a

363 57 17
                                    

NEE-SAN (Baji Keisuke)

Chapter 7

~*~

SHINICHIRO menghembuskan asap rokoknya, menatap kearah sang adik didepan sana.

"Aku.. rencananya pengen ngelamar [Name]."

"Eh? Benarkah? Wah! Nii-san sama [Name]-san!"

Tangan lebar Shinichiro mengusap surai pirang Emma, adiknya itu begitu gembira mendengar kabar ini. "Doakan saja ya, semoga lancar."

"Umh!"

***

AKANE menganga lebar, melihat kondisi kamar sahabatnya yang begitu mengenaskan. Seperti kapal pecah.

Akane berjalan lalu menutup pintu, kedua manik hijaunya menatap kearah pakaian yang berserakan dimana-mana. Akane bahkan semakin bergidik ketika menyikap selimut tidur [Name].

Ada noda darah dan sperma.

Akane semakin dibuat kalut, ia meletakan tas selempangnya diatas meja lalu mendekat kearah kamar mandi. "[Name]! Oh— astaga!"

Nafasnya seperti tertahan, melihat kondisi [Name] yang bersandar lemas didalam bath up. Dengan banyak bekas merah disekujur tubuhnya, bibir [Name] pun sedikit membengkak. Akane tau ini, dia sudah pernah melakukannya dengan kekasihnya dulu.

"Kamu habis hs? Sama siapa?.."

Pertanyaan Akane tak dijawab, dia tau mungkin sekarang [Name] harus menenangkan diri terlebih dahulu.

Akane mengambilkan handuk dan pakaian ganti milik [Name], membantu membasuh dirinya. Setelah selesai, Akane membantu [Name] untuk duduk di atas kasur yang bahkan sepraynya belum diganti, kondisi kamar pun masih sama. Berantakan.

Gadis bersurai pirang itu mendudukan diri disebelah [Name],mengusap surai hitam sahabatnya yang masih basah terkena air.

"Siapa yang tega ngelakuin ini?" Tanya Akane.

Tanpa disadari, [Name] mengeluarkan air mata. Ia merasa hina untuk menceritakan aib perbuatan kotornya dengan Keisuke semalam.

"[Name], bilang sesuatu.."

"Apa kamu gapercaya sama sahabatmu?" Akane menangkup wajah [Name]. Membuat tangis wanita itu pecah.

[Name] menceritakan kronologisnya, ada seseorang yang sengaja membocorkan rahasianya pada Baji tanpa sepengetahuan [Name] sendiri. Itu membuat emosi Baji tidak terkendali hingga memperkosa dirinya. Akane sampai menangis, ia memeluk [Name] yang sudah selesai bercerita.

"Akane, bagaimana kalo aku hamil nanti?" [Name] memegang kedua tangan Akane yang melingkar dilehernya.

Akane memejamkan matanya erat, sebisa mungkin ia menenagkan [Name]. "Tenang saja, aku akan membelikan obat pencegah kehamilan."

[Name] memejamkan matanya, merasakan Akane mengelus kepalanya dengan pelan.

Oh sial, [Name] merindukan ibunya lagi dan lagi. Dia menjadi sangat sensitif sejak kejadian dimana Baji memperkosanya. [Name] jadi terus kepikiran akan mendiang sang ibu yang bahkan sudah tak ada didunia lagi.

[Name] ingin bertemu dengan sosok ibunya lagi, meski wanita itu mendoktrin hal yang tak masuk akal padanya.

Dia tetap menyayangi ibunya sepenuh hati.

[Name] membalas pelukan Akane, manik cokelatnya menatap nanar pantulan wajahnya dicermin.

Seperti jalang.

↬𝐍𝐄𝐄-𝐒𝐀𝐍! 〃 baji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang