"Good morning everyone! Siap untuk lari marathon hari ini?" Ujar Pak Mingyu semangat.
"Siap, Pak!" Jawab semua serempak.
Winter dan teman-temannya akan berlari dengan jarak 5 km. Lumayan jauh. Mereka berlari melewati hutan. Dapat dilihat berbagai macam hewan. You know, hewan liar. Entah kenapa menjadi tantangan tersendiri jika melewati hutan penuh hewan buas itu. Sesekali si pemandu menembak beberapa hewan yang ingin menyerang.
Akhirnya selesai juga. Winter tengah mengelap peluh di dahinya. Sekarang ia harus ke kamar untuk minum. Tetapi ada yang mencegat. Jake, ia menyodorkan sebotol air pada Winter. Blank.
"Tidak mau? Yasudah." Ucap Jake yang kelamaan menunggu respon Winter.
"Ah! Tunggu, kebetulan aku sedang haus. Emm, terimakasih." Balas Winter.
Jake lalu pergi meninggalkan Winter dan bergabung dengan teman-temannya. Giselle dan Ningning menghampiri Winter setelah mengambil tiga botol air.
"Hm? Kak Winter udah ambil minum ya?" Tanya Ningning.
"Tadi di kasih Jake, maaf ya." Tutur Winter.
"Nggak papa, bisa buat stok hehe."
-----
Pukul 10.05, Winter tengah membaca buku di perpustakaan. Yap, ini waktu untuk istirahat. Selain berlatih dan menjalankan misi, mereka juga belajar, bisa dibilang seperti kuliah. Tetapi mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berlatih dan menjalankan misi. Sesekali Winter menyeruput teh yang ia buat tadi. Memang perpustakaan ini menyediakan berbagai minuman.
Sudah 1 buku ia baca, kedua temannya pun juga sudah datang. Suasana perpustakaan tidak terlalu ramai. Banyak para penembak yang memilih untuk beristirahat di taman. Ah! Winter akhirnya ingat suatu hal yang ingin ia tanyakan pada Giselle.
"Kak, kenal Jake?"
"Jake? Kenal, dia ketua tim 009. Kenapa?"
"Menyebalkan." Winter jujur.
"Ahaha, kemarin kamu ngejalanin misi bareng dia kan?"
"Iya, hari pertama dia dateng-dateng udah ngajak ribut. Terus hari ini ngasih botol minum. Aneh." Jelas Winter.
"Dia emang gitu, biasanya kalo minta maaf pake perilaku. Gengsi kalo ngomong."
"Setiap ngejalanin misi, tim kita sama timnya Kak Jake selalu kerja sama. Dan udah ditetapkan sama Pak Soobin, tim 001 sama tim 002 dan seterusnya." Timpal Ningning.
Sial. Andai aja omongannya kemarin nggak nusuk hati. –Batin Winter.
Oke, seketika mereka bertiga kaget karena ada yang menggebrak meja. Ternyata si Ice Prince. Untung nggak terbang jantungnya.
"Nggak usah nggebrak meja juga samsul!" Noh kan, Mba Giselle erosi.
"Ih, Ibu Negara marah." Balas Sunghoon. Di susul kedua temannya, double J.
Untung penjaga perpus lagi break, kalo enggak udah di ulek tuh si Sunghoon. Sudah menjadi tradisi untuk kedua tim solid itu berkumpul di perpustakaan. Sebelum melanjutkan kegiatan, Jay sama Sunghoon ngenalin diri dulu ke Winter. Biar nyairin suasana juga kan.
Bel tiba-tiba berbunyi. Semua segera beranjak dan keluar dari perpus. Tak lupa Giselle menarik tangan Winter. Tak ada waktu untuk menjelaskan. Sampai di ruangan Pak Steve, semua duduk dan mendengarkan. Terdapat 4 tim, tim 009-tim 012.
"Dengar, dari hasil penelusuran terkini, ditemukan 11 mayat di Arcala Forest. Kami mencoba untuk mengirim drone dan melihat apa yang terjadi pukul 00.00. Dan ini yang kami temukan, tidak terlalu jelas. Tapi, seperti bukan manusia." Jelas Pak Steve sambil menampilkan gambar yang ditangkap oleh drone.
Mengerikan. –Batin Winter.
"Kalian 12 orang, 4 tim, siap untuk menjalankan misi kali ini?" Tanya Pak Steve.
"Siap, Pak!" Jawab mereka serempak.
"Jaga diri kalian."
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Shooters
Action"Ck, apa yang bisa dilakukan gadis kecil sepertimu?" "Lihat saja nanti, kau akan berhutang nyawa padaku, Jake."