Hai ... semuanya.
Selamat datang di cerita ini. Semoga kalian suka dan tertarik. Pasti kalian mengerti bagaimana cara menghargai tulisan seseorang.Pada cerita ini. Beberapa tokoh akan saya ganti nama depannya demi keberlangsungan cerita.
Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Ini murni cerita fiksi.
.
.
.
.
.Jarak antara Jeongyeon dan Jisung semakin menjadi. Sang Oma yang selalu melarangnya untuk bertemu dengan Aunty nya.
Sebulan lamanya Jisung sudah sembuh. Aktivitas sekolahnya sudah berjalan lancar.
Setiap pulang sekolah. Jisung akan di jemput supir pribadi keluarga Lee.
Winwin akan menjemputnya kembali, hal itu telah di jalani Jisung selama sebulan ini.
Jarak antara rumah Oma nya dan sekolah lumayan jauh. Malam ini, Jisung menginap dirumah Omanya. Papanya keluar kota untuk mengurus pekerjaan.
"Hati-hati ya. Belajar yang benar di sekolah. Ingat jangan bolos. Oma tidak pernah mengajarimu."
Jisung hanya mengangguk saja.
"Belajar yang benar ya. Hari ini nanti uncel mu yang jemput. Tidak apa-apa 'kan?"
Lee Minho. Kakek Jisung dari pihak Mamanya.
"Tidak masalah kek. Jisung pamit dulu."
Jisung langsung menyalim tangan kakek dan Oma nya.
Lee Minho meletakkan kopi nya diatas meja. Menatap istrinya yang berjalan mendekat. Oma Suzy menganter cucu nya sampai pintu depan.
"Jangan terlalu keras dengannya. Dia masih kecil."
Tegur Kakek Minho yang tidak suka dengan cara istrinya mendidik Jisung. Oma Suzy 'lah yang mengatur menu makan Jisung. Tidak boleh makan ini dan itu. Semuanya harus sesuai dengan perintah Oma Suzy.
"Karena dia masih anak kecil. Dia harus di didik dengan benar."
Sanggah Oma Suzy. Lagi dan lagi dengan tatapan sinis.
"Jisung sepertinya tidak nyaman dengan perlakuanmu itu. Jangan terus memaksanya untuk memakan menu yang kamu atur itu."
Kakek Lee Minho, sudah sangat lelah, dengan sikap istrinya. Bukannya tidak suka Jisung tinggal di rumahnya. Hanya saja ia kasihan dengan cucu nya, seperti hidup dalam tekanan.
"Apa kamu tidak tau? Bagaimana jika dia sakit. Siapa yang akan repot?!"
"Sepertinya dia tertekan hidup disini. Mama juga membuat jarak anatara dia dan Jeongyeon."
Oma Suzy langsung meletakkan pisau diatas meja, hingga menimbulkan suara. Pertanda ia sama sekali tidak suka dengan pernyataan suaminya.
"Jeongyeon lagi. Dia lagi. Apa Papa masih meragukan Mama untuk merawat anaknya Mina?!"
"Mama jangan egois. Jeongyeon sudah merawatnya hampir tujuh tahun. Bahkan Jeongyeon lebih lama dari pada Mina."

KAMU SEDANG MEMBACA
Life partner | Winwin (END)
Teen FictionSosok wanita berambut pendek masuk ke dalam mobil. Tak berselang lama mobil putih itu mulai meninggalkan area parkir. Jisung langsung mengejar mobil putih itu. Ia tidak memperdulikan bunyi klekson. "MAMA TUNGGU!" Teriakan Jisung tidak bisa membuat m...