Pt.32

328 68 0
                                    

⚠Alert penuh dengan ke typo an author⚠

"..." -(Name)
"Ahh, aku tidak apa apa aku hanya senang bisa melihat kalian lagi" -(Name)
"Sepertinya (Name) telah merindukan kita" -Yuu

Dengan mengatakan kalimat tersebut sembari menyenggol Shoyo dan Koutarou membuat mereka bertiga tersenyum atau lebih tepatnya "Nyengir"

[Ndak bisa bahasa baku🗿-thor]

"Ohh iya! aku harus melakukan sesuatu. Ayo Yams" -Jeremy

Tadashi hanya mengangguk kan kepalanya lalu mengikuti Jeremy dari belakang

Dan beberapa detik kemudian semua yang berada di ruangan tersebut menghembuskan nafas lega setelah Jeremy keluar dari ruangan

"Uhhh..?" -(Name)
"Yaaaa... Ceritanya panjang hhe" -Tetsurou

Tetsurou memulai obrolan mereka karena melihat (Name) kebingungan, dan (Name) sendiri hanya memiringkan kepalanya

"Kau tahu, Jeremy adalah kakak mu, yang pasti ia sangat khawatir denganmu" -Koushi
"(•ω•)" -(Name)
"Kebetulan kakak mu belum mengetahui hal tentang misi kita dan tipe darah nya" -Kei
"Begitukah, lega setelah mendengarnya" -(Name)

Satu senyuman (Name) yang berseri, membuat semua yang berada di ruangan tersebut pun ikut tersenyum

"Ngomong ngomong, sudah sangat larut. Apakahkalian tidak ingin beristirahat?" -Koushi
"Tidak!" -All
"Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbagi cerita seram saja?" -Koushi

Kata Koushi dengan menepuk tangan nya

"Seseorang mengatakan cerita seram?" -Jeremy

Jeremy yang tiba tiba saja muncul di pintu masuk membuat semua yang berada di ruangan terkejut kecuali Koushi yang sedari tadi melihat Jeremy datang

"Ahh, Kakak. Mengagetkan saja, ayo masuk" -(Name)

Jeremy pun masuk diikuti dengan Tadashi dibelakang nya, (Name) menyelimuti dirinya dengan selimut lalu mendengarkan cerita seram yang mereka punya hingga pagi hari

"Aku senang mereka masih menerimaku dibanding Chloe" -gumam (Name)

...

Hari demi hari berlalu, tak terasa sudah beberapa bulan mereka tinggal bersama. Bahkan ruangan yang (Name) tempati telah berubah menjadi kamar sungguhan dimana ada meja, alat alat yang (Name) gunakan dan matras yang mereka temukan disekitar kampus

Dengan keseharian baru mereka di sana. memasak bersama, mencari bahan makanan, mengobrol dan membuat pertunjukan mereka sendiri dengan barang barang teater, dan juga mencari barang barang yang berguna disekitar mereka

Hari ini, pukul 5 sore diruangan (Name). (Name) sedang melatih cara membidiknya dengan sniper yang ia dapatkan dulu, namun ia mulai berfikir dengan hidupnya saat ini

Setiap gumaman nya, peluru ditembakkan

"Sudah sekitar 9 bulan aku dan mereka tinggal bersama, tidak ada masalah diantara kami. Namun apakah kita akan terus seperti ini?" -gumam (Name)

"Kurasa aku akan baik baik saja jika bersama mereka, tidak ada yang membuatku bosan saat didekat mereka" -gumam (Name)

"Namun aku hanya mengkhawatirkan janjiku dengan Shoyo.. Janji untuk menyelamatkan adiknya.. Natsu" -gumam (Name)

Disaat (Name) memikirkan hal itu, ia melihat kearah mejanya. Terdapat beberapa foto dengan petunjuk Natsu yang sepertinya diculik

"Shoyo.." -(Name)

(Name) lalu mengambil foto yang tergeletak di meja dan disimpan di saku jaketnya dan melanjutkan latihan membidiknya

Pikiran negatif tentang Natsu mulai menjadi jadi di kepala (Name) saat ia melakukan latihan nya, dan disaat yang bersamaan ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan (Name)

"(Name)?" -Shoyo
"Ahh Shoyo ya..? masuklah, pintunya tidak dikunci" -(Name)

"Apa yang ia ingin lakukan? sial, aku tidak bisa berpikir jernih setelah memikirkan soal janji yang kubuat" -gumam (Name)

"(Name)" -Shoyo

Shoyo yang baru saja masuk dan menutup pintunya kembali, lalu menghampiri (Name) yang berada di dekat jendela

"Yo, Shoyo" -(Name)
"..." -Shoyo

Ekspresi yang tidak bisa dijelaskan dengan kata kata, rasa sakit yang terasa di dada (Name) saat melihat Shoyo yang tidak bertenaga

"Kau.. Tidak apa apa?" -(Name)

Bersambung..

Until We Meet Again [Haikyuu x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang