#6. darah

57 10 2
                                    

♤♤♤

Pagi yang indah dikerajaan Hestalia

Mungkin karena Raja dan Ratu sudah kembali kemarin, pengecualian untuk putra mereka a.k.a Senra

Dia harus tetap berada di Anestalia

♤♤♤

"SAKIT!!!"

Senra meringis, bagaimana bisa pangeran seperti Shima memiliki teriakan yang tinggi layaknya perempuan

Ah

Dia seketika teringat ibunya yang pernah berteriak bertemu kecoa

Sudah 3 bulan Senra di Anestalia, tampak dia sedikit berubah, lagipula Raja dan Ratu Anestalia memperlakukan Senra lebih baik dari Shima

Uhuk--

"Aku hanya menjentik dahimu pelan dan kau sudah bilang sakit?" Tanya Senra menatap Shima remeh

"Habisnya kemarin kan kau memukul ku menggunakan buku dari Kaa-San yang tebalnya kayak kitab" Shima cemberut

"Iya juga....kau mau kupukul lagi?" Tanya Senra bercanda

Shima sontak memegang dahinya

"GAK"

Senra tertawa kecil, dia menoleh keluar jendela kala mendengar rintikan hujan

"Sepertinya beberapa hari terakhir sudah memasuki musim hujan" celetuk Shima

Senra mengangguk, memejamkan matanya dan menikmati suasana dingin

"S-SENRA!" teriak Shima panik

Senra membuka matanya, menatap Shima heran

Lalu dia merasakan sesuatu yang basah keluar dari hidung nya

Segera dia mengelap menggunakan tangan

"D-darah?" Gumam Senra kecil, sedikit terkejut karna ini kali pertama dia mimisan

"TUNGGU DISINI, AKU AKAN MEMANGGIL TABIB!"

♤♤♤

"Kita harus mengirim Senra ke Hestalia besok" ujar Raja Urata didalam kamar Senra dimana disana ada Raja dan Ratu Anestalia, dua pangeran yang tak lain Shima dan Senra juga tabib istana yang waktu itu memberi diagnosis pada Senra

Shima berdiri

"Kenapa!?" Tanya nya seakan tak suka

"Shima....ini bukan urusan mu, Raja dan Ratu Hestalia tau yang terbaik untuk anaknya" ujar Sakata segera, dia kemudian menahan bahu Shima yang tampak jika dia akan melangkah dan memukul ayahnya

"Tidak masalah, terima kasih sudah mengizinkan ku tinggal disini, Yang mulia Anestalia" ujar Senra sambil tersenyum

Urata mengangguk, Sakata juga

"Izinkan aku berbicara dengan Senra, bolehkah? Hanya berdua" tanya tabib tadi

Sakata mengangguk, dia kemudian menarik lengan Shima agar meninggalkan kamar itu

"APA--KAA-SAN! AKU HARUS BERBICARA DENGAN SEN--"

"Ayah akan memberimu sebuah rahasia" ucapan Shima terhenti, dia menatap ayahnya kesal

"Sebuah Rahasia milik Raja dan Ratu Hestalia tentang anaknya"

♤♤♤

"Senra....berapa umurmu hmm??" Tanya tabib itu lembut, Senra memiringkan kepalanya, heran

"18 tahun" sahut Senra

"Apa keinginanmu?" Tanya si tabib

"Em....entahlah, jika diberi kesempatan....aku ingin menyampaikan bahwa aku--"

My Prince [ShimaSen] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang