Hai ... semuanya.
Selamat datang di cerita ini. Semoga kalian suka dan tertarik. Pasti kalian mengerti bagaimana cara menghargai tulisan seseorang.Pada cerita ini. Beberapa tokoh akan saya ganti nama depannya demi keberlangsungan cerita.
Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Ini murni cerita fiksi.
.
.
.
.
."Mark Lee. Bukan Ayahmu yang berjumpa dengan Winwin, tapi Ayahmu hanya menyuruh sekertarisnya untuk membuat janji."
Jelas Jaehyun lagi. Taeyong setuju dengan pendapat Jaehyun, bisa-bisanya ia tidak kepikiran kesana.
"Daebak! Jung Jaehyun ini sangat cerdas. Tetapi dari mana kamu tau Ayahnya Mark, investor di perusahaan Winwin."
Pria kelahiran Chicago ikut menyahuti sambil bertepuk tangan.
"Apa hyung lupa. Winwin pernah berkata jika ia sangat ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan keluaraga Mark."
Johnny mencoba mengingat kembali. Mungkin faktor umur kali ya, dia bisa lupa. Mengangguk, itulah yang dia lakukan, untuk menyahuti jawaban Jaehyun.
"Aku setuju dengan saran Jaehyun. Aku baru ingat, kemarin email Winwin selalu menerima pesan yang aneh."
Taeyong memang sangat ingin menjaga Winwin, terlebih Jisung. Tetapi ia terhalang karena Winwin seakan mengabaikannya.
Dengan ilmu yang ia miliki. Ia berhasil masuk ke akun email Winwin. Ia hanya memantau saja, siapa saja yang mengirim pesan berkesan aneh.
"Hyung masih memantau email Winwin hyung?"
Ujar Jungwoo, salah satu member.
Taeyong mengangguk.
"Iyah. Akhir-akhir ini sepertinya dia di teror dengan pesan aneh. Aku juga sudah tiga kali ke perusahaannya, dia sangat keras kepala. Dia selalu melarang sekertarisnya untuk berjumpa denganku."
"Untung saja Yerin bisa di ajak kerjasama. Aku selalu mendapat info dari Yerin mengenai Winwin."
Jelas Taeyeong panjang kali lebar. Member lainnya hanya mendengarkan saja.
"Lalu apa yang kita lakukan?"
Tanya Kim Doyoung.
"Sepertinya Winwin dalam masalah. Keras kepalanya membuatnya semakin jatuh dalam jurang. Sudah berapa kali ku bilang, dengarkan saranku, dia selalu saja mengabaikannya."
Jelas Taeyong lagi.
"Aneh saja. Taeyong menjauhi kita semua tanpa sebab. Kita sudah bersama hampir sepuluh tahun."
Ujar Yuta.
"Jisung baik-baik saja 'kan?"
Tanya Johnny.
"Mungkin. Jeongyeon sudah tidak lagi bersamanya. Anehnya lagi, Winwin menyuruh Jisung untuk menjauh dari Jeongyeon."
Yuta dan Winwin sepupuan. Jeongyeon saudaraan dengan Yuta.
"Kenapa begitu?"
Tanya Taeyong. Mereka tak habis pikir dengan jalan pikiran Winwin, yang semakin menjadi-jadi.
"Kurang tau. Jeongyeon juga tidak cerita alasannya apa. Sekarang aja aku sudah melarang Jeongyeon untuk berjumpa lagi dengan Jisung. Mertua Winwin itu sangat berbahaya, dia sudah berapa kali merendahkan Jeongyeon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life partner | Winwin (END)
Teen FictionSosok wanita berambut pendek masuk ke dalam mobil. Tak berselang lama mobil putih itu mulai meninggalkan area parkir. Jisung langsung mengejar mobil putih itu. Ia tidak memperdulikan bunyi klekson. "MAMA TUNGGU!" Teriakan Jisung tidak bisa membuat m...