Bagian 24 : Tua

34 6 0
                                    





"Hobi hyung!"

"Hob hyung!"

"Hobi— ya ampun hyung ngapain!?"

Di sudut ruangan Jimin melihat pemandangan J-Hope sedang bergoyang hot dan ponselnya ia taruh di tripod. Sepertinya hyung satu ini sedang bermain tiktok. Memang mereka tidak punya akun individu di tiktok, hanya akun resmi grup saja. Tapi, J-Hope hanya mencobanya saja dan akan menyimpannya di galeri jika videonya bagus tidak di upload.

"Hyung!"

"Apa sih lo, berisik!" J-Hope tidak berhenti dengan goyangannya. Ia kesal Jimin mengganggu saja aktivitas sorenya sebelum pulang ke dorm.

Ruangan itu sepi, member lain sedang di ruangan lain. Jadi ia gunakan kesempatan ini untuk mencoba tiktok.

"Sadar hyung udah tua," ledek Jimin bersidekap dada.

J-Hope menghentikan videonya dan menyimpannya di galeri. Lalu beralih menatap Jimin, "gue tanya, tuaan gue apa Jin hyung?"

"Jin hyung," jawab Jimin.

"Pinter. Jadi, gue masih mudaan."

Jimin berfikir, "tapi Jin hyung imut mukanya masih awet muda."

"Jadi lo pikir muka gue udah tua!?"

Dada J-Hope naik turun mengabaikan ponselnya yang masih menyala di tripod. Jimin itu suka julid melebihi tetangga sebelah. Saking julidnya mengalahkan haters. Maksudnya hanya ingin memuji hyung tertuanya yang masih imut dan awet muda. Bahkan ia tidak bilang J-Hope tua.

"Emang gue bilang begitu?" tanya Jimin memberanikan diri melontarkan pembelaan untuk dirinya. Ia tidak mau di salahkan.

J-Hope mendengus, "secara tidak langsung lo menyindir dan mengatakan gue tuaan dari Jin hyung."

"Gue gak bilang gitu!" bela Jimin tidak terima.

"I don't care! You are not good!" J-Hope keluar dari ruangan tanpa Jimin. Mereka sedang bertengkar ceritanya.

||

Raut wajah Jin bingung memperhatikan kedua adiknya yang saling berdiam diri bermain ponsel masing-masing. Namjoon dan Jungkook berada di pojok ruangan membahas hal mengenai musik mereka. Jin lebih ingin duduk sendirian mengamati para membernya. Jangan tanya yang lain, entah di mana mereka setelah selesai melakukan pekerjaan.

Masih mengamati keduanya, Jin berfikir keras. Ada apa dengan J-Hope dan Jimin? Batinnya memegang dagu seperti sedang berfikir sekeras batu.

Dari gerak gerik mereka pasti sedang marah-marahan. Jimin terlihat bangun dan mengambil air mineral di atas meja dan membawanya ke pojok ruangan lain menjauh dari J-Hope. Biasanya keduanya sering tertawa bersama dengan lelucon.

Jin menghampiri J-Hope setelah melihat Jimin serius dengan ponsel dan pekerjaan lainnya. Duduk di depannya dan menghadap J-Hope.

"Hob ah ngapain?"

J-Hope memperlihatkan ponselnya, "belanja di online shop," menampilkan banyak sekali beberapa foto baju dan celana dengan merek mewah.

"Beliin gue dong!" Minta Jin di belikan beberapa potong pakaian.

"Bayar sendiri ya,"

"Uh miskin!" ledek Jin memeletkan lidahnya. Lebih julid dari Jimin sih nih hyung.

"Gue beliin dua potong pakaian!" J-Hope mengeluarkan jurus sultannya. Tidak mau kena ledekan itu, ia tidak terima.

"Bagus. Semoga lo makin ganteng, cute dan makin awet muda." Doa Jin sangat murah hati.

J-Hope menghentikan aktivitasnya memperhatikan hyungnya dengan intens.

"Gue—ah maksudnya wajah gue tua gak?"

Jin meneliti, "enggak."

"Antara gue sama lo, mana cute an?"

Jin meraba dan meneliti wajahnya lewat kaca ponsel.

"Gue awet muda."

"HYUNG LAKNAT!"

||

Hobi hyung jangan marah nanti cepat tua—eh.

BTS Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang