Bagian keenam

392 229 156
                                    

Hai ... semuanya.
Selamat datang di cerita ini. Semoga kalian suka dan tertarik. Pasti kalian mengerti bagaimana cara menghargai tulisan seseorang.

Pada cerita ini. Beberapa tokoh akan saya ganti nama depannya demi keberlangsungan cerita.

Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Ini murni cerita fiksi.

.
.
.
.
.

Winwin segera mengambil jas dan kunci mobilnya. Jeongyeon baru saja mengabari Jisung masuk rumah sakit. Sepanjang waktu perasaan Winwin memang tidak tenang.

Sepanjang jalan Winwin mencoba tenang. Ia tidak boleh terbawa suasana, bisa-bisa itu membahayakan, bagaimana dengan Jisung, jika ia mengalami kejadian yang tidak diinginkan.

Di area parkir. Winwin memarkir mobil dengan asal. Ia langsung bertanya kepada suster yang lewat. Winwin berjalan dengan tergesa-gesa.

Beberapa kali ia bertabrakan dengan orang ataupun suster yang lalu lalang.

"Jeongnyeon. Bagaimana dengan Jisung?!"

"Tenangkan dirimu dulu. Jisung masih di tangani Dokter."

Jawab Jeongyeon.

"Kenapa dia bisa disini. Apa kamu yakin di dalam sana Jisung?"

Winwin mencoba melihat dari kaca pintu. Kondisi di dalam ruangan hanya terlihat samar.

"Mark yang menemukannya. Mark bilang Jisung menangis di pinggir jalan."

Cerita Jeongyeon. Mark sudah pulang setelah menerima panggilan dari kantor. Mark sebenarnya ingin menunggu Jisung keluar dari ruangan UGD.

"Astaga. Jeongyeon aku harus bagaimana. Aku ingin masuk ke dalam ruangan ini sekarang juga."

Jeongyeon segera menghampiri Winwin. Ia membawa Winwin untuk duduk di kursi tunggu.

"Tenanglah. Jangan seperti ini. Imo dan samchon sudah di perjalanan kemari."

Jeongyeon tidak lagi menceritakan kepada Winwin. Dari cerita Mark, ia mengatakan Jisung terluka di bagian lutut. Padahal luka kecil tetapi sudah mengeluarkan banyak darah.

"Keluarga pasien."

Dokter perempuan keluar dari ruangan. Winwin langsung menghampiri Dokter bername tag Park Joy.

"Saya Papanya."

"Pak, Anak Bapak akan dirawat inap sampai keadaannya benar-benar pulih."

Winwin mengangguk. Ia setuju jika Jisung dirawat aslakan Jisung bisa sembuh.

"Apa keadaannya baik-baik saja?"

"Keadannya baik-baik saja. Penjelasan selanjutnya silahkan keruangan saya. Permisi Pak."

Joy dan dua orang suster berjalan menjauh. Winwin langsung mengikutinya.

Sedangkan Jeongyeon mengikuti ke mana brangkas Jisung dibawa.

***

Life partner | Winwin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang