Day 1

227 34 1
                                    

KAGOSHIMA, JAPAN
Reimeikan Museum
Day 1, 10.20 AM

Ketidaksengajaan adalah situasi yang misterius.

Kita tidak akan tahu kapan terjadinya, untuk apa, dengan dan tanpa alasan, bersama siapa, dan di mana. Tahu-tahu saja sudah kejadian, tidak kenal siap menerima ataupun tidak. Berlangsung secara percuma, dan secepat kedipan mata.

Win Metawin mengalaminya kemarin, saat dunia menentukan agar dia dan si fotografer bertemu kembali. Di tempat tidak terduga pula, penginapan milik neneknya. Ternyata Bright bermalam di sana. Jadilah Win bercakap sejenak dengan lelaki itu sampai-sampai sang nenek juga ikut keluar rumah, mendengar vokal tawa khas milik cucunya. Kedua mata menyipit heran ketika tahu Win masih belum angkat kaki.

Singkat kata, Win menceritakan apa yang terjadi. Pertemuan pertama di bandara, hingga fakta-fakta bahwa Bright adalah seorang fotografer terkenal dari Thailand. Nenek Win yang awalnya bercakap bahasa Jepang langsung beralih ke bahasa negeri itu, lancar dan fasih. Diketahui pula oleh Bright, nenek dan cucu ini punya darah blasteran semua-tidak mengherankan. Projek foto keliling dunia telah jadi topik perbincangan, membuat nenek Win ikut takjub mendengarnya.

Tanpa diduga, muncul satu usulan yang terdengar abstrak ketika disadari.

Nenek Win berkata, "Mengapa tidak ajak dia berkeliling, Metawin? Akan lebih baik membantu saudara satu negara. Lagi pula, baru pertama kali Bright di sini, bukankah lebih mudah kalau ditemani seseorang yang paham betul kota Kagoshima?"

"Ah, tidak perlu repot-repot, Nek. Saya tidak masalah sendirian saja."

"Metawin tidak repot, dia punya banyak waktu untuk itu. Kau bisa kan, cucuku?"

"Tapi... itu membuat Nenek sendirian di rumah."

"Kau ini, apa sudah lupa kalau Nenek terbiasa hidup sendiri? Jangan khawatir. Waktumu denganku masih banyak di rumah. Kapan lagi punya kesempatan berkeliling kota kelahiran?"

"Saya rasa bukan hal buruk, jika Win setuju dengan itu."

". . ."

"Metawin..."

"Baiklah, aku akan membantunya."

Dan di sinilah Win sekarang, bersama Bright. Seolah-olah menjadi tour guide untuk si fotografer terkenal.

Musium Reimeikan adalah destinasi pertama dari acara berpetualang mereka. Sempat ditatap heran oleh Bright karena memilih tempat ini. Namun Win punya alasan, dia ingin lelaki itu 'berkenalan' dengan Kagoshima beserta historinya, sebelum benar-benar menjelajah di luar sana. Kalau boleh jujur, Win sendiri pun juga baru sekali berkunjung. Terakhir sudah sangat lama, sebelum kepergiannya ke kota Paris.

Mereka tidak bergabung dengan grup-grup wisatawan yang punya pemandu resmi, atas permintaan Bright. Dia bilang, jika sendiri saja akan lebih bebas, dan Win hanya mengangguk-angguk paham-setuju oleh alasannya yang masuk akal.

Gedung musium budaya itu terdiri atas 3 lantai, masing-masing punya hal berbeda untuk dipamerkan. Dari luar, mungkin terlihat normal dengan ukuran bisa dikira-kira mudah. Pernyataan segera patah ketika sudah masuk ke dalam. Lebih luas dari perkiraan awal, tidak terduga.

Lantai pertama dibagi jadi 4 bagian, berisi perkembangan kota Kagoshima dari masa ke masa. Berjalan melewatinya, siapa pun akan percaya seolah melintasi ruang waktu dengan mudah. Apalagi pada seksi pertama terdapat instalasi bentuk gua di jalan masuknya. Banyak pula ditemui pajangan berupa karya artistik dari seniman-seniman dan informasi tentang cerita rakyat lokal.

SECRET HEAVEN OF KAGOSHIMA • brightwin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang