Three

2.8K 383 21
                                    

Kabar kalau yang mulia kaisar dan permaisuri masih hidup dan sedang menuju istana sudah menyebar ke seluruh penjuru istana dengan sangat cepat.

Bahkan panglima Lin dari kerajaan sudah membentuk barisan di pintu gerbang istana untuk menyambut pemilik dari kerajaan tersebut.

"Ibu apakah aku bermimpi? Yang mulia telah kembali" Salah satu gadis anggun kini melangkah dengan cepat memeluk ibu nya dengan tangisan yang tak lepas dari wajah nya.

"Puasa dan doa yang kita panjatkan ternyata tidak sia sia nak" jawab sang ibu dengan tak kalah bahagia dan terharu nya.

Ya mereka berdua adalah Selir Cheng dan Ibu dari selir tersebut. Semenjak perang yang di lakukan pemberontak dua minggu yang lalu serta hilang nya permaisuri dan kaisar membuat semua anggota keluarga istana berkumpul pada satu tempat.

Walau keadaan sudah membaik sejak beberapa hari yang lalu, tapi sejujurnya mereka masih sangat ketakutan karena sosok raja dan ratu mereka belum bisa di temukan. Itulah kenapa ketika mendengar pemilik dari kerajaan ini kembali membuat semua orang bersyukur dan bahagia.

"Ibu" Sang ibu menoleh pada anak nya. "Aku izin terlebih dahulu, karena harus mempersiapkan kamar dan yang lain nya untuk yang mulia kaisar juga  permaisuri" lanjut selir Cheng dengan senyuman.

Sang ibu mengangguk "baiklah beri tahu juga untuk para selir nya untuk segera  bersiap sebelum kedua nya sampai di istana" Jelas sang ibu.

"Baiklah" Balas selir Cheng lalu memberi salam dan melangkah pergi.

Persiapan dan yang lain nya langsung di selesaikan oleh semua pelayan dan prajurit. Beberapa alat musik sudah di baris kan untuk di main kan ketika kaisar dan permaisuri memasuki istana nanti.

"Apa semua nya sudah selesai" Wen ning yang merupakan penasehat kaisar kini mencoba bertanya pada beberapa prajurit.

"Sudah tuan, persiapan nya sudah selesai, beberapa menit lagi yang mulia kaisar dan permaisuri akan datang"

"Baguslah" jawab Wen ning bersama dengan anggukan.

Seperti yang sudah di katakan tak lama suara teriakan dan alat musik sudah di mainkan, Kaisar dan Permaisuri sudah memasuki istana. Dan hal itu membuat decak kagum dari Xiao zhan.

"Ternyata ada karnaval juga" Ujar Xiao dengan polos nya.

"Ini penyambutan bodoh, sudah ku katakan jangan bertindak aneh! Jika tidak kau akan di curigai" Jawab Wang Yibo mencoba mengingatkan.

Saat di jalan menuju istana, Wang Yibo dengan sabar nya menjelaskan semua hal yang Wang Yibo pahami tentang semua hal yang sedang terjadi. Xiao zhan Juga mendapat banyak peringatan dari laki laki itu untuk tidak merasa aneh tapi malah harus bersikap biasa saja layak nya seorang Permaisuri.

Jika di ingat dia juga masih sakit hati karena harus hidup sebagai permaisuri padahal dia ada laki laki, apalagi di masa sekarang dia adalah pasangan dari orang yang dia benci.

Benar benar sial dan menyebalkan.

"Salam yang mulia, Syukur lah anda baik baik saja" Selir Cheng memberi salam pada suami nya dengan senyuman.

"Terima kasih"

Selir Cheng Tersenyum, tapi kini mata nya beralih menatap dengan jelas tangan suami nya bertautan dengan tangan sang Permaisuri dan jelas mengudang Tanda tanya di hati.

"Yang mulia permaisuri" Mata Selir cheng berpindah ke Arah Xiao zhan, "ini sudah mulai gelap kami sudah menyiapkan kebutuhan anda di kamar, mari ikut lah bersama kami" Lanjut Selir Cheng dengan Wajah yang masih setia tersenyum.

Second Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang