PART 15 - Mencari Jalan Keluar

331 31 21
                                    

SAMBUNGAN!!

.

.

.

.

Khai : "Terus ... Kita, teh, ngapain?"

Roza : "Auk, deh. Firasatku mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi."

Jet : "Lha, kok, gitu?"

Roza : "Ya ... soalnya mrk udh lama nggak balik-balik. Itu masalahnya. Ntar kalau ternyata mereka mati di dalam sana gimana?"

Jet : "Eh, Roz. Kalau ngomong jangan yg aneh-aneh, dong."

Roza: "Dih, siapa juga yg bahas aneh-aneh."

Jet : "Bukan membahas, tapi, ngomong. Belajar kaidah kebahasaan yang bender."

Roza : "Excuse me. Bener! Bukan bender. Lu juga sama aja."

Jet : "Dih, nih, anak nyari alasan aja, dah."

Huda : "Ekhem ... lebih baik kalian diam atau ..."

Jet: "Diem dulu, Bang. Kita belom selesai."

Huda : "🗿"

Khai berkeliling, mondar-mandir kesana kemari. Dia hanya memperhatikan gubuk tua tersebut. Sekali, dua kali, dan akhirnya jadi berkali-kali karena emg nggak tahu mau ngapain :V

Khai : "Aliiiiii ..."

Selain berjalan tak tentu arah, tentunya Khai sudah meneriakkan nama Ali sedari tadi. Ya ... gimana, ya, Khai? Lu juga kalau teriak, yang kedengaran cuma semut yang ada di kaki lu doang, gajah yang di dalam gubuk kagak bisa denger. Coba kalau teriakannya kayak Alicia, pasti Ali bisa nyahut :D

Akhirnya karena merasa putus asa, Khai pun akhirnya memilih untuk duduk di samping Bulat dan Mika. Kedua anak itu masih ketakutan dgn surat ancaman yang didapat oleh teman2 mereka sewaktu di dalam villa, kalau mereka berdua adalah target selanjutnya.

Khai : "Bulat ... kira2 gue perlu masuk ke dalam, nggak?"

Bulat : "Yo, jangan, lah! Bang Roman tadi bilang kalau kita itu harus tetap disini sampai dia keluar dari gubuk."

Khai : "Ya ... masalahnya gimana, ya? Bang Roman nggak balik dari tadi."

Mika : "Yaudah, terus lu maunya gimana?"

Blane : "Apa aku perlu menembak gubuk ini?"

Semua mata memandang Blane yang sudah siap2 dan memegang sebuah tongkat. Ejen2 muda melongo, Huda dan Eben sudah geleng2 kepala.

Huda : "Ya, jangan, bonyok! Nanti bisa2 si Roman mati di dalem! Lagian emang, tuh, tongkat bisa nembak? Kagak bisa, kan?🗿💢"

Blane : "Yodah, Gk, usah ngegas."

Chris : "Itu tongkat buat apa, mohon maaf?"

Mika : "Sepertinya penyusunan kalimat yang diucapkan Chris jadi kebalik, ya."

Chris : "Yeeee ...🗿"

Roza : "Udh, jangan pake emot batu, capek gue :")

Chris : "Yaudah, makanya ambo tanya, tongkat yang dipegang Bang Blane itu buat apa."

Blane : "Tongkat ini?"

Chris : "Ho'oh."

Blane menatap tongkatnya sebentar, lalu memutarnya dengan cepat seperti gasing. Sesaat kemudian, Blane berhenti memutar tongkatnya. Matanya terarah ke ejen muda, lalu dia tersenyum tipis. Saatnya memperlihatkan keahliannya pada bocil2 generasi Z. Awkoawkoawko ...

Villa Misteri (Ejen Ali X Anicraft) AOF #3✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang