Rencana

434 48 10
                                    




"halo..."


"halo Ryujin,temen gue yang paling kece"


"sokab lu. Tumben pagi pagi nelpon,kenapa?"


"lo dimana?"


"lagi dijalan"


"sambil nyetir?"


"ya iya dong Shin Yunaaa"


"jangan telponan sambil nyetir ayang"


"gausah ayang ayang,lu bukan Lia. Lagian lu yang nelpon gua bego"


"iye iye,sensi amat mas. Gue mau ngajak lo pergi aja"


"kemana,sama siapa,jam berapa,ngapain?"


"buset detail. Kita bertiga ke rumah Chaer,nyokap nya ngajak barbeque-an jam 10 ini"


"ooh gitu,yaudah gua balik ke rumah dulu. Ntar gua kabarin kalo udah mau otw"


"yeayyy.. oke bye,muahh"


"najis"


Pip!


Ryujin mematikan telpon secara sepihak.



Ternyata orang yang menelpon Ryujin adalah Yuna,ia bertujuan untuk mengajak Ryujin pergi ke rumah Chaeryeong.






Kini Ryujin tengah fokus menyetir sembari memikirkan kata demi kata yang beberapa saat lalu di ucapkan Seulgi pada nya.


"kata Seul harus bener bener desak Lia buat ketemuan,,tapi gimana cara nya. Lia sibuk mulu deh"
gumam nya.


Pagi ini kepala Ryujin benar benar dipenuhi dengan Lia,isi otak nya selalu mengarah kepada sang kekasih yang akhir akhir ini bisa di bilang 'cuek'.






Tidak membutuhkan waktu yang lama,kini Ryujin sudah tiba di area rumah nya.


Ryujin turun dari mobil nya lalu memasuki rumah dengan langkah gontai.


Saat memasuki rumah ia hanya melihat aktivitas rutin yang dilakukan sang ART seperti hari hari biasanya.


Ryujin pun melanjutkan langkah nya menuju kamar.


Sesampainya di kamar,,Ryujin melemparkan tas yang ia bawa ke atas meja lalu disusul tubuh nya yang ia jatuhkan tepat diatas kasur king size milik nya.


"hoamm.. ngantuk bener. Tidur bentar gapapa kali ye"


Ryujin mulai memejamkan mata nya.
Namun tak berselang lama tiba tiba ponsel nya berdering,tanda ada seseorang yang menelpon.


"ck,nelpon lagi ni orang"
Ryujin berdecak kesal kesal.


Mau tidak mau Ryujin mengangkat telpon tersebut,walau dalam keaadan tidak membuka matanya dan melihat ke layar ponsel.


"halo. Apaan si lu nelpon gua mulu"


"halo sayang.."


Suara seseorang dari seberang telpon pun melunturkan rasa kantuk Ryujin.


"eh,,halo sayang. Sorry tadi aku kira si Yuna"


Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang