◇◇◇
"Kenapa?" Iris ungu itu menampakkan makna berupa kesedihan mendalam, Shima, menggenggam tangan Senra yang terasa dingin"Aku pernah berharap, kalau aku buka mata, fakta yang kan kudengar itu tentang kamu yang udah sembuh, dan tentang Sakura underlight itu gak sia-sia" Shima menunduk
Senra menatap surai ungu itu lembut dan berkata "ada beberapa hal yang pengen aku lakuin sebelum operasi...."
Shima menatap iris kuning Senra, menatap dengan tatapaj seolah bertanya 'kenapa?'
"Aku....pengen buat diary....
Khusus sama kamu aja"
◇◇◇
"Uwaaa!! Emang gada yang lebih baik selain coklat panas" Senra kembali menyesap coklat panasnya ditamam bunga milik ratu Hestalia a.k.a Mafumafu
Sementara Shima, dengan tatapan yang tak dapat diartikan memandang Senra, lalu pemuda itu membentuk sebuah senyuman
"Stawberry dari kerajaan Sutopuri baru saja sampai di Hestalia, gimana kalau kita mencobanya?" Tanya Shima dengan senyum palsu miliknya, mencoba menyembunyikan rasa sakit yang sedari tadi bergejolak
Senra mengangguk semangat, meletakkan cangkir coklat itu begitu saja dan berlari kecil mendahului Shima
Shima ikut meletakkan cangkirnya
"Sialan" namun umpatan malah dikeluarkan sisurai ungu itu
Pada akhirnya kedua pasangan ini sampai didapur kerajaan
Ramai, sangat ramai
Bahkan raja dan ratu dari kerajaan MonLov dan Paradox ada disini, tak lupa dengan pangeran lain dan pangeran dari kerajaan Sutopuri sendiri yang ikut memakan stawberry
"UWAA RAME!" teriakan Senra mengundang perhatian dari mereka semua
"SENRA-CHAWN!!" Eve dan Sou, dengan mulut yang dipenuhi strawberry langsung berlari dan menerjang Senra kemudian memeluknya erat
"Yo!!" Silvana menyapa, diikuti Risru yang mengandeng tangan Silvana
"Aree?? Apa kalian akan menikah?" Celetuk Senra
Silvana blushing
"MA-MANA ADA!" Silvana menyentak tangan Risru, memalingkan wajahnya agar tak menatap pangeran kerajaan Paradox itu
"Ya....secepatnya kalau bisa" dan Risru kembali mengandeng tangan Silvana, sambil menunjukan senyum yang bermaksud pesan
Silvana yang secara tak langsung melihat senyuman itu kemudian menunduk
"S-secepatnya..."
"Ah!! Kalian dari kerajaan Sutopuri ya!?" Tanya Senra
Riinu, Root dan Colon mengangguk kompak, memang ketiganya memiliki kepribadian kekanakan, sangat cocok jika bergaul dengan Senra, atau Sou dan Eve sekalipun, dan jangan lupakan Silvana
"Shima!" Raja Soraru, memanggil Shima dengan nada yang tak seperti biasanya
Shima kemudiam berjalan kearah mereja berisi para raja dan ratu serta pangeran Nanamori, Jel, dan Satomi, juga Risru yang ikut berjalan dibelakang Shima
Silvana?? Ahhh, dia ikut bermain bersama Senra, Riinu, Root, Colon, Eve dan Sou
"Ya....? Yang mulia Soraru" Shima menggigit bibir bawahnya, para pemimpin kerajaan bahkan para pangeran pun tau, nada bicara Shima menunjukan jika dia benar-benar sakit saat ini
"Kau....sudah mendengarnya?" Tanya Ratu Mafu lembut
"Um, aku sudah mendengarnya" Shima kemudian menunduk, setetes air mata berhasil jatuh dari iris ungunya itu
"Kami-Sama telah membentuk untaian benang merah kalian....dan....maafkan aku yang telah melahirkan Senra dengan fisikku sendiri yang lemah, hal itu malah berpengaruh pada Senra juga" ratu Mafu membentuk sebuah senyuman rapuh, terlalu sakir saat mengatakan hal itu
"Kalau begitu....jika, jika saja hal yang tak diharapkan terjadi--
Izinkan aku ikut menyusulnya"
Tatapan kaget dari para pemimpin keluar, menatap sisurai ungu itu tak percaya
Benar kan? Jika benang merah mereka putus, yang perlu ia lakukan hanyalah membentuk benang merah baru dengan cara yang salah....tidak apa?
◇◇◇
9.34 malam
Raja dan Ratu akan tinggal untuk sementara waktu dikerajaan Hestalia
Dan beralih kepasangan yang tengah duduk disamping kolam ikan koi ini
"Aku sudah mencatat hal-hal yang aku lakukan hari ini" Senra memperlihatkan sederetan kalimat yang ia tulis di bukj berukuran sedang miliknya
"Menganggu Colon, menarik nekomimi Riinu, memaksa Root, Eve dan Sou menggunakan gaun, dan....menyuruh Silvana mengatakan aishiteru pada Risru" Shima membaca apa yang ditulis Senra dengan tatapan aneh
"Apa mereka marah?" Tanya Shima
Senra mengangguk "semuanya marah, kecuali Sou yang langsung nangis, dia bilang dia gak cocok, hhuuftttt, padahal imut"
Shima terkekeh kecil
"Hei" panggil Senra pelan, Shima menatap Senra
Angin kemudiam berhembus, menyapu wajah kedua pasangan yang tak memiliki akhir bahagia ini
"Aku mencintaimu"
Chuu
Kedua bibir bertemu, yang satu sedikit pucat, dan yang satu sedikit merah karna terlalu lama digigit
Bahagia? Tidak! Tidak ada perasaan itu
Hanya ada perasaan sakit yang semakin bergejolak seiring berjalannya waktu
Kedua bibir mereka saling menjauh
"Aku lebih mencintai, sangat, sangat, sangat, sangat mencintaimu" dan Shima dengan cepat menarik tubuh Senra ke pelukannya
"Kumohon....jangan-
Jangan tinggalkan aku lagi"
Pertama kalinya kah Senra melihat Shima menangis diusianya yang ke 28 tahun ini?
Tangan Senra terulur, menggosok punggung Shima pelan
"Aku...gabisa janji"
◇◇◇
TBC
◇◇◇
Asikkkk dikit, wkwk
Part 10 kemungkinan part terakhirnya~!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince [ShimaSen] ✔
Ficção Adolescente[TAMAT] Dia menyesal Seharusnya hari itu dia mengatakan "Hei anak bodoh! Aku mencintaimu! Bisakah kau mengerti!?" Tapi dia terlalu egois Iris nya menatap nanar kertas hasil diagnosis itu Tertawa pelan, mentertawai dirinya yang begitu bodoh "Nee...