Epilog

11.8K 1K 74
                                    

"AKU NGGAK PEDULI! AYAH YANG UDAH MEMULAI SEMUANYA DAN AYAH NGGAK BERHAK MENGHENTIKAN AKU SEENAK JIDAT! MASALAH AKU DENGAN ARYA DAN CEWEK BANGSAT ITU BELUM SELESAI!"

"Miray!" Si pria tampak marah. "Kalau kamu lebih suka melihat Ayah semakin menderita karena kelakuan kamu, jangan harap kamu bisa pulang ke rumah!"

Seringai sinis terpatri indah di bibir Alyssa ketika gadis itu menikmati pemandangan di depan sana. Meski dari kejauhan, Alyssa bisa mendengar obrolan Azzam dan Miray dengan jelas, sebelum pria itu menggeret Miray pergi meninggalkan wilayah hotel.

Menenggak segelas sirup di tangannya, Alyssa mengalihkan pandangan pada seisi ballroom yang tampak sedikit terganggu dengan pertengkaran ayah dan anak itu. Namun, tidak cukup lama untuk mereka kembali pada kegiatannya masing-masing.

Sepertinya Miray masih belum puas dengan apa yang terjadi selama ini. Tapi Alyssa tidak mau ambil pusing. Setidaknya, Alyssa yakin kalau Miray tidak akan berbuat macam-macam pada dirinya dan Arya karena Daniel sudah mengerahkan pengawasan untuk Miray dan keluarganya.

"Cowok lo mana, Ca?"

Alyssa hampir saja tersedak kalau dia tidak punya kontrol yang bagus. Kehadiran Nabeela yang tiba-tiba menginterupsi pikirannya jelas bikin dia terkejut. Sementara, dengan sangat menjengkelkan, temannya yang satu itu hanya menyengir tanpa dosa.

"Lo ngagetin gue aja," gerutu Alyssa. Menaruh gelas sirupnya yang telah tandas di atas meja.

Nabeela terkekeh. "Ya, maaf. Abis gue liat-liat lo sendirian aja. Padahal acara prom night-nya udah mau dimulai lima belas menit lagi, loh."

"Lima belas menit lagi?" Alyssa kontan membelalakkan mata. Jauh lebih terkejut dari yang sebelumnya. "Emang sekarang jam berapa?!"

"Jam tujuh empat lima," jawab Nabeela sembari melihat arloji kecil di pergelangan tangannya.

"Haduh!" Alyssa mendesah panik. "Bentar gue telepon cowok gue dulu."

Seperti yang Nabeela bilang, acara prom night dengan tema "Once Upon a Time" yang diselenggarakan di ballroom hotel bintang lima akan segera dimulai. Para panitia acara tampak sudah mulai bersiap-siap. Namun, sialnya. Alyssa baru menyadari kalau lelaki yang ia tunggu-tunggu sejak tadi belum juga datang.

Malam ini seharusnya menjadi malam terbaik bagi Alyssa. Setelah berminggu-minggu ia membutuhkan tongkat kruk untuk berdiri, tapi malam ini, ia bisa berdiri tanpa bantuan apa pun dengan balutan dress biru cantik melewati lutut dan high heels yang ia nantikan sejak lama.

Rambut panjangnya tersanggul indah dengan make up natural yang membuat Alyssa semakin terlihat menawan. Tidak lupa juga, Alyssa memakai anting pemberian Arya yang beberapa hari lalu dibelikan oleh lelaki itu. Sangat pas dengan dekorasi hotel yang dibuat selayaknya memasuki dunia dongeng.

Sayangnya, kebahagiaan Alyssa belum sempurna saat mengetahui bahwa Arya belum juga datang.

"Nggak diangkat, Bee." Alyssa menjauhkan ponselnya dari telinga. Suaranya terdengar gelisah.

"Coba sekali lagi," saran Nabeela.

"Udah, Bee. Gue udah misscall dia sampai lima kali, tapi nggak diangkat juga."

Alyssa menghela napas sembari memijat keningnya yang terasa berdenyut. Arya tidak mungkin lupa dengan malam kelulusannya 'kan? Lelaki itu sudah berjanji akan datang.

"Gue mau keluar dulu, deh, Bee. Siapa tau dia udah di luar," pamit Alyssa.

"Ya udah, tapi hati-hati. Lo baru aja lepas tongkat. Mana hari ini lo pakai heels."

BUCIN: Butuh Cinta ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang