🍃 Empat 🍃

703 110 34
                                    

Changmin mengerjapkan mata, dia baru saja bangun dari tidurnya. Changmin berusaha mendudukan dirinya, dan bersandar pada headboard ranjang. Changmin merasakan sakit disekujur tubuh, bahkan nafasnya sedikit memberat. Seketika tangan changmin meraih tabung kecil yang berisikan obatnya, lalu meminum obat itu.

Changmin memejamkan matanya sejenak, sambil menyandarkan kepalanya, berharap rasa sakitnya segera menghilang. Sudah beberapa hari ini, rasa sakit didadanya kembali sering terasa. Padahal dia tak pernah lupa meminum obatnya, dan changmin tidak memberitahukan perihal ini pada ayah juga ibunya. Selang lima belas menit berlalu, rasa sakit didadanya perlahan mengurang, dan nafasnya terasa lebih lega.

"Jangan lemah ji changmin, kamu harus bisa lawan penyakit ini."
Ucap changmin pelan pada dirinya sendiri.

..
..
..

Hari ini changmin kembali ikut sang bunda kebutiknya, seperti biasa changmin membantu melayani customer yang datang. Sesekali terlihat dia berbincang dengan karyawan bundanya, dan mereka tertawa bersama. Karna sosoknya yang amat sangat ramah, membuat karyawan disana begitu menyukai changmin. Dia tak pernah membedakan mereka yang hanya seorang pekerja, dengan dirinya yang merupakan anak pemilik butik.

"Kak haeri."
Panggil changmin, membuat sosok bernama haeri itu menoleh pada changmin.

"Iya dek, ada apa?."

"Dideket sini ada toko buku gak ya?, aku mau cari beberapa novel dan komik."

"Ada, tapi sedikit jauh. Diujung jalan ini, yang dekat pemberhentian bus."
Jawab haeri, sambil membereskan beberapa pakaian dan menggantungnya.

"Oh gapapa, sekalian aku jalan-jalan."
Ucap changmin sambil tersenyum, kemudian menutup mesin kasir dihadapannya.

"Kak haeri, aku pergi sekarang ya, maaf gajadi bantu kak haeri."
Lanjut changmin sambil terkekeh, kemudian dia bergegas meninggalkan butik bundanya.

"Adek, bilang bunda dulu."
Cegah haeri, ketika changmin sudah membuka pintu.

"Bunda masih ada tamu kak, nanti aku chat aja."

"Yaudah, hati-hati. Jangan terlalu lama ya, sepertinya mau hujan."

"Ay ay kak haeri."
Jawab changmin, kemudian dia keluar dari butik. Sedangkan haeri hanya menggelengkan kepalanya, dia menganggap changmin seperti adiknya sendiri. Karna adik kandung haeri, memang seusia dengan changmin.

Setelah meninggalkan butik, changmin melangkahkan kakinya dengan riang. Karna toko buku berada diujung jalan itu, changmin bisa sambil memperhatikan beberapa tempat yang membuatnya tertarik. Sesekali dia berhenti, memperhatikan sebuah outlet atau pedagang dipinggir jalan. Hingga hampir empat puluh lima menit berlalu, changmin sampai ditoko buku itu.

Sebenarnya jarak butik dengan toko buku hanya memakan waktu sekitar tiga puluh menit, tetapi karna changmin sering berhenti, jadi memakan waktu lebih lama. Changmin masuk kedalam toko buku itu, matanya dengan jeli melihat buku-buku yang tertata. Kemudian dia mengambil beberapa buku yang memang dicarinya, kemudian membawa kekasir dan membayar.

Changmin melirik sekitar toko buku itu, disebrangnya terdapat gedung-gedung perkantoran. Karna memang pada dasarnya, butik sang bunda berada dipusat gangnam. Sebuah kalangan elit, dengan gedung-gedung menjulang. Kemudian mata changmin melirik arah sebaliknya, terlihat sebuah tempat yang terbilang nyaman untuk membaca.

Changmin membawa langkahnya menuju tempat itu, meletakan paperbagnya. Dan mengeluarkan sebuah buku juga pensil warna, sedangkan novelnya akan dia baca dirumah nanti. Changmin mulai mewarnai beberapa gambar dibuku itu,  jemarinya terlihat sangat lihai. Begitu pula dengan matanya yang jeli, memadukan warna yang begitu cocok.

Spring Breeze ~ [Milkyu] || Complete✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang