[ 5 ] Smile

136 30 0
                                    

ᴏᴜʀ ꜱᴛᴏʀʏ - ʙᴀᴊɪ ᴋᴇɪꜱᴜᴋᴇₛₘᵢₗₑ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴏᴜʀ ꜱᴛᴏʀʏ - ʙᴀᴊɪ ᴋᴇɪꜱᴜᴋᴇ
ₛₘᵢₗₑ

.

.

.

.

.

.

Tangisnya pecah saat ia tenggelam dalam dekapan sang pemuda. Sedang Baji mengerutkan dahinya, heran dengan sikap sang gadis hari ini. Padahal kemarin masih baik-baik saja.

Ga peka kamu mas.

(Name) menangis tersedu-sedu tak kuasa menahan rasa sakit serta beban berat dalam pundaknya. Berniat untuk menyembunyikan nya namun memaksa untuk keluar.

"Baji-san? Apa yang terjadi?" Baji menoleh dan mendapati seorang pemuda dengan tinggi rata-rata serta netra biru muda dan tindik ditelinga kiri nya.

Rautnya menyiratkan kekhawatiran melihat ada seorang gadis menangis dalam dekapannya. Kakinya melangkah, mendekat kepada kedua insan tersebut.

"Oh, Chifuyu. Entahlah aku juga tidak mengerti." Balas Baji, dihadiahi dengan gelengan kepala darinya.

Dia, Chifuyu Matsuno selaku teman Baji sejak lama. Ia tidak pernah lepas dari Baji, kemanapun Baji pergi Chifuyu selalu ada untuknya bak induk ayam dan anak-anak nya.

"Siapa namanya?"

"(FullName)." Chifuyu mengangguk mantap. Tangannya terulur menepuk-nepuk punggung sang gadis. Sesekali mengelus surai (hair color) miliknya.

Dirinya mengulum senyum tipis. Sepertinya Chifuyu mengerti dengan perasaan sang gadis.

"Menangislah selagi kau mau, (Surname)-san. Yakini bahwa kau tidak berdiri sendiri. Ada kami di sini yang menemani."

"Jadi, maukah kau membagi kesedihan mu kepada kami?"

~

Keadaan sudah tenang, suara tangisnya sudah mereda. (Name) sedikit merasa lega setelah bercerita tentang dirinya kepada mereka. Keduanya (Baji dan Chifuyu) pun mengerti dengan kondisi (Name) hanya bisa mengangguk paham.

(Name) bercerita, dibalik iris matanya yang indah, ada cerita yang menyedihkan. Sejak kecil ia memiliki kekurangan tak bisa melihat warna, atau disebut dengan Buta Warna permanen. Jadi, (Name) selalu kesulitan jika ada yang bersangkutan dengan warna.

Lantas, mengapa ia menyukai warna langit kala senja? Yaitu, perpaduan antara oranye dan kuning.

Jawabannya mudah, (Name) menyukainya karena kebanyakan orang berkata warna langit kala itu yang paling indah diantara yang lainnya. Walau hanya mengikuti perkataan orang lain tapi (Name) percaya itu.

Maka dari itu, (Name) selalu penasaran dan ingin tau lebih jauh tentang dunia yang tidak ia ketahui. Banyak sekali yang (Name) tidak ketahui dalam dunia yang ia tinggali saat ini.

"Sudahlah, (Name). Tak usah menangisi hal itu." Baji membuka suaranya. "Aku tidak suka saat kau menangis. Jadi, tersenyum lah!" Chifuyu mengangguk, setuju dengan ucapan sang teman.

Hatinya berdegup kencang seakan dunianya kembali bergerak. Rasa sakit serta beban berat tersebut memudar dengan mudahnya. Bibir ranumnya bergerak mengulas senyum tipis.

"Tentu saja!"

"Ahaha! Bagus, teruslah tersenyum. Jangan pernah menunjukkan raut wajah sedihmu padaku" Ujar Baji. "Oh iya, dia Chifuyu. Tenang saja dia tidak gigit. Jadi, jangan takut." Ejek Baji. Sedang Chifuyu menahan diri agar tidak membuat kekacauan.

Stay kalem brader.

Tangannya kembali terulur, "Chifuyu Matsuno, salam kenal, (Surname)-san!" Keduanya berjabat tangan dengan senyum yang mengembang pada wajah mereka.

Baji merangkul pundak keduanya. Hampir terjatuh sebab rangkulannya terlalu kasar, beruntung Chifuyu segera menahannya. Kalau tidak, (Name) akan jatuh dengan tidak elitnya.

"Kalem, dong!"

"Ampun Kanjeng"

"Hajar dia, (Surname)-san, haha!"

"Hah?!"

~

Pada akhir cerita, ketiganya pun menghabiskan waktu bersama sampai pada  penghujung waktu. Ketiga insan tersebut berkeliling kota Tokyo dengan mengendarai motor.

(Name) naik motor bersama Baji, sedang Chifuyu mengjomblo sendirian. Sedikit tertohok, tapi tidak apa. Karena itu kenyataannya, terima saja.

"Ini sangat menyenangkan!"

"Iya, 'kan?"

"Kau benar, (Surname)-san!"

Ketiganya tertawa bersama dan bahagia bersama. (Name) sangat menikmati perjalanannya. Berharap waktu dapat berhenti agar ia bisa merasakan kebahagiaan ini sepanjang masa.

Kebahagiaan yang tidak bisa dibayar dengan uang. Mau sebanyak apapun harta mu, jika itu tidak membuat mu bahagia, maka disitulah kebahagiaan tidak bisa dibeli.

Tidak ada barang mahal. Jawabannya hanya ada satu, tetap kebahagiaan yang tidak dapat dibeli maupun diambil.

Maka dari itu, nikmatilah masa hidup mu. Penuhi dengan rasa kebahagiaan, tinggalkan kenangan manis yang dapat ia gunakan agar menjadi contoh untuk masa depan yang cemerlang.

Tamat.























































































































Tapi boong, itu kamera nya saya ancurin. Ga bosan-bosan saya ucapkan terimakasih buat yang udah mampir dan baca! Sayang banyak-banyak buat kalian❤️

Jangan lupa untuk tekan vote nya dan ikuti saya, hehe~

Ga kerasa, sisa hidup Baji tinggal sehari. Ga kerasa juga besok saya dah jadi janda. Allahu.

Sekian untuk hari ini!
Next?

Our story | Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang