Hai ... semuanya.
Selamat datang di cerita ini. Semoga kalian suka dan tertarik. Pasti kalian mengerti bagaimana cara menghargai tulisan seseorang.Pada cerita ini. Beberapa tokoh akan saya ganti nama depannya demi keberlangsungan cerita.
Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Ini murni cerita fiksi.
.
.
.
.
.Cahaya matahari menerobos masuk, melalui cela kamar remaja, yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Baby, bangunlah. Sudah siang."
Winwin yang masih dengan pakaian rumah, juga bangun kesiangan.
Sarapan pagi ini, dengan telur dadar saja. Jeongyeon sudah tidak terlibat lagi dengan kehidupan Jisung dan Winwin.
Jisung sama sekali tidak terusik, ia semakin menaikan selimutnya untuk menutupi tubuhnya.
"Hey, bangun. Ayo sarapan."
Winwin menyibak gorden kamar Jisung. Malam ini mereka berdua tidur di kamar Jisung.
Keadaan Oma Suzy sudah mulai membaik. Ia tidak lagi memaksa Jisung untuk tinggal bersamanya, bahkan saat bertemu dengan Jisung. Ia hanya menganggap Jisung seperti orang lain.
***
"Mama, benaran yakin kita tetap disini?"
Changbin di buat terheran dengan jawaban Mamanya. Kemarin Mamanya sangat ingin kembali ke Australia, sekarang Mamanya ingin tetap tinggal di sini saja.
"Yakin. Mama sudah sembuh, kalian tenang saja. Mama tidak akan menganggu Jisung lagi."
Changbin dan Papanya mengangguk. Mereka merasa legah dengan jawaban Oma Suzy.
"Baguslah. Kita memang mengawasinya dari jauh saja, itu lebih baik dari pada Mama membuatnya tertekan."
Ujar Kakek Minho.
Oma Suzy hanya tersenyum dan mengangguk.
***
"Sekarang waktu yang tepat, setelah sekian lama menunggu, akhirnya datang juga."
Jung Jaehyun, lelaki berparas tampan dan tajir. Apapun yang ia ingin 'kan, harus ia dapatkan.
Wajahnya yang tampan, mampu menutupi semua sifatnya.
Menatap satu persatu, foto anak remaja yang diambil secara diam-diam, foto terbanyak saat anak itu memakai seragam sekolah.
"Kamu memang bodoh Park!"
Jaehyun dengan santainya. Merobek foto anak remaja, yang sedang duduk menunggu jemputan.
"ROSE KEMARILAH!!"
Jaehyun berteriak dari ruang kerjanya. Tak berselang lama, wanita yang duduk di kursi roda, membuka pintu ruangan itu.
"Bagaimana kabarmu? Lama tak berjumpa denganmu. Akhir-akhir ini aku sangat sibuk."
Rose hanya diam saja, netranya menyusuri ruangan kerja itu. Foto anak remaja yang ia lihat kemarin, berhamburan sangat banyak di ruangan Jaehyun.
"Apa yang ingin kamu lakukan?"
Rose menggerakan tangannya. Jaehyun yang sudah mengerti maksud dari gerakan tangan Rose.
"Aku hanya ingin bersenang-senang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life partner | Winwin (END)
Teen FictionSosok wanita berambut pendek masuk ke dalam mobil. Tak berselang lama mobil putih itu mulai meninggalkan area parkir. Jisung langsung mengejar mobil putih itu. Ia tidak memperdulikan bunyi klekson. "MAMA TUNGGU!" Teriakan Jisung tidak bisa membuat m...