ingin menambah beban satu sama lain Luka lampau. Kehadiran semu. Kebebasan. Pengamat tak berdaya. ✧✧✧ ❝ Masalah gue, lo...
