G

145 16 0
                                    


•••••

TOK TOK TOK

Ketukan pelan di pintu kamar hesdar membuat sang empunya segera beranjak dari meja belajarnya.

Dibuka pintu putih polos itu, tampaklah seorang anak kecil setinggi pinggang hesdar yg menatapnya sendu. Juju.

Hesdar yg paham apa yg terjadi pada adiknya langsung berjongkok menyamaratakan tinggi badan dengan Juju.

" Abang "

Hesdar langsung menarik Juju kedalam pelukannya. Menempatkan kepalanya di ceruk leher kecil Juju.

" Juju kangen bunda, bang "

Hesdar semakin mengeratkan pelukannya pada sang adik yg mulai bergetar bahunya. Terasa bahu kanan hesdar mulai basah.

" Juju, kangen bunda ya ? Abang juga. Mau ke tempat bunda ga ? " ucap Hesdar sambil melepaskan pelukannya.

Juju mengangguk pelan sambil mengusap air matanya membuat hesdar tersenyum kecil dan membantu Juju mengusap air matanya.

" Yaudah, ini udah malem. Ayo tidur, Abang anterin Juju ke kamar " ucap Hesdar sambil berdiri dan menggenggam tangan mungil Juju.

" Juju mau tidur sama Abang boleh ga ?" Juju menundukkan kepala dan menatap kedua kakinya.

Hesdar tersenyum tipis dan langsung menggendong Juju masuk ke kamarnya.

•••••

" WOI SERKA !! TURUN SINI LU "

" SERKAAA "

" SARAPAN SATT "

"  SERKA BANGKEE "

Beginilah keseharian Gogo twins dirumahnya yg gedenya ga ngotak. Teriak sana sini ga malu sama tetangga. Lagian tetangga mereka juga modelannya sama kaya mereka. Pokoknya satu kompleks gaada yg bener dah.

Mereka  lebih sering tinggal berdua tanpa maid karena Daddy & Mommy nya lebih sering keluar negeri buat urusan bisnis.

" Anj emang, mana si ni orang satu dipanggilin kaga nyahut " umpat Jerka sambil menaiki anak tangga untuk menghampiri kamar sang kembaran.

CKLEK

" Anjing." Jerka buru buru menutup pintu kamar Serka yg tadi ia buka dan memilih menunggu di depan pintu.

CKLEK

" Apaan si tolol " ucap Serka sambil menatap kembarannya datar.

" Ya lu kalo lagi ganti baju bilang kek mata gue ternodai anjir "

" Lu yg asal masuk ga ngetok pintu sat "

"  Gatau lah. Turun kebawah sarapan "  Jerka membalikkan badannya dan segera turun kebawah diikuti Serka.

Sampai dibawah, mereka langsung menuju meja makan. Terlihat di meja makan hanya ada segelas susu putih dan dua lembar roti yg berlapiskan coklat.

" Jer " panggil Serka pelan.

" Hm." Jerka menyahut dan menatap kembarannya itu.

Hening. Tak ada jawaban dari Serka. Ia sibuk menatap makanan di meja. Jerka menatap kembarannya aneh.

" Masih pagi lu teriak-teriak manggilin gue kebawah..." ucap Serka dan dijawab anggukan dari Jerka.

TACENDA  ||  EN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang