Osaka 10 tahun silamDOR DOR DOR
beberapa kali bunyi tembakan menumbangkan tiga orang manusia yang langsung tewas saat itu juga bersimbah darah.
Dengan wajah bengis tanpa belas asih, seorang perampok itu menaruh cap di kening salah satu korban nya sebagai inisial dari mereka.
'H'. Hanya satu huruf berjuta makna nya.
"Ne, tinggal satu orang lagi." seorang itu menunjuk kearah bocah yang sedang mengigil ketakutan dengan bibir gemetar melihat sosok mereka.
"Tidak usah. Biarkan dia ketakutan dan gila" titah sang ketua perampok dengan seringaian iblis nya. Menunjukan sisi jahat yang luar biasa sampai menusuk kerelung hati bocah lelaki 10 tahun itu.
"Ikimasou!" mereka pun pergi meninggalkan rumah sang korban dengan membawa beberapa barang berharga seperti uang, perhiasan dan salah satu dokumen penting yang menjadi penyebab nya.
Kepergian sang perampok juga pembunuh menyisakan luka dalam bagi bocah yang telah kehilangan keluarga nya dalam sekejap ini. Jinguji yuta, Tamamori yuta dan Rachel yuta adalah ayah ibu dan adik nya. Mereka benar2 tewas dibantai , hanya menyisakan seorang dirinya.
"Kaa-san, tou-san, otouto..Do shi yo?" di tengah kekalutan nya, bocah 9 tahun itu hanya bisa diam di dekat jasad kaku mereka. Tanpa bisa melakukan apa-apa.
Dalam diam, sebuah aura negatif merasuki pikiran nya, seperti cahaya kegelapan yang pekat.
"Aku akan balas dendam. Aku akan cari tahu siapa mereka. Itu pasti!" geram nya sambil meremas kuat kertas yang menjadi simbol organisasi mereka.
.
Bruuk-
Tak kuat menahan guncangan dalam batin nya,bocah itu ikut tumbang hingga kesatuan tim penyidik datang untuk memeriksa nya.
***
6 bulan sejak kejadian mengerikan di rumah nya. Bocah 9 tahun yang bernama nakamoto itu masih sering bermimpi buruk dan mengingat nya . Ia pun selalu menjerit histeris dalam bayang sang perampok dengan seringaian iblis nya membuat penjaga panti juga ikut kerepotan untuk menyembuhkan mental nya. Butuh waktu yang lama, meski tak kurang2 mereka memberikan perhatian pada nya dan juga reaksi teman2 sesama panti yang begitu care padanya tapi nakamoto selalu memilih untuk menyendiri. Hingga suatu ketika
"Minggir!! Ini tempat ku!!" Merasa singgasana nya di pakai oleh orang lain bocah bernama winwin itu mendorong nya sampai terjatuh. Namun tak ada reaksi, dia hanya bangun dan menatapnya dingin lalu beranjak pergi.
"A-chotto!" bocah itu mengejar nya dan berdiri di hadapan nya. Ekspresi judes nya beralih jadi senyum polos khas anak kecil. Meskipun bocah di hadapan nya hanya diam.
"Nani?" akhirnya ia buka suara.
"Nakamoto kan?"
"Hai-"
"Bagaimana kalau kita berteman?"
"....." Winwin mengulurkan tangan nya menunggu sambutan dari Nakamoto tapi bocah itu bergeming penuh tanda tanya."Aku menyukai sorot matamu. Seperti seorang penjahat berdarah dingin." ucapnya penuh antusias.
"Oh ya, sebenar nya keluarga ku juga tewas terbunuh dan aku bisa tiba disini karena seorang yakuza." saat membahas kata Yakuza, Nakamoto mulai bereaksi.
"Aku ingin balas dendam tapi aku takut-"
"Jangan takut!"
"Uh?"
Nakamoto mendekati Winwin dan mencekal kedua pundaknya.
"Tidak ada yang harus kau takuti jika ingin balas dendam. Aku, juga sama ingin membalas dendam atas kematian keluarga ku dan itu pasti . Jadi bagaimana kalau kita bekerja sama?" sorot mata menyalang haus untuk membunuh itu membuat winwin seolah tersedot oleh nya dan mengangguk setuju. Untuk saat ini mereka masihlah seorang bocah tapi seiring waktu berjalan. Mereka akan tumbuh jadi manusia yang kuat dan penuh ambisi.
-----
Latar : Jepang ya kalo ada salah-salah kata dalam penulisan maapkeun namanya juga manusia. Asal jangan julit sama nge banned aje gua udah demen sumpeh. Lu tinggal baca dan voment jika suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge 21+
FanfictionMasa lalu dan trauma suatu hal yang saling berkaitan seperti sebuah benang- membuat suatu sambungan yang tak putus meski di makan oleh waktu, selama sang pemilik masih memiliki nyawa dan nafas. Hingga tiba pada akhir dari ujung benang tersebut ya...