Curiga

300 11 0
                                    

Azza POV

                  

Aku mengamati Shaki yang berjalan beriringan dengan Naufal menuju ke arahku-kelas-yang sedang bersender di depan pintu. Tatapanku intens melihat mereka mengobrol dengan santai bahkan jauh lebih santai di banding saat Shaki ngobrol dengan Kak Adnan.

Kalau dengan kak Adnan mereka seperti sama-sama canggung, malu-malu. Yah wajar lah dua-duanya belum pernah pacaran, payah mereka.

Tapi aku juga curiga dengan Naufal aku rasa ia memendam hati sama Shaki juga. Apa sih bagusnya Naufal?

Ganteng? Iya.

Pinter? Lumayan lah dari pada aku.

Asik? Heem.

Eh eh apa-apaan aku ini, tidak-tidak Naufal itu mines banget dan ga ada bagus-bagusnya. Ya itu benar, tapi kenyataannya ga sih.

Sudahlah, pokoknya ini tak akan kubiarkan. Aku harus siaga tak boleh membiarkan Shaki jatuh ke Naufal ntar Kak Adnan mau di kemanain coba. Misiku untuk saat ini adalah membuat Shaki dan Kakakku jadian. Ya pacaran.

Kurasakan bahuku ditepuk dengan keras yang membuatku mengaduh.

“kamu itu makannya besi apa baja? Kekuatan kamu kaya buldoser tau!!” sungutku. Kiska mencibir “enak aja, aku ini kurus, langsing tepatnya! Cuma di tepuk gitu aja udah lebay”aku hanya melambaikan tangan sebagai balasan acuh.

“Ck, kau naksir ya sama Naufal?” ucapnya sarkastik yang langsung ku pukul.

“mulut itu ga pernah di setrika ya, kusut amat ngomongnya” aku menatapnya sinis.

“mana ada mulut di setrika baru tau ini dan yang ngomong situ emang situ pernah liat” ia membeo tak mau kalah. kenapa juga ya aku mau temenan ama ini orang?

“hey, kamu tau kan aku pengen Shaki dan kakakku pacaran” bisikku pelan jadi hanya aku dan dia yang tau. Dia mengangguk paham.

“aku penasaran em..bukan...bukan tepatnya curiga. Kayaknya Naufal juga ngincer Shaki deh”

“kaya Shaki barang aja atau korban pake di incer-incer” aku langsung mencubit lengannya dengan keras.

“Awww....sakit Azza” ia melotot marah yang kembali kuacuhkan.

“kalau nanti Shaki malah suka sama Naufal terus Kak Adnan gimana kan misiku membuat mereka jadian”

“ya gampang lah” aku langsung menatapnya yang sedang nyengir lebar “kak Adnan kasih aku aja, ga nolak kok aku”

“ga usah ngimpi!” balasku datar.

“Ah Azza tau ga rasanya udah terbang tinggi-tinggi eh ga taunya ada yang sengaja mukul aku lalu nyebur got. Gitu rasanya”

“emang aku pikirin?” Kiska sudah berapi-api ingin membalasku namun itu tak terjadi ketika Shaki sudah menyapa kami.

“Pagi Kiska, Azza” sapaanya riang. Kaya ga ada beban banget si Shaki ini tiap hari selalu penuh dengan bunga-bunga.

Aku tersenyum cerah “Pagi Shaki”

“Kalian pagi-pagi udah mager aja di pintu. Ck, dasar penggosip” ucap Naufal nyebelin. Aku ingin membalasnya tapi tak jadi karena Kiska sudah berapi-api membalasnya mungkin itu ledakan yang seharusnya untukku haha.

“Masalah hah buat situ. Kaya cowok ga suka aja. kalian kalau ngegrombol gitu pasti juga ngomongin sesuatu dan itu namanya ngegosip!!! Dasar masak penggosip tereak penggosip!!!”

Aku dan Shaki meringis kecil melihat kobaran api penuh amarah di mata Kiska. Dan sebentar lagi kita akan menyaksikan debat terhebat sepanjang masa.

A Beloved ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang