◇◇◇
"NA-KUN!" teriakan panik terdengar dari seorang pangeran berambut merah itu
Nafasnya tampak memburu, dia kemudian menerobos masuk dalam ruangan yang tak lain adalah tempat singgasana raja
Yang dipanggil 'Na-Kun' atau yang memiliki nama lengkap Nanamori itu menoleh sebentar, lalu dia kembali menatap jendela yang berada dibelakang singgasana itu
Riini -sipenerobos- menetralkan nafasnya
"Naa-Kun, ada se--"
"Aku tidak memerlukan laporan, kerahkan 20 pasukan dan jika bisa bunuh dia disini" ujar Nanamori mutlak
Riinu tersentak, itu sebuah keputusan yang buru-buru
"NAA-KUN! DENGARKAM DULU!" teriaknya kesal
Para pelayan yang kebetulan disana menunduk dan berlalu keluar
"Naa-Kun, dia kesini bukan untuk menyerang!" Ujar Riinu
"Aku tidak peduli, bisakah kau berdamai dengan seseorang yang menghancurkan 30% dari kerajaanmu? Jika kau bisa maka aku tidak"
Iris ungu Nanamori berubah menjadi tajam, disaat seperti ini tak ada lagi Nanamori sipangeran strawberry yang terkenal ramah dan tak pernah tergesa-gesa
Yang ada hanya Nanamori sipangeran Strawberry dengan segala dendam juga kekesalan dihatinya
"Dia kesini....untuk mengambil kelopak bunga Sakura underlight" ujar Riinu pelan namun masih dapat didengar Nanamori
"Untuk?" Tanya Nanamori
"U-untuk apanya?"
"Untuk siapa dia mengambil kelopak Sakura Underlight?" Tanya Nanamori
Riinu kembali menunduk
"Tidak tau...."
"Lebih baik bunuh dia disini, selain menghancurkan 30% kerajaan, dia juga membunuh lebih dari 200 pasukan kita"
"Naa-Kun, dia kesini tanpa membawa seorang pasukan pun"
Nanamori dan Riinu menoleh secara bersamaan, terdapat 4 pangeran lainnya dikerajaan Sutopuri, mereka adalah Jel, Satomi, Root dan Colon
"Kalian lebih memihak musuh?" Ujar Nanamori kesal
Jel menatap Nanamori santai, dia menepuk tangannya 2 kali
Lalu seorang pelayan dengan membawa nampan berisi 6 cangkir teh memasuki ruangan itu dengan gemetar dan meletakkannya di salah satu meja
Jel melangkah dan duduk disalah satu kursi, mengambil secangkir teh dan menyesapnya seolah tak terjadi apa-apa
"Kudengar....pangeran dari Hestalia memiliki penyakit morbus cordis" ujar Jel santai
Riinu, Satomi, Root dan Colon
Bahkan Nanamori
Sama-sama kaget
"Bahkan dari yang aku ucapkan tadi kau tau kan maksud dari kedatangan pangeran Anestalia yang tak lain adalah Shima kemari ?" Jel menatap Nanamori tajam
"Aku tidak peduli"
◇◇◇
"Ah...ahahhahahha!!" Suara tawa yang terdengar tak bahagia namun lebih terdengar....seperti suara tawa yang lebih kearah depresi
Seorang Ratu berambut putih kini menutup mulutnya, berusaha meredam suara tangis
Disamping sang Ratu berdiri sang Raja yang tampak murung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince [ShimaSen] ✔
Teen Fiction[TAMAT] Dia menyesal Seharusnya hari itu dia mengatakan "Hei anak bodoh! Aku mencintaimu! Bisakah kau mengerti!?" Tapi dia terlalu egois Iris nya menatap nanar kertas hasil diagnosis itu Tertawa pelan, mentertawai dirinya yang begitu bodoh "Nee...