chapter 8

45 10 12
                                    


Senja telah tiba, orang orang yang berada di taman mulai kembali kerumahnya masing masing. Kecuali dua orang yang berbeda gender yang masih nyaman di tempat mereka.

"Chifuyu san, ini sudah sore jadi saya akan pulang dulu" kata (name) dengan senyum yang terlukis di wajahnya.

Sepertinya berbeda dengan (name) chifuyu memasang raut wajah kecewanya, ia tidak ingin berpisah dulu dengan (name). Chifuyu masih ingin menghabiskan waktunya dengan (name).

"Ah, itu....apa kita bisa jalan jalan sebentar saja? Nanti aku antar kau pulang" pinta chifuyu.
(Name) menatap chifuyu dengan bingung.

"Baiklah chifuyu san" akhirnya (name) meng-iya kan ajakan chifuyu. Tentu saja membuat pemuda pirang itu berkali lipat senang.
"Ba-baiklah ayo kita jalan jalan" hanya dibalas anggukan oleh (name) dan chifuyu berdiri dari duduknya dan berjalan lebih dulu.

"(Name) chan" panggil chifuyu
"Ya chifuyu san?"
"Maaf aku menanyakan ini, tapi apakah kau tinggal sendiri?"
(Name) sempat terdiam dengan pertanyaan chifuyu.
"Iya chifuyu san" jawab (name) menatap jalanan dengan tatapan sendu nya.

"Kalau boleh tau, dimana orang tua mu (name) chan?" Tanya chifuyu
"Ah mereka ya.....Mereka sudah tidak ada chifuyu san" jawab (name) dengan senyum terpaksa nya.

"Ah!! Ma-maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk mengungkitnya. Sungguh maafkan aku" chifuyu berulang kali membungkukkan badannya. Ia merutuki dirinya sendiri karena menanyakan hal tadi.

"Ahaha tidak apa apa chifuyu san. Itu sudah 2 tahun yang lalu" (name) terkekeh dengan sikap chifuyu yang menurutnya lucu.

Ah, melihat (name) tertawa saja bisa menghangatkan hati chifuyu. Chifuyu melihat Penjual es cream yang tak jauh dari mereka.
Chifuyu berinisiatif untuk membelikannya kepada (name).

"(Name) chan, apa kau suka es cream?" Tanya chifuyu.
"Ya chifuyu san, saya suka....memangnya kenapa ya chifuyu san?"
"Tidak apa apa, (name) chan tunggu saja di bangku yang ada disana" chifuyu menunjuk bangku yang berada didekat bunga bunga.

(Name) memiringkan kepalanya tidak mengerti, detik selanjutnya ia lalu menganggukkan kepalanya dan menuju ke bangku yang ditunjuk oleh chifuyu.

Chifuyu berlari ke penjual es cream. Lalu ia memesan es cream yang ingin ia beli.
"Oji san, tolong 1 es cream coklat, dan 1 es cream stroberi" pinta chifuyu
"Baiklah" penjual es cream itu mulai membuat es cream yang diminta chifuyu.

5 menit telah berlalu, es cream tersebut telah tertata rapi di cup yang telah disediakan.
"Nak, ini pesananmu" penjual itu lalu menyodorkan 2 es cream yang berbeda rasa kepada chifuyu.

Chifuyu akhirnya menerimanya.
"Berapa harganya oji san?" Tanya chifuyu.
" 15 yen nak" kata penjual itu.
"Ini oji san" chifuyu menyodorkan duitnya.
"Terimakasih nak" kata penjual itu dengan senyumnya.
"Sama sama oji san" chifuyu berjalan meninggalkan penjual itu dan menuju ke (name).

Sesaat chifuyu telah sampai di tempat (name). Angin berhembus kencang, bunga bunga yang semulanya diam tidak bergeming, sekarang menari nari seiring hembusnya angin.

(Name) yang berdiri dengan meniup 1 tangkai bunga dandelion itu terlihat sangat cantik, dengan rambutnya yang ikut menari mengikuti hembusan angin. Dandelion yang ditiup oleh (name) terlihat indah saat sudah terlepas dari tangkai nya.

Sungguh pemandangan yang memanjakan mata chifuyu.
"Oh, chifuyu san" (name) menoleh kearah chifuyu dengan senyum manis yang terlukis diwajahnya.

"Ah (name) chan, maaf membuatmu menunggu. I-ini aku membelikan mu es cream. Jadi terimalah" jawab chifuyu dengan raut wajahnya yang sedikit bersemu merah dan menyodorkan se cup es cream kepada (name).

"Tidak apa apa chifuyu san. Terimakasih juga telah membelikan ku es cream" jawab (name) dengan memposisikan duduknya, diikuti oleh chifuyu.

"(name) chan sepertinya suka sekali dengan bunga ya? Kau seperti memperlakukan bunga bunga itu dengan baik, merawatnya juga" tanya chifuyu panjang lebar.
(Name) memberhentikan aktifitas memakan es creamnya.

"Ya...saya sangat suka bunga chifuyu san. Ibu saya juga dulu adalah penjual toko bunga. Jadi saya ingin sekalian meneruskan usaha ibu saya" jawab (name) dengan menundukkan kepalanya sedikit.

"Apa ada bunga yang (name) chan sukai?" Tanya chifuyu.
(Name) menoleh kearah chifuyu, menatap chifuyu lamat lamat. Sampai akhirnya ia tersenyum lembut dan berkata
"Ada"
"Bunga apa (name) chan?"
"Dandelion"

Chifuyu menatap (name) dengan bingung, kenapa dandelion? Pikirnya.
"Kenapa dandelion (name) chan?"
(Name) hanya mendongakkan kepalanya, melihat matahari senja yang menerpa mereka.

"Kau tau chifuyu san, dandelion itu cantik, tidak sampai disitu saja. Dia dapat terbang bebas ketika angin menerpanya. Saya ingin jadi seperti dia, terbang kemanapun saya mau, terbebas dari semua hal yang begitu rumit dan menyakitkan.
Walaupun bunga itu rapuh tetapi dia tetap berdiri tegak untuk menjaga keindahannya. Terkadang saya berharap agar menjadi dandelion yang indah dan dapat melupakan hal hal yang menyakitkan" (name) mengatakan nya dengan menatap langit dan senyum sendu nya.

Chifuyu yang melihatnya hanya membelalakkan matanya. Ia sedikit tak menyangka dengan ucapan (name), apalagi dengan ekspresinya yang tersirat kesedihan. 

"Tapi chifuyu san, apa kau tau apa yang paling membuatku sangat menyukai bunga itu?" 

(Name) melanjutkan perkataannya dengan suara yang sangat kecil, sehingga chifuyu tidak dapat mendengarnya.

"Ap-" ucapan chifuyu terpotong ketika (name) menoleh kepadanya dan tersenyum lembut padanya.

Senja menjadi saksi bisu mereka dalam kehangatan matahari yang ingin tenggelam, dan  hembusan angin yang lembut menerpa surai cokelat dan pirang itu.



Tbc...

Dandelion - [Tokyo Revengers AU! X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang