Changmin terdiam dikamar, matanya menatap sendu jendela kamar juyeon disebrang sana. Sesekali air mata masih menetes dari mata cantiknya, dia masih tak menyangka kalau juyeon sudah meninggalkan mereka. Dihadapannya, sosok hyunjae masih setia menemani sejak tadi. Tangan hangat hyunjae terus menggenggam erat jemari changmin, tak membiarkan sosok itu sendirian. Hyunjae tau kalau hal ini pasti akan terjadi, maka dari itu dia sigap menemani sang kekasih.
Flashback.
"Ggak ma, ggak mungkin."
Ucap changmin, seketika kakinya melemas.Bruk...
Grep...
"Sayang."
Ketika tubuh changmin nyaris limbung, hyunjae sudah berada disana.
"Kkak, juyo. Juyo, hiks."
Changmin menangis kencang dipelukan hyunjae, terdengar begitu pilu, membuat sung ryung dan hyunjae juga tak bisa menahan tangisnya."Kkenapa bisa seperti ini kak?, juyo. Hiks."
Lanjut changmin, bahkan tangannya sudah meremat kuat jas yang hyunjae pakai."Kakak akan cerita semuanya, tapi gak disini. Dan kamu juga harus janji satu hal sama kakak, kalau kamu akan baik-baik aja."
Jawab hyunjae, sambil mengeratkan pelukannya pada changmin. Dan dijawab anggukan kepala dari simungil.Hyunjae membantu changmin berdiri, dia merangkul tubuh mungil sang kekasih. Perlahan mata hyunjae menatap ibundanya, dan dijawab anggukan kepala tanda mengerti maksud hyunjae. Setelah itu, hyunjae membawa changmin menuju mobilnya. Sedangkan ibu hyunjae, sudah pulang dengan mobilnya sendiri. Hyunjae menoleh, menatap sang kekasih yang masih sesegukan. Tangan kiri hyunjae menarik jemari changmin, dan menggenggamnya erat.
Kepala changmin menoleh kearah hyunjae, matanya yang berair menatap sendu manik indah hyunjae. Perlahan tangan kanan hyunjae menyentuh pipi changmin, menghapus jejak air mata disana.
"Dihari saat kamu kolaps, bunda kasih kabar ke aku dan juyeon. Saat itu aku ada dikantor, dan juyeon ada dikampusnya. Kamu tau juyeon seperti apa bukan?, untuk dia kamu adalah segalanya. Aku yakin saat itu dia pasti panik, dan langsung bergegas kerumah sakit, karna aku juga demikian. Tapi saat perjalanan kerumah sakit, suatu hal terjadi. Juyeon kecelakaan, karna ada pengendara lain yang melanggar lalu lintas. Juyeon mengalami luka parah dibagian kepala, karna dia terpental dari motornya. Dia sempat berjuang selama dua hari dirumah sakit yang sama dengam kamu, disaat kamu dalam masa kritis, juyeon juga sama."
Ucap hyunjae, sambil mengusap pipi changmin."Hingga akhirnya, dia lebih memilih untuk menyerah, dan meninggalkan kita semua untuk selamanya. Tapi dia tidak benar-benar meninggalkan kita changmin~ah, dia meninggalkan sesuatu yang hidup bersama kamu."
Lanjut hyunjae, dan dijawab wajah bingung changmin."Mmaksud kakak?."
"Jantung juyeon, masih berdetak ditubuh kamu."
Degh...
Changmin mematung mendengar ucapan hyunjae, jadi jantung yang berdetak ditubuhnya adalah milik juyeon. Jadi juyeon lah, yang menyelamatkan nyawanya, hingga kini dia masih bisa bernafas. Air mata changmin seketika kembali mengalir, bahkan kini lebih deras dari sebelumnya. Dikepalanya changmin berfikir, bagaimana bisa dia masih bernafas, tetapi juyeon sudah terkubur didalam tanah. Bukankan itu tidak adil, changmin bahkan merasa bersalah, karna juyeon mendonorkan jantungnya pada changmin.
Changmin terus terisak, membuat hyunjae menjadi khawatir. Ditambah deru nafas changmin terdengar tak beraturan, membuat hyunjae semakin panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Breeze ~ [Milkyu] || Complete✔
Romance" Kau bagai angin dimusim semi yang menenangkan. Walaupun sesaat, tetapi kehadiranmu begitu terasa. Kau akan selalu tersimpan rapih didalam hatiku. " Ji Changmin Lee Hyunjae Lee Juyeon ⚠️🔞 Start : 19/09/21 End : 10/11/21