Mission: Not Humans 3

68 7 1
                                    

Don't forget to votment, thank youu!

-------

Siapapun tolong –Batin Winter.

Ia hampir mencapai puncak kelelahannya. Ingin bersembunyi, tetapi monster itu bisa menyamai kecepatannya. Sesekali ia menembaki monster itu, hingga pelurunya habis. Winter terus berlari, tak peduli gelapnya malam. Ah, terdengar suara kresek-kresek di telinga kanannya.

"Winter, gua di belakang lo. Cepet sembunyi selagi gua ambil perhatian ni monster!"

"Gua ngumpet dimana?! Jake? Jake! Gila, dimatiin."

Winter menerobos ke arah kiri. Aslinya dia parno takut ada hewan, tapi monsternya lebih ga asik. Di sisi Jake, dia lagi nge-jokes si monster. Matiin senter biar monsternya gatau Jake ada dimana. Benar-benar gelap jika sudah malam di Arcala Forest ini. Waktu yang tepat, monsternya mulai kebingungan. Jake mengeluarkan Desert Eagle Mark XIX , lalu menembaknya tepat di kepala dan dada si monster. Terhuyung-huyung dan akhirnya jatuh. Jake mendekat dan menyuntikkan obat bius di leher monster.

"Jake!" Winter keluar dari tempat persembunyiannya.

"Dah yok balik."

Winter menabok lengan Jake, "Satu kilo gua lari, mau balik lagi?"

"Mau Kak Jay di ngap tu monster?"

Winter hanya tersenyum pasrah. Yah, mereka kembali ke bangunan tua setelah mengikat erat monster itu.

-----

"Where are you? I smell human."

Kondisi Jay saat ini benar-benar memprihatinkan. Ia mati-matian menahan napasnya sembari mengendap sekaligus menempel dinding. Benar-benar nempel kayak cicak. Tapi usahanya tak sia-sia, ia berhasil mendekati tangga. Jay pun naik, namun tetap waspada. Sayang, Jay lupa membius si monster.

Sekarang, Jay disuguhi lorong penuh pintu. Total ada 10 pintu. Tidak tanggung-tanggung, ia mengecek satu-satu pintu di lorong. Setiap ruangan pun penuh dengan noda-noda darah di dinding ataupun lantainya. Jay tak habis pikir. Sampai akhirnya ia sampai di pintu ketiga sebelah kanan. Dikunci. Lalu ia cek sebelah kiri, terbuka.

"Sunghoon? Ningning?"

-----

"Tae! Udah berhenti dulu, cosplay panda lo lama-lama!"

"Ini si Jake ama Winter berdua doang, masa ga diawasin?"

"Berhenti, gua bangunin Chaeryeong buat lanjut ngawas."

"Cewek, kasian."

"Dih, udah bucin, ga ngaku lagi."

"Diem ah, mending lu kabarin Jake info tentang monster itu."

Ah, Steve hampir saja melupakannya. Ia segera menelepon Jake menggunakan earphone nya.

"Jake, Bapak akan beri tau informasi tentang monster itu."

"..."

"Jika ada buku kecil, catatlah. Jika tidak, ingat baik-baik, Jake."

"..."

"Bius semua monster itu, tempelkan bom untuk membunuh mereka. Jika kau tempelkan bom dengan efek sedang, mungkin hanya sebagian kecil hutan yang terbakar. Setelah itu, kita jalankan reboisasi. Satu lagi, jangan lupa kumpulkan monster itu di satu tempat sebelum menyalakan bom nya. Mengerti?"

"..."

"Monster itu...ghoul, namanya ghoul. Berhati-hatilah."

Done. Steve menyandarkan tubuhnya di sofa. Ia benar-benar lelah. Tak hanya satu-dua kali, ia sudah sering seperti ini. S company memang mempunyai misi yang extreme. Jadi, wajar saja.

ShootersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang