[ ! ] Special chapter; Letter

92 17 2
                                    

ᴏᴜʀ ꜱᴛᴏʀʏ - ʙᴀᴊɪ ᴋᴇɪꜱᴜᴋᴇ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴏᴜʀ ꜱᴛᴏʀʏ - ʙᴀᴊɪ ᴋᴇɪꜱᴜᴋᴇ

Letter

.

.

.

.

.

.

Untuk mu yang rela memberikan jiwa raga dan seluruh hidup padaku. Maaf, aku tidak bisa memberikan hadiah terbaik untuk mu, Ibu. Sebagai gantinya, aku menuliskan sebuah surat untuk mu. Bolehkah aku meminta waktu sebentar sebelum aku pergi?

Karena aku sendirian sepanjang malam. Berharap ibu adalah seseorang yang pernah kukenal. Aku rindu padamu, Ibu. Kau telah berjalan sangat jauh dan tak kenal lelah. Semua beban kau tanggung sendiri.

Maafkan aku, Ibu.

Maaf.

Maaf.

Maaf.

Aku selalu membuatmu kesulitan, membiarkanmu hidup dengan air mata.

Maukah Ibu memaafkan ku?

Disini sangat dingin, tiada lagi pelukan hangat yang senantiasa menjaga kehangatan tubuhku. Kecupan manis yang kau berikan dari labium mu, aku merindukan nya.

Aku tidak peduli dengan apa yang Ibu katakan. Bahkan jika aku memikirkan nya kembali, rasa itu tidak akan pernah hilang. Mengapa sangat sulit untuk membenci dan melupakan mu?

Oh iya, aku punya kabar baik untuk mu, Ibu. Aku bertemu seorang lelaki baik, ia selalu menghibur dan mengajakku bermain bersama. Aku ingin memperkenalkan nya padamu suatu saat nanti.

Wajahnya memang seram tapi hatinya sangat lembut. Dia, Baji Keisuke. Aku sangat menyukainya. Jika berkenan aku ingin memilikinya dan membuat dunia yang dirancang bersama.

Hari mulai larut, sebentar lagi akan berada pada salam penutup.

Tidak banyak, singkat saja.

Tidak banyak, singkat saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our story | Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang