I

112 12 0
                                    

Rezi duduk di kursi meja makan, mengayun-ayunkan kakinya yg tidak menapak ke lantai sembari meminum susu coklat buatan mamanya.

" Hmm, enak mah " ucap Rezi melayangkan kedua jempolnya kepada mama Sazyn.

" Mamah gitu lhoo," mama Sazyn mengelus rambut anaknya dan segera membereskan meja makan.

Rezi turun dari kursinya perlahan karena ia tidak sampai. Setelah turun, ia langsung berlari ke kamarnya yg berada di lantai atas.

' ngapain lari lari sih jii ' batin mama Sazyn menatap putra kecilnya yg berlari dan melanjutkan mencuci piring.

Tak sampai semenit, Rezi langsung berlari menuruni anak tangga dengan 3 bis mainan yatno ditangannya.

Itu lhoo, bis kecil ramah yg biru
sama temen temennya.

DUAGH

Suara keras dari tangga membuat mama Sazyn segera berlari panik menuju asal suara. Dilihatnya Rezi yg terduduk setelah terjatuh dan mainannya yg berhamburan.

" Jangan lari lari dong jii " ucap mama Sazyn sambil melihat keadaan anaknya. Yg bersangkutan hanya cengar cengir.

" Mau kemana sih buru buru ? " tanya mama Sazyn sembari berjongkok menyamaratakan tingginya dengan Rezi dan memberikan mainan bisnya yg berhamburan.

" Mau main sama Juju sama bang sesen jugaa," ucap Rezi tersenyum.

" Bolehkan ?" sambungnya dengan mata berbinar.

Yang ditanya mana mungkin menolak melihat putranya itu. Mama sayzn hanya mengangguk sambil tersenyum.

Rezi mengembangkan senyumnya dan langsung berlari menuju pintu. Mama sayzn menggelengkan kepalanya sembari berdiri.

•••••

"Huumm! bang Sesen kok gaada dilumahnya ya?" Rezi berjalan sambil menendang kerikil dan mengerucutkan bibirnya.

Kemudian ia berhenti tepat di depan rumah Hesdar. Rezi menatap pintu depan rumah itu dengan teliti sampai menyipitkan matanya.

"Ish, kayanya Juju juga gaada di lumah deh." ucap Rezi dengan nada sedih mengetahui teman temannya tak keliatan batang hidungnya.

Rezi hendak berbalik untuk pulang. Sebenarnya Rezi masih memiliki niat untuk bermain, tetapi teman temannya tidak ada.

"eh? iya bang Jelka!" Rezi langsung berlari ke arah rumah Gogo twins itu. Ia teringat bahwa Jerka selalu mau bermain dengannya.

•••••

Keempat remaja yakni Jeran, Hesdar, Jerka, dan Serka tengah asik Mabar bersama di sofa ruang tengah. Mereka tidak memperhatikan bahwa Junan dan Sendra tengah mengacak-acak kulkas milik Gogo twins itu.

"sssut, jujuu mauu es krim ga?"

"ha? emang ada bang?" tanya Junan balik.

"ada, bentar aku ambilin ya!" ucap Sendra antusias.

Sendra mulai memanjat kulkas untuk mencapai freezer tempat Jerka menyimpan es krim. Junan menunggu Sendra dengan tatapan berharap.

TACENDA  ||  EN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang