Six

2.5K 329 7
                                    

"Yang mulia permaisuri tidak ingin keluar?"

Pertanyaan Selir Cheng di balas anggukan oleh Dayang su. Setelah kehadiran Yang mulia kaisar secara tiba tiba malam kemarin! Sampai pagi ini Permaisuri Menolak untuk keluar kamar.

Dayang su juga menambahkan kalau Permaisuri sempat menambahkan bubuk cabe pada Soup untuk yang mulia kaisar.

Selir Cheng tidak kaget, dari dulu kedua nya memang tidak akur tapi selir cheng cukup terkesiap atas tindakan Permaisuri yang begitu berani.

"Aku akan menumui Permaisuri nanti, Kau boleh pergi."

Dayang su memberi salam lalu segera pergi meninggalkan Selir cheng yang tampak sedang memikirkan sesuatu.

"Seperti nya aku harus menumui yang mulia Kaisar" ucap dayang cheng pada diri nya sendiri.

Setelah dengan pemikiran nya, selir cheng langsung melangkah memuju ruangan yang mulai kaisar Wang bersama dua dayang di belakang nya.

Wang Yibo yang awal nya sibuk menikmati makanan nya kini mata nya beralih menatap Selir cheng yang sudah memberi hormat untuk masuk dan wang Yibo Pun mengizinkan nya.

"Apa kau ingin makan bersama ku?" Tanya Yibo selesai menelan makanan nya.

Selir cheng tersenyum. "Sejujurnya ada beberapa hal yang ingin aku bahas" Jawab nya.

Wang yibo menghentikan gerakan tangan nya. "Hal apa itu"

"Apa yang mulia kembali bertengkar dengan permaisuri?" tanya Selir cheng lagi.

Wang Yibo menggeleng. "Tidak sama sekali"

Selir cheng menghela nafas dengan sabar. "Ku pikir hubungan kalian semakin dekat semenjak hilang bersama? Jika yang mulia tidak mengalami masalah dengan permaisuri kenapa saat ini permaisuri tidak ingin keluar kamar"

Penjelasan itu membuat Alis Yibo terangkat, tak lama berfikir untuk mencerna semua nya dia akhirnya kembali mendongak dengan sebuah seringai. "Oh itu! Kurasa kejadian malam kemarin membuat dia tidak bisa bergerak dan sedikit malu jadi kami mel......"

"Yang mulia" Potong Selir cheng dengan mata melebar dan pipi bersemu. "Kurasa hal seperti adalah rahasia Privasi kalian sebaiknya jangan di katakan, saya sudah memahami nya."

"Baguslah kalau kau memahami nya, aku tidak ingin berbohong padamu" Jelas Yibo dengan hati tampak senang.

"Baiklah, aku permisi! Kau tidak perlu khawatir soal permaisuri aku akan segera mengurus nya." selir cheng melangkah mundur.

"Terima kasih, maaf merepotkan mu" wang Yibo berujar terima kasih.

"Tidak perlu berterima kasih yang mulia, itu sudah menjadi tugas saya" jawab Selir cheng dengan senyuman lalu melangkah keluar dari ruangan tersebut.

Selir cheng memang berhasil membujuk Xiao zhan, bukan nya menemui wang Yibo untuk meminta kejelasan atas ciuman itu. Xiao zhan berupaya bersikap biasa biasa saja.

Wang Yibo ingin menemui Permaisuri itu, tapi tugas nya sebagai raja memang berat sehingga beberapa hari ini dia bisa bertegur sapa dengan Laki laki itu.

"Bagaimana Wilayah bagian timur?" Yibo bertanya pada wen ning dengan tangan yang terus membuka gulungan kertas di tangan nya.

Wen ning menunduk. "Semua nya sudah terkendali Wilayah itu sudah ku serahkan ke Panglima li"

Wang Yibo mengangguk. "Baguslah, apa malam ini masih ada lah yang harus ku bahas?"

Wen ning tampak berfikir. "Seperti nya tidak, kurasa yang mulia bisa istirahat".

Wang yibo langsung bernafas lega, "Syukur lah berarti aku punya waktu untuk bertemu dengan Permaisuri"

Malam nya Wang Yibo langsung melangkah menuju kamar Xiao zhan, tapi saat pintu terbuka ternyata laki laki manis itu sudah tertidur. Wang yibo hanya mengelus pelan kepala Xiao zhan lembut.

Ruangan itu tampak sunyi. Yang terdengar nya hanya deru nafas Xiao zhan. Wang Yibo tidak tau ini salah atau benar tapi saat itu juga dia mengecup pelan bibir merah Xiao zhan.

"Kau menyebalkan! Harus nya kau menemui ku dan meminta penjelasan padaku ternyata kau tidak melakukan nya sama sekali" oceh Yibo dengan raut kecewa.

"Apa kau tidak menyukai ku? Memang ini sedikit aneh kita itu musuh di masa depan tapi apa salah nya saling memiliki perasan di masa sekarang" Suara Wang Yibo semakin pelan dan tampak seduh.

Xiao zhan tidak terganggu sama sekali. Wang Yibo menoleh ke arah sisi meja lalu dia segera melangkah ke arah sana.

Wang Yibo mengambil lembaran kertas dan menulis sesuatu, sesekali dia akan tampak berfikir apa yang harus di goreskan ke kertas tersebut.

"Aku harus merangkai kata kata yang bagus agar dia otak bodoh nya dengan cepat bisa memahami" Guman Yibo dengan tangan yang terus bergerak.

Selesai dengan tulisan itu, dia kembali meletakan nya di atas meja seperti semula. Dia tidak harua melipat atau melakukan apa pun pada surat tersebut. Dia yakin Xiao zhan pasti membaca nya.

"Baiklah persiapakan dirimu untuk besok Xiao zhan" Ucap Yibo dengan Pelan.

Pagi nya Saat Xiao zhan terbangun saat di ingin pergi untuk membersikan diri mata nya kini terpaku terhadap satu kertas dengan tulisan di atas meja.

"Siapa yang menulis ini" tanya nya pada diri sendiri.

Maaf baru menghubungi saat ini, semalam aku sudah berada di kamar mu tapi kau sudah tertidur! Jadi aku tak ingin menggangu.

Ada yang ingin aku perjelas tentang kejadian waktu itu! Apa kau bisa datang ke kamar ku besok malam?

Baik lah aku menunggumu.

Dan jangan lupa persiapkan dirimu.


W.Y


Walau tanpa pakai sampel kerajaan, Jelas Xiao zhan Tau siapa pengirim nya. Xiao zhan meletakan surat itu lalu menghembuskan nafas nya dengan perlahan.

"Seperti yang di katakan Selir Cheng aku tidak boleh menghindar" xiao zhan berucap memberi kata kata Positif untuk nya.

"Mungkin ini aneh tapi aku tidak boleh bersikap seperti anak kecil lagi"

"Tapi" Xiao menjeda kata kata nya dan sedikit berfikir. "Aku akan membuat Wang Yibo mati kalau dia berani mempermainkan ku"

Selesai dengan semua ucapan nya pada diri sendiri, Xiao zhan langsung melangkah Menuju ruang pemandian.



Bersambung.





Jadi nih cerita cuma ku buat dua hari sih Wkwkwk soalnya lagi gabut aja gak tau nya jadi cerita 😌

Jadi dari pada sia sia mending langsung ku Up ☺







Second Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang