k

400 56 6
                                    

NEE-SAN (Baji Keisuke)

Chapter 6

~*~

[NAME] melenguh pelan, dirasa matahari sudah benar-benar menembus tirai kamarnya. Kedua manik cokelatnya terbuka dengan enggan karena masih terasa berat.

Hal pertama yang dilihat [Name] adalah kondisi kamarnya yang begitu berantakan.

Oh, ia ingat sekarang.

Hal yang tiba-tiba terlintas dikepala [Name] membuat tawa kecil keluar dari bibir gadis yang akhirnya menjabat sebagai wanita itu. Diakhiri air mata yang mulai menggenang, [Name] menutupi wajahnya dengan tangan. Merasa begitu jijik ketika mengingat ia membenci sekaligus menikmati perlakuan Keisuke tadi malam.

Ya, dia menikmati sewaktu ketika diperkosa. Miris sekali.

Disaaat-saat seperti inilah, ingatan [Name] jatuh kepada ibunya. Berharap wanita itu kembali untuk menenangkannya sama seperti dulu. Namun semua hanyalah angan, ibunya tak akan pernah kembali lagi. [Name] tau, karena ia melihat kejadian itu sendiri. Ibunya, ayah dan istri keduanya mati. Meninggalkan bocah itu sebagai tumpukan beban hidup [Name] yang bertambah.

[Name] yang masih labil nan lugu pun hanya bisa meratapi nasib, menyalahkan tindakan kedua orang tuanya. Yang kini malah dilimpahkan pada [Name] padahal ia baru saja menjadi yatim piatu. Diusia semuda itu, [Name] tak akan biaa mengurus seorang anak. Tidak mudah, butuh kehati-hatian.

[Name] kecil pada waktu itu dibawa kerumah sepupu terdekat ibunya, nyonya Hoshizawa dengan senang hati menerima [Name], namun enggan menerima kehadiran Keisuke. Sebab ibu dari bocah itu telah membuat kakaknya frustasi hingga melupakan kehadiran putri kecilnya sendiri. Hoshi sendiri kadang suka mengunjungi kakaknya, itupun kehadirannya tak terlalu disambut baik. Hoshi bagai orang asing yang tengah berkunjung. Kakaknya sama sekali tak ingin membahas hal apapun pada Hoshi.

[Name] itu sudah berbeda sejak kecil. Dia kurang ceria, senyum pun hanya akibat mengingat hal yang didoktrin ibunya sejak lama. Hoshi kadang merasa prihatin, kenapa kakaknya tak mengurus [Name] dan malah sibuk tenggelam dalam dunia pernikahannya yang sudah hancur.

Kecelakaan itu terjadi begitu cepat, Hoshi tak dapat membantu apapun. Pertama kalinya ia melihat [Name] kecil menangisi kepergian ibunya yang begitu tragis.

Bahkan dituntut untuk mengurus adiknya, Keisuke yang baru memasuki umur satu tahun. Bahkan belum lancar berbicara. Hoshi sendiri melihat perjuangan [Name] dalam mengurus Keisuke, memberinya kasih sayang layaknya seorang ibu. Meski seharusnya [Name] menjadi kakaknya.

Mungkin Hoshizawa akan marah besar pada [Name] nanti.

Ya, anak yang sudah dia urus, dan sayangi sejak kecil itu kini malah menghancurkannya sendiri. Entah sudah berapa kata miris terus keluar dari bibir [Name]. Kepalanya tertunduk menyebabkan helaian surai hitam itu berjatuhan tepat didepan wajahnya.

"Ibu.."

"[Name] pengen ketemu ibu."

Lirih [Name] disusul dengan air mata yang berjatuhan. Pelukan hangat singkat dirasakannya sebelum benar-benar tenggelam dalam tangisan.

 Pelukan hangat singkat dirasakannya sebelum benar-benar tenggelam dalam tangisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
↬𝐍𝐄𝐄-𝐒𝐀𝐍! 〃 baji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang