p r o l o g

1.3K 218 9
                                    

p r o l o g

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

p r o l o g

GRANDPA'S GRAND WILL: WASIAT KAKEK

*

"Kiki! Lihat seberapa banyak tawaran naskah drama yang masuk ke kantor kita!" 

Suara penuh kegembiraan itu menjadi pembuka pagi Nikita Jean Ciputra, aktris yang tengah naik daun setelah drama terakhirnya menempati urutan pertama drama nasional slot Sabtu-Minggu. Manajernya, Donna, menaruh tumpukan naskah drama yang ditawarkan padanya di atas meja rendah tepat di hadapan Kiki. Setelahnya, Donna duduk di samping Kiki sambil menepuk paha Kiki dengan antusias. "Paruh kedua tahun ini akan jadi milikmu! Semua naskah drama ini," jelasnya sambil menunjuk tumpukan naskah drama setinggi kurang lebih tiga puluh senti di atas meja, "hanya seperempat dari naskah drama yang masuk ke kantor kita. Sudah kami sortir dengan baik sesuai karaktermu."

Kiki hanya bisa tersenyum senang dengan mata yang berkilat-kilat tidak bisa menutupi kebahagiaannya. "Terima kasih banyak, Donna, tanpamu tentunya aku tidak akan bisa sampai di sini."

Donna yang terharu langsung meremas tangan Kiki dengan erat, "Kamu sudah bekerja keras. Kamu yang paling giat di antara kami, tidak mengenal pagi dan malam, selalu sibuk melatih acting. Kamu juga yang paling sibuk di antara kami dengan menerima semua tawaran yang masuk agar kantor kita bisa cepat berkembang."

Kiki melemparkan senyum terbaiknya pada Donna, "Kalau begitu, semua ini memang pantas kita tuai setelah ditabur pagi, siang, dan malam."

Donna menganggukkan kepalanya lalu menaruh naskah drama paling atas ke pangkuan Kiki untuk dibacanya. "Kamu bisa baca dulu perlahan-lahan, kita punya waktu yang cukup panjang untuk memilih drama yang ingin kamu mainkan. Mereka semua mengharapkanmu untuk menjadi pemeran utama." Donna mengakhiri kalimatnya dengan pekikan senang.

Kiki menuruti saran dari Donna. Ia mengubah posisi duduknya menjadi lebih nyaman kemudian tenggelam dalam sinopsis setiap naskah drama yang dibacanya.

***

Tidak disangkanya, Kiki sudah tenggelam dalam setiap naskah drama yang dibacanya hampir delapan jam. Masih tersisa lima naskah drama lagi yang belum dibacanya, sehingga Kiki memutuskan untuk membaca satu naskah drama terakhir sebelum sisanya dibawa pulang untuk lanjut dibacanya setelah berendam air panas. 

Baru membaca beberapa paragraf dari sinopsis yang tertulis di halaman pertama, Kiki sudah tertawa lebar. Naskah di hadapannya ini memang bisa dikatakan memiliki tema yang pasaran, yaitu mengenai perjodohan, namun hal itu tidak menghentikan Kiki membaca naskah drama ini hingga selesai. Tidak bisa dipungkiri memang, tema mengenai perjodohan masih sangat diminati penonton meskipun cukup konyol jika disandingkan dengan abad ke-20 saat ini. 

Secara garis besar, alur drama ini dimulai dari perjodohan, pernikahan, pemeran utama wanita jatuh cinta secara sepihak kepada suaminya, mantan dari suami kembali, lalu pemeran utama wanita akan memilih untuk mundur, dan membiarkan suaminya kembali bersama mantan untuk hidup bahagia sedangkan dirinya menderita dengan kehamilan yang disembunyikannya. Alur yang sangat mudah ditebak sehingga Kiki memutuskan untuk menepikan naskah drama itu. Ditambah lagi, ia tidak ingin menjadi pemeran utama wanita itu meskipun hanya sebatas drama.

Setibanya di rumah, Kiki berjalan mengendap-endap masuk ke dalam kamar kakeknya, Tommy Ciputra, bermaksud untuk mengagetkan kakek yang sudah sangat dirindukannya itu setelah seharian berada di luar rumah.

"Kiki, grandpa tahu kamu ada di belakang sofa sedang mengendap-endap seperti maling," kata Tommy dengan nada yang berusaha dibuatnya sedatar mungkin. Ketika ia mendapati puncak kepala Kiki yang perlahan bergerak naik, dan cucu kesayangannya itu akhirnya berdiri sempurna kemudian berjalan mendekatinya dengan raut kesal, Tommy tidak mampu lagi menahan tawanya. Ia memeluk Kiki erat sebelum membiarkan cucunya meletakkan tas kainnya yang terlihat penuh dan berat ke atas meja.

Kiki duduk di sebelahnya sambil menyilangkan kakinya yang jenjang. "Padahal Kiki mau kagetin grandpa yang lagi tidur. Kenapa grandpa belum tidur juga? Sudah malam lho, ga baik orangtua tidur malam-malam," kata Kiki yang diakhiri dengan ejekan. 

Tommy mengabaikan ejekan Kiki, "Gimana grandpa bisa tidur kalau cucu kesayangan grandpa belum pulang?"

Lesung pipi Kiki kembali muncul akibat senyum lebar yang tidak bisa ditahannya. Dirinya memang terkenal sangat murah senyum. "Grandpa! Kenapa baik sekali?"

Kiki yang memang tidak menunggu balasan dari Tommy, kembali berbicara dengan cepat dan antusias, "Baiklah, karena hari ini Kiki sedang happy dan grandpa sudah nungguin Kiki pulang sampai malam begini, Kiki akan wujudin satu permintaan grandpa. Bahkan, kalau grandpa mau nikah lagi, juga boleh!" 

Tommy menegakkan punggungnya yang sebelumnya tersandar santai di punggung sofa. Ia juga menatap Kiki dengan serius, "Baiklah, grandpa punya satu permintaan. Kamu sudah janji akan tepati, tidak boleh ditarik lagi."

"Grandpa... mau menikah lagi?!" tanya Kiki dengan wajah panik. Ia langsung berjalan mendekati kakeknya yang hanya berjarak kurang dari tiga langkah kemudian bergelayut manja di tangan Tommy. "Apa aja boleh, kecuali grandpa mau menikah lagi. Kiki tarik kembali izin itu!"

Kiki tahu, kalimat terakhir tadi sangatlah berbahaya. Sebenarnya, selama ini ia tidak pernah memperbolehkan Tommy menikah lagi. Sehingga Kiki dengan berani melontarkan kalimat itu sebagai candaan karena sadar kakeknya tidak pernah ingin menikah lagi. Kakeknya bukan tipe pria seperti itu. Tommy adalah pria paling setia yang Kiki kenal karena berhasil hidup selama empat puluh lima tahun tanpa didampingi seorang istri setelah neneknya meninggal. Dan itu bukanlah hal yang mudah dilakukan seorang pria.

Tommy memicingkan matanya menatap Kiki sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Katanya apa saja boleh, tapi kenapa yang itu kamu tarik lagi?"

Kiki mengeratkan cengkraman tangannya pada Tommy, "Ganti! Ganti permintaan, grandpa gak boleh nikah lagi. Apa aja boleh, kecuali itu!"

Tommy kembali menegaskan perkataan Kiki, "Apa saja boleh, kecuali nikah lagi? Kamu yakin?"

Begitu melihat anggukan penuh keyakinan dari Kiki, Tommy berkata, "Kalau begitu, sebagai permintaan pertama dan terakhir grandpa ke kamu, grandpa ingin kamu menikah dengan cucu laki-laki dari teman baik grandpa."

HAIIII!

Ketemu aku lagi hahaha di naskah baru, gimana pendapat kalian? 🤗

Btw, naskah ini akan update 3 kali seminggu ya, bisa lebih banyak.

Makasih sudah baca sampai di sini 🥰

Makasih sudah baca sampai di sini 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Grandpa's Grand Will: Wasiat KakekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang