[ 11 ] My treasure

123 22 4
                                    

ᴏᴜʀ ꜱᴛᴏʀʏ - ʙᴀᴊɪ ᴋᴇɪꜱᴜᴋᴇ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴏᴜʀ ꜱᴛᴏʀʏ - ʙᴀᴊɪ ᴋᴇɪꜱᴜᴋᴇ

ᴹʸ ᵗʳᵉᵃˢᵘʳᵉ

.

.

.

POV 3

.

.

.

Gadis itu, jika diperhatikan suaranya masih terputar dalam benak bagai warna oranye seperti pemandangan senja kala sore hari.

Terasa sangat sepi ketika ia tak disini untuk menemani indah nya hidup. Ia bersinar dan tak jua padam. Bagaikan  langit setelah hujan, hati ini kan jadi cerah. Tiada lagi hari esok yang akan datang untuknya sang permata.

"Untukmu, Baji Keisuke.

Sebelum aku menggenggammu, aku tidak tau di dunia mana aku berada. Dunia yang berkilauan ini."

Selembar kertas polos berisi tulisan di atasnya menjadi saksi bisu. Tulisan tangan di atas kertas yang rela ia tulis semalaman hanya untuk menyampaikan salam perpisahan yang tak sempat ia katakan secara lisan.

"Dalam keabadian yang gelap. Dalam penantian yang panjang. Kau datang padaku seperti sinar matahari."

Kata demi kata ia ungkapkan melalui selembar kertas itu. Kata yang tak sempat ia ucap, lisan diatas kertas menjadi bayaran.

"Bunga-bunga cantik bermekaran dan layu disini. Saat-saat bersamamu tak akan pernah datang lagi."

Gambaran kilas balik memori bersamanya kembali terputar bagai sebuah film. Kenangan manis, kenangan pahit juga penyesalan.

"Aku mulai menjadi serakah. Aku ingin hidup bersamamu dalam dunia yang dirancang bersama dan mengatakan betapa hangatnya hidupku."

Liquid bening berkumpul memaksa keluar. Memikirkan betapa kejamnya dunia ini terhadap nya.

"Itu hanya satu keajaiban setelah pertemuan yang singkat. Aku menangis seperti hujan. Aku ingin bahagia sekali saja. Tapi itu, membuatnya menangis."

Dipertemukan semesta, dipisahkan oleh karsa. Itu menyakitkan. Namun, jika takdir sudah berkendak, tiada insan yang dapat menolak.

"Lupakan segalanya dan mulai dari awal. Karena aku akan datang padamu saat nafasmu memanggilku kembali."

Pada akhirnya merelakannya adalah cara terbaik untuk nya. Tapi tidakkah ia memikirkan perasaan pihak lainnya? Apakah kau pikir aku akan bisa melupakan mu?

"Aku tak akan pernah lupa. Memandangimu membuat jantungku berdebar, semua kenangan yang kau berikan."

Takdir yang terlalu kejam atau dia yang terlalu egois? Perlukah takdir yang disalahkan agar ia kembali?

"Suatu saat, kita akan bertemu lagi itu akan menjadi hari yang paling bahagia. Aku akan datang padamu seperti salju pertama turun."

Aku benci orang berbohong, maka dari itu tepatilah janjimu, (Name).
















































































"Aku mencintaimu, Baji Keisuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mencintaimu, Baji Keisuke." Iya, aku juga mencintaimu, gadis aneh.

.

.

.

.

"Maaf telah membiarkanmu berjuang sendiri, (Name)."




















































































"Chifuyu, aku merindukan nya.." Lirih nya. Atensinya tertuju pada pemuda di pangkuannya. Air matanya lolos begitu saja tanpa permisi.

Bau anyir darah menyelinap masuk dalam indra penciuman. Hanya tatapan mata sendu yang ia dapatkan darinya. Melihatnya terbaring ditempat menjadi penambah rasa sakit dalam diri.

"Chifuyu, Kazutora, Mikey, Draken, Mitsuya, Pachin, (Name).. kalian semua adalah harta berharga bagiku." Baji tersenyum simpul. Suaranya perlahan memelan, nafasnya tercekat.

Sementara, Chifuyu masih menangis dalam diam melihat nasib sang teman berada dalam pangkuannya.

"Ne, Chifuyu belikan aku mie Peyoung." Pinta Baji pada Chifuyu. Chifuyu mengangguk pelan.

"Iya, nanti akan kubelikan, Baji-san.."

"Makan bertiga, ya? Arigatou, Chifuyu."

Saat itu merupakan hari terberat bagi Chifuyu. Kedua kalinya ia ditinggal pergi oleh orang yang ia sayangi. Luka itu masih membekas dalam ingatan nya dan tak akan pernah hilang sampai ajal menjemput.

End















































































































Koko wangy wangy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koko wangy wangy.
Fyi, satu chapter menjelang epilog, ditunggu ya preen<3

Sekian untuk hari ini~
Next?

Our story | Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang