1. Awal pertemuan

284 42 4
                                    

"Berhenti menjadi pemalas jika kau ingin menjadi pengusaha"

-Singto ah singto ah-

........................

Pukul 06:00 waktu Thailand, Remaja berusia 19 tahun mengerjapkan kedua matanya setelah mendengar suara bariton yang menusuk gendang telinganya. Suara yang bersumber dari mulut musuh terbaiknya, ekhem maksudnya sepupu kesayangannya itu membuat Singto terbangun dari tidurnya.

"Bangun miskin! Ini hari pertama lo ke kampus!" teriak Tay Tawan Vihokratana sepupu kesayangan Singto.

"Huaheemmmm, penting amat ya?" balas Singto menguap lebar

"Heh, lo udah numpang di condo pribadi gue males malesan segala! Buruan mandi! Mau gue laporin ke pho Boonrod?" ancam Tay yang membuat Singto beranjak dari tempat tidurnya.

"Iya aki iya muachhh" godanya

"Apa yang lo bilang tadi? Coba ulang?" tanya Tay melirik sinis kearah Singto.

"Jangan marah marah, phi. Umur ga ada yang tau" ucap Singto lalu berjalan menuju kamar mandi Condo pribadi milik Tay.

"Sialan lo Singto!"

Tiada hari tanpa keributan. Itulah prinsip dua saudara ini. Sehari saja Tay Tawan tidak marh marah pada Nong'nya itu seperti satu hari tanpa bernafas "tidak mungkin terjadi"

Tay Tawan Vihokratana adalah kerabat dekat Singto yang terpaut usia 3 tahun dengannya. Boonrod Ruangroj yang tak lain adalah ayah dari Singto Prachaya menitipkan putra tunggalnya di Condo pribadi Tay Tawan dengan alasan agar Tay bisa mengawasi perilaku Nong'nya ini.

Singto terkenal dengan kenakalannya. Saat SMA ia menempuh pendidikan di Jepang bersamaan dengan ayahnya yang waktu itu menjabat sebagai seorang CEO di salah satu perusahaan besar di negara dengan julukan negeri Sakura.

Di tahun pertamanya, Singto sempat mematahkan lengan teman sebangkunya hanya karena masalah sepele. anak itu tak sengaja menumpahkan satu mangkok ramen panas di atas laptop kesayangannya. Singto tersulut emosi dan akhirnya memukul temannya hingga temannya mengalami patah tulang lengan.

Di tahun kedua, Singto pernah terlibat kasus penganiayaan kepada guru olahraganya. Guru olahraga yang menjadi wali kelasnya itu menyentuh dada Singto tanpa izin dari sang empu. Singto yang merasa dirinya dilecehkan akhirnya memukul kepala bagian belakang gurunya hingga sang guru mengalami koma selama kurang lebih 6 bulan.

Tak berakhir sampai disana, Di tahun ketiga Singto kembali berulah. Kali ini bukan dengan kekerasan, melainkan dengan kelicikan otakknya. Singto ingin mendapat nilai ujian tertinggi disekolahnya dan itu semua tercapai

Iya memang tercapai, tercapai dengan cara membobol brangkas sekolah dan mencuri seluruh lembar kunci jawaban yang tersimpan disana. Awalnya para guru tidak curiga saat Singto berhasil menduduki peringkat pertama dalam ujian IPA. Namun 2 hari kemudian para guru mengetahui kelicikan remaja itu. Singto yang sudah tercidukpun hanya cengar cengir menerima hukumannya.

Para guru dan kepala sekolah tidak berani mengeluarkan Singto dari sekolah karena tuan Ruangroj sendiri lah yang telah mendirikan sekolah ini khusus untuk putra tunggalnya.

Reinkarnasi - SingkitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang