Sungguh hal yang tak biasa dimana ada seseorang yang pergi kehutan Kizero, mengingat jika hutan itu dipenuhi serigala
"Jadi bagaimana dengan strategi?" Tanya Shima pada Nanamori dihalaman kerajaan Sutopuri
"Habisi semua serigalanya" bukan Nanamori, melainkan Riinu yabg menjawab
"Tu-tunggu? Apa?" Ucap Shima seakan tak percaya, menghabisi katanya?
"Tidak, tepatnya habisi serigala yang menghalangi" sahut Jel
"Bukankah lebih baik tidak membunuh?" Tanya Shima
"Shima-Kun benar, lebih baik tidak membunuh, dan lebih baik juga jika kau bosan jangan membunuh pasukan dari kerajaan lain" ujar Colon, tampak anak bersurai biru itu sedikit kesal atas kejadian yang menimpa kerajaan Sutopuri beberapa waktu lalu
Shima menunduk, dia tau itu adalah sindiran untuknya
"Akan lebih baik jika kau punya strategi sendiri" suara Root terdengar
"Lakukan dengan caramu dan kami akan lakukan dengan cara kami" Satomi menepuk bahu Shima, mereka berenam menaiki kuda masing-masing, lalu Shima menaiki kuda yang kemarin dia bawa
'kalian bukan teman atau lawan, tapi kalian adalah half dari keduanya' batin Shima
◇◇◇
7 kuda melintasi hutan Kizero, dipimpin oleh pangeran strawberry bernama Nanamori
"HABISI SEMUANYA SEKALIGUS!" teriak Nanamori pada 5 saudaranya, bermaksud menghabisi seluruh serigala dihutan ini
Shima terdiam, memberhentikan kudanya sendiri, dia tau dia kejam, tapi dia tak mungkin membunuh serigala yang pada dasarnya adalah hewan khas dinegeri ini
"SHIMA! BELAKANGMU!" teriak Satomi panik
Seekor serigala menerjang Shima, menggigit bahu pemuda itu, Nanamori yang hendak melempar pedangnya terhenti kala Shima mengangkat satu tangannya
Shima mengelus kepala serigala itu pelan, sedangkan serigala itu tampak melonggarkan gigitannya
Serigala itu menatap iris ungu Shima, tangan pemuda bersurai ungu itu senantiasa mengelus bulu putih serigala
Pemandangan itu membuat Nanamori terdiam, Shima menjinakkan serigala?
Disaat serigala itu benar-benar melepas gigitannya, Shima segera menekan bahunya, bermaksud menghentikan aliran darah
Serigala itu menggesekkan dirinya pada badan Shima, serigala lain yang tadinya berhadapan dengan 6 pangeran Strawberry ikutan berhenti, mendekat ke arah Shima
"Ini,,,yang kumaksud dengan strategi"
○○○
"KAMI PERLU BANTUAN!" teriakan pangeram berjubah ungu terdengar disebuah tempat perdagangan yang masuk dalam area kerajaan Hestalia
"Pa-pangeran dari kerajaan Sutopuri!?" Terdengar sorak-sorai rakyat Hestalia
Namun pandangan mereka langsung teralihkan pada Shima yang berada dibelakang Nanamori
"Pangeran Shima!?"
◇◇◇
Berita sampainya Shima dizona Hestalia sampai ditelinga sang raja dan ratu Hestalia itu sendiri
Sang ratu a.k.a Mafumafu, dilanda rasa takut yang besar
"Shima sampai kesini dengan keadaan terluka, memang tak cukup parah, tapi dia sudah bertahan untuk waktu yang lama, membuat luka itu mengeluarkan darah yang cukup banyak"
Kalimat yang diucapkan salah satu prajurit membuat Mafu semakin khawatir
Pada calon menantunya....dan pada anaknya yang sudah siap menjalani operasi esok hari
"Sttt....tenangkan dirimu oke? Berdoalah jika semua akan baik-baik saja" sang raja a.k.a Soraru, mengelus bahu Mafu pelan, saling menguatkan, itu yang biasa mereka lakukan
Keduanya lalu melirik sebuah ruangan dibagi menjadi 2, dengan cermin sebagai pembatasnya
Disisi kiri ada Senra yang memandang orang lain disisi kanan dengan tatapan terluka, tak percaya, dan senang disaat bersamaan, sedangkan disisi kanan, Shima, yang kini tak sadarkan diri, lengan yang terbalut perban serta perut dan dada yang tak luput dari perban itu
Setetes air mata turun dari iris kuning Senra
"Sebegini nya ya....?" Ujar Senra pelan, dia menggigit bibir bawahnya kembali, takut....takut jika dia akan ditinggalkan
Ratu Mafu yang kini telah mengumpulkan keberaniannya langsung masuk dan bertanya "Senra?? Operasinya, kapan kamu ingin melakukannya hmm?"
Senra menatap ibunya dalam "ketika....Shima sadar"
Ratu Mafu mengangguk, dia tau seberapa besar perasaan anaknya untuk Shima itu, namun dia takut...
◇◇◇
Besoknya
◇◇◇
Raja dan Ratu Anestalia sampai dikerajaan Hestalia, diiringi dengan sang ratu a.k.a Sakata yang menangis karna khawatir pada anak semata wayangnya itu
Pangeran Sutopuri?
Ahh...
"Maafkan aku yang mulia" sang pangeran -Nanamori- mewakili kelima pangeran lain
Raja Urata dan Raja Soraru menatap mereka
"Bukan salahmu Nanamori-San, tapi ini memang salah anakku, dia itu sedikit bodoh" Urata memegang dahinya, sedikit kesal
Gara-gara penyerangan yang ia lakukan, sebuah konflik muncul antar dua kerajaan
"T-tapi tetap saja, kalau aku meminta prajurit ku berhenti....Shima akan sampai lebih cepat kesini" Nanamori tetap menyalahkan diri sendiri, membuat pangeran lainnya semakin menunduk
"Shima juga tak menyuruh prajuritnya berhenti menyerang kerajaan kalian bukan?" Raja Urata tersenyum
"Tenanglah....ini bukan salah kalian"
◇◇◇
Perlahan, namun pasti
Iris ungu yang tertutup itu terbuka
Shima, berkedip beberapa kali, menormalkan pandangan yang semula kabur
Bau obat-obatan menyapa indra penciumannya, dan hal yang pertama ia lihat adalah dinding bagian atas yang bewarna biru gelap
Bunyi benda jatuh langsung menarik perhatian Shima, dia menoleh kekiri
Dan ia temukan adalah seorang pemuda bersurai kuning yang duduk ditepian kasur dan menatapnya dengan air mata yang terus keluar
"Se-nra" kalimat patah-patah keluar dari mulut Shima
Shima langsung berdiri, mengabaikan sekujur tubuhnya yang terasa sakit
Dia langsung memeluk Senra erat, seolah tak ingin melepaskan sisurai kuning itu
"I-ittai ittai" Senra memukul punggung Shima pelan, di iringi tawa canggung dan mata yang masih berair
"Kamu....udah melewati operasi? Gimana!? K-kamu sembuh kan?" Tanya Shimaz matanya menyorotkan harapan yang besar atas jawaban Senra
Namun bahu yang tadinya seolah semangat kini turun kala melihat gelengan Senra
"Aku....gamau mati sebelum ketemu kamu"
◇◇◇
TBC
◇◇◇
Sorry dikit hehhehe
2 part lagi cerita My Prince akan tamat!
Exx akan update secepat mungkin
Dan maafkan Exx karna udah ngilang selama beberapa waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince [ShimaSen] ✔
Novela Juvenil[TAMAT] Dia menyesal Seharusnya hari itu dia mengatakan "Hei anak bodoh! Aku mencintaimu! Bisakah kau mengerti!?" Tapi dia terlalu egois Iris nya menatap nanar kertas hasil diagnosis itu Tertawa pelan, mentertawai dirinya yang begitu bodoh "Nee...