6. Polaroid Love

100 25 56
                                    

"Tahun 2021, akan jadi legenda jatuh cinta paling indah."

-Karvelyn Jingga-

Vote dulu, ada di pojok kiri bawah. Tinggal klik aja.

Selamat datang juga untuk kamu yang mau meluangkan waktunya.

Selamat membaca, semoga selalu suka hehe.

HAPPY READING!

Keadaan kantin di jam istirahat benar-benar seperti pasar, ramai dan berisik sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan kantin di jam istirahat benar-benar seperti pasar, ramai dan berisik sekali. Di sebelah kiri berebut, begitu pula sebelah kanan. Apa mereka kurang memahami arti mengantri? Ah bukan kurang memahami, mereka terlalu malas untuk menunggu. Giliran menunggu hal yang tidak pasti tidak banyak mengeluh. Dasar.


Di sebelah kanan, tepatnya di gerobak ketoprak milik Mang Setyo yang katanya selalu jadi makanan favorite siswa-siswi SMA Bakwan karena rasanya yang luar biasa enak itu. Ada Jingga yang juga ikut mengantri bersama manusia-manusia lain, gadis itu terlihat begitu santai menunggu gilirannya. Ya, ini memang konsekuensinya sebab telah memilih ketoprak sebagai makanan yang ia santap pada istirahat pertama kali ini.

Suara gaduh dari manusia-manusia yang kurang sabar dicampur dengan suara tawa dari anggota Hynster yang duduk di meja kebesaran mereka yaitu di meja pojok kiri, membuat kantin semakin ramai. Jingga sampai pusing mendengar celotehan sana-sini, berkali-kali ia memijat pangkal hidungnya karena baru kali ini dihadapkan dengan suasana yang ramai selain isi kepalanya.

"Gas, itu Jingga bukan dah?" Ethan menepuk pundak Jorgas, kemudian menunjuk ke arah deretan manusia yang sedang mengantri di gerobak ketoprak.

Semua anggota Hynster yang ada di meja itu sontak mengikuti arah pandang Ethan, memandang gadis mungil dengan perban yang masih ada di kepalanya.

"Dia udah masuk tuh?" tanya Agam kali ini.

"Ya lo liat sendiri aja sih, dia ada di sini berarti udah masuk lah," jawab Gabi agak kesal. Agam ada-ada saja pertanyaannya.

"Gue yang ke sana atau lo?"  Prabu tersenyum meledek melihat Jorgas yang tidak mengeluarkan suara namun pandangannya tidak lepas dari Jingga yang ada di sana.

Jorgas menoleh menatap ketuanya, kemudian beralih pada Renja yang ada di samping Prabu. Lelaki itu terkekeh melihat wajah masam Renja saat Prabu mengatakan itu tadi.

"Gue aja," balasnya.

Jorgas berdiri, mengusak rambut Renja seraya tersenyum kemudian pergi menyusul Jingga.

"Udah masuk sekolah aja, udah baikan emang?" Jingga berjingkat kaget ketika mendengar suara Jorgas yang kini tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Lelaki itu malah tertawa melihatnya terkejut.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang