chapter 3

64 11 7
                                    

Hari sudah mulai malam, lampu lampu jalanan juga sudah mulai menyala. Chifuyu berjalan dengan santai, hingga atensi pemuda tersebut jatuh pada toko bunga yang tadi pagi ia lihat. 

Sepertinya chifuyu ingin sekali berkenalan dengan wanita tadi. Dia melihat pintu toko yang semulanya tertutup, jadi terbuka menampilkan seorang wanita berambut cokelat yang dikepang, dan disampirkan ke bahu kanannya. Chifuyu bersemu merah ketika melihat wanita itu. Manisnya, batin chifuyu.

Chifuyu melihat wanita tersebut sedang kesusahan membawa bunga bunganya kedalam toko, sepertinya toko itu mau ditutup. Chifuyu memberanikan diri untuk membantu wanita tersebut, ah apa kalian tau tangan chifuyu sekarang sedang berkeringat dingin saat ingin mendekati 'dia'.

"Hei....itu, apa kau....uhh....apa kau....eummm" saking gugupnya chifuyu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung kata kata apa yang harus ia utarakan.

"Iya, ada apa?"Ah suara yang begitu lembut keluar dari bibir mungil wanita itu.
"Ah, eummm.....saya akan membantumu untuk membawakan bunga bunga ini kedalam toko mu, sepertinya kau kesulitan untuk membawanya" kata chifuyu.

Beberapa detik mata wanita itu mengerjap lucu, lalu ia tersadar yang dimaksud chifuyu dan segera menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"ah, ti-tidak usah, saya tidak ingin merepotkan anda tuan" wajahnya terlihat memerah saat berhadapan dengan chifuyu.

"Tidak apa apa, saya tidak merasa terepotkan dengan hal semacam ini".
"begitu ya, mohon bantuan nya tuan" wanita tersebut tersenyum tipis dan sedikit membungkukkan badannya, lalu mengangkat bunga bunga tersebut dan memasukkan nya ke toko.

"Terima kasih tuan, telah membantu saya untuk mengangkat bunga bunga nya" kata wanita tersebut dengan senyum lembutnya.
"Ah, iya tak apa" kata chifuyu malu.

"Tuan, tolong tunggu sebentar disini saya ingin kedalam dulu" pinta wanita itu
"ah, ya baiklah".

Sekitar 5 menit chifuyu telah menunggu didalam toko wanita tersebut, dan datanglah wanita tersebut dengan membawa bingkisan camilan yang telah ditaruh di kotak makan polos berwarna kuning.

"Tuan, ini untuk anda yang sudah membantu saya" ucap wanita tersebut dengan senyuman yang tercetak diwajahnya.

"ti-tidak usah, saya tidak mengharapkan imbalan dari anda, saya membantu dengan ikhlas" kata chifuyu dengan cengiran nya.

"Tolong terimalah tuan, ini bentuk terimakasih saya karena tuan telah membantu saya", "hahhh....baiklah" kata chifuyu pasrah dan mengambil kantung tersebut.

"terimakasih, tuan" kata wanita tersebut dengan senyum manisnya. Saking manisnya chifuyu hampir saja mimisan dibuatnya.
"y-y-ya baiklah, saya akan pulang" chifuyu memalingkan mukanya yang sudah memerah.

"Baiklah, tuan hati hati dijalan" hanya anggukan yang dibalas chifuyu dan dia langsung keluar dengan muka yang masih memerah.

"Hahh....sial, dia terlalu manis" chifuyu duduk ditaman dekat toko wanita itu, ia masih menormalkan degup jantungnya yang tak karuan.

"Uhh...pulang saja lah" chifuyu langsung berdiri dan berjalan menuju rumahnya.

Sesampainya chifuyu dirumahnya, dia langsung saja merebahkan dirinya dikasur kesayangan nya. Sungguh hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan bagi chifuyu. Chifuyu mengingat kejadian yang tadi ia alami, chifuyu bahagia sekaligus malu mengingatnya.

"Aghhh sudahlah lupakan saja" chifuyu bangkit dari kasurnya dan Ingin segera mandi.

Setelah mandi, chifuyu merebahkan dirinya di kasurnya. Ia hanya memainkan ponselnya, dan saat itu juga pesan dari baji muncul.

Baji san:

'oi cipuy, tadi kulihat kau bantu wanita mengangkat bunga, memangnya itu siapa? Pacar?'

Chifuyu yang awalnya rebahan, kini  bangkit dari kasurnya dan langsung duduk di bibir kasur.

Cipuy:

'HAHHH!!? TI-TIDAK DIA BUKAN PACAR, KEBETULAN SAJA AKU LEWAT SITU TERUS LIHAT DIA KESUSAHAN, YA KUBANTULAH'

Baji san:

'Oi selow aja napa, gak usah di capslock juga'

Cipuy:

'Akhhh.....sudahlah mau tidur saja'

Baji san:

'Dih'
Read

Chifuyu membanting ponselnya ke sebelahnya, sekarang dia malah mengingat kejadian tadi. Wajahnya langsung memerah mengingatnya.

"Ugh sudahlah, tidur saja" dia langsung merebahkan dirinya dan memejamkan matanya, tapi sebelum itu
"Oh......aku lupa menanyakan namanya" dia lupa menanyakan nama wanita itu.



TBC....

Dandelion - [Tokyo Revengers AU! X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang