KAGOSHIMA, JAPAN
Grandma's House
Day 6, 06.15 PMTur keliling kota Kagoshima diberi satu jeda waktu sejenak.
Hari keenam memiliki tujuan bebas, tidak ada kegiatan dalam jadwal pasti bepergian. Sengaja Win kosongkan agar siapa tahu turisnya ingin jalan-jalan sendiri atau punya keperluan di luar rencana. Alasan lain juga ikut terbilang, sebab kemarin baru 'turun gunung' dari Pulau Sakurajima. Anggapannya, untuk istirahat saja setelah banyak berjalan di sana—terutama menyusuri Nagisa Lava Trail bolak-balik, jika ditotal ada 6 kilometer perjalanan.
Maka, Bright menggunakan waktu itu untuk diluangkan olehnya, bersantai di dalam kamar. Enggan berpisah dari kasur, seolah tidak mengizinkan waras tubuh beranjak.
Hingga bola jingga terik sempurna di atas sana, si fotografer baru keluar dari sarang. Supermarket dituju, mencari kebutuhan adisional untuk kepulangan esok lusa. Pulang lagi ke penginapan, banyak perangkat keluar dari tas. Laptop, kamera digital, ponsel, dan flashdisk. Foto-foto dipindahkan oleh Bright, mencicil kerjaan supaya di hari terakhir sampai rumah, semua sudah beres.
File Explorer laptop terisi banyak folder penuh foto, selalu ditata rapi. Telah dikategori berdasarkan tanggal, tempat, ataupun nama lain. Saat ini sedang dibuka khusus projek foto Secret Heaven of Asia bagian Jepang. Seluruh hasil gambar dari pertama sampai terakhir di Sakurajima telah selesai dipindah. Hanya tinggal dirapikan dalam folder berbeda-beda.
Sedang membuka-buka, Bright menyadari sesuatu.
Ternyata, cukup banyak foto di mana Win Metawin ikut terlihat, tanpa sengaja. Entah hanya rambut cokelatnya, berdiri jauh dengan punggung menghadap kamera, atau bahkan jelas sekali terpampang wajah memperhatikan objek lain. Contoh, adalah foto di Akuarium Kagoshima.
Selain itu semua... difoto sengaja. Tidak ada maksud dadakan menjadi paparazi. Hanya saja, sejak Bright membuat paten Win sebagai jawaban dari teka-teki itu, dia ingin setidaknya ada kenangan untuk diberi kalau-kalau tidak bertemu lagi di lain kesempatan.
Jadilah flashdisk itu sebagai hadiah nantinya. Berisi seluruh potret Win dalam satu folder khusus. Potret oleh sang fotografer, Bright Vachirawit.
Tapi... hari ini saja aku tidak papasan sama sekali dengannya. Apa dia menjauhiku karena peristiwa kemarin? Sudah tahukah?
Ah, mana mungkin. Tadi pagi sampai siang kan aku memang pergi, lalu kuhabiskan waktu di dalam kamar. Wajar saja tidak bertemu.
Baru saja Bright mencabut flashdisk dari laptop, pikiran ragu datang begitu saja, tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada pesan masuk dari yang baru saja dibatin. Panjang umur dipanjatkan untuk sang tour guide, muncul secara kebetulan. Isinya yaitu ajakan minum teh dan makan malam di rumah nenek Win. Tidak ada paksaan tertulis di sana. Kalau jadwal lengang, bisa langsung datang setengah jam lagi.
Rasa lega menemukan jalan masuk ke dalam hati Bright. Lelaki rambut cokelat itu tidak menghindarinya. Terbukti sudah yang jahat adalah pikiran diri sendiri. Tentu saja si fotografer menerima dengan senang hati. Segala perangkat disimpan lagi, Bright berdiri lalu mulai bersiap-siap.
Lain dengan si patissier muda, baru saja rampung menata alat makan di atas meja.
Ponsel digenggam, masih terpajang isi pesan berupa jawaban terakhir dari Bright. Win tertawa kecil melihatnya. Hendak mematikan layar, namun tidak jadi. Sesuatu membuat ibu jari berhenti di udara. Sebuah foto di ruang cakap online miliknya dengan si fotografer, terkirim waktu kemarin. Potret selfie bersama di Nagisa Lava Trail.
Karena dadakan, bisa dilihat jelas raut Bright tidak siap untuk difoto. Pandangan bingung menghadap ponsel, rambut menutupi sebelah mata, kamera pun masih terangkat. Lebih siap wajah Win dengan senyum lebar terpampang paling depan, kedua kelopak bahkan hampir tertutup sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET HEAVEN OF KAGOSHIMA • brightwin ✔
FanficAsumsi Win di Kagoshima, hanya untuk nostalgia dengan sang nenek dan mengenang momen ketika dia lahir. Tidak disangka, justru bertemu fotografer Bright yang sedang berburu keindahan untuk projek fotonya. Sebuah petualangan telah menanti, begitu juga...