Woy, vote dlu ngapa?! Klo Gk gw masukin ke selokan lu?!
.
.
.
.
.
:VRudy hanya menahan napas kala kakinya tersandung sebuah meja bulat yang bahannya keras. Hal itu membuatnya berteriak. Beruntung tangannya cukup kuat untuk mengangkat meja tersebut dan melewati tempat itu kembali. Sendirian.
Rudy sendiri hnya bisa membaca doa. Entah kenapa gubuk tua itu semakin lama semakin gelap jika kita sudah terlalu dalam untuk masuk ke dalamnya. Rudy hnya bisa mendengus nafas kasar. Lain kali kalau jalan itu jgn sendiri, kek!
Rudy : "Buset, dah. Tahu gitu mending gw Gk osah masuk."
Rudy takut? Ya, semua org pasti merasakan hal yang sama. Ada yang sampai fobia juga. Itu wajar. Dan, fyi, Rudy sebenarnya tidak fobia atau takut terhadap Apapun, kecuali ...
"Rudy ..."
Suara halus itu hampir membuat bahu Rudy terlonjak. Dia kenal suara itu. Iman, itu suara Iman. Rudy menghela nafas berat. Syukur! Berarti dia tidak perlu sendirian lagi dan tk perlu khawatir.
Sedang sibuk mencari Iman, Rudy seketika berhenti melangkah. Wait, ada yg tk beres.
Rudy : "Bentar ... kalau anak itu ada disini ... berarti dia ... sendirian?! Ish!"
Kini rasa lega Rudy berubah menjadi rasa khawatir. Perempuan seperti Iman tidak boleh sendirian di tempat ini. Dia takut jika sesuatu terjadi kepada anak itu. Rudy lalu cepat2 melangkah mencari Iman.
Rudy : "Iman!"
.
.
.
.
.
Ali dan Alicia memasuki gubuk. Berdua. Ya, hanya berdua saja. Mereka tidak berhasil menyusul Iman dikarenakan Iman berlari dgn sangat cepat. Mungkin The Flash saja lewat. Jadi, mereka akhirnya memilih utk berjalan pelan.
Ali : "Alicia ..."
Alicia : "Apaan?"
Ali : "Kita, tuh, sebenarnya mau ngapain, sih, disini?"
Alicia : "Hehh ...=_= kau ini ..."
Alicia memandang datar ke arah Ali yg otaknya mendadak jadi siku2.
Ali : "Kenapa lihat2?"
Alicia : "Kamu itu ... jgn membohongiku. Kamu sehat2 aja, kan? Baik2 aja, kan? Gk sakit, kan? Otaknya masih fresh, kan? Jawab dgn jujur."
Ali : "Alhamdulillah masih sehat wal afiat, kok. Emgnya ngapa?"
Alicia : "Dahlah🗿"
Keadaan tk memungkinkan Alicia utk menumbuk wajah "Polos" Ali karena Alicia sendiri sudah lelah dan capek jiwa raga. Akhirnya, dgn sisa-sisa kesabaran yg masih ada, dia pun menjelaskan kepada Ali.
Ali : "Ooohh ... bilang, dong, kalau kita mau nyari Rudy sama Iman. Gitu aja ribet bener. Sudah, sini. Biar gw yg jagain lu."
Alicia cuma bisa nahan napas mendengar omongan Ali. Mereka lanjut mencari kedua agen tersebut.
Alicia : "Kok, aku Ngerasa gubuk ini kayak luas banget, perasaan tadi sempit, deh. Gk ada tempat keluar, kayak jalur tanpa ujung, mirip2 sama labirin."
Ali : "Weyh, jgn ngomong gitu, dong."
Ali yg mendengar Alicia langsung pucat pasi. Alicia hnya menjeling Ali dan mendengus nafas kasar. Jadi, ini sebenarnya gimana, sih? Ini, mah, bukan Ali yang jaga dirinya, tapi dirinya yg harus menjaga Ali. Nih, anak bikin hidup Gk tenang, atuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villa Misteri (Ejen Ali X Anicraft) AOF #3✔️
Fanfiction[AKAN DIREVISI] Setelah mengalahkan Shadow Squad, para ejen muda diberikan liburan selama seminggu dan liburan itu mereka manfaatkan untuk berlibur di sebuah Villa. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan para member Anicraft yang ternyata juga...