The Day

984 61 20
                                    




Pagi hari yang cerah,sinar matahari sudah mulai menyusup masuk ke tiap tiap sudut rumah,dihiasi dengan kicauan indah dari burung burung,ditambah dengan keindahan paras seseorang yang terlihat dari pantulan cermin di sebuah kamar.


Cermin itu menampakan sosok seorang wanita cantik,namun terlihat maskulin sedang sibuk merapikan pakaian dan dasi kupu kupu berwarna coklat senada nya. Wanita itu ialah,Nona Ryujin.


Ceklek..


"halo sayang,,sudah siap?"
sapa sang Ibu pada Ryujin.


"eh mami.. udah nih Mi,cuma lagi ngerapihin aja"


"oh gituu,yaudah Mami cuma mau bilang kalau kamu ditunggu Papi di ruang kerja nya ya"


"huh? ruang kerja? ngapain Papi disana?"


"Mami juga kurang tau,kamu samperin aja ya?"


"siap Mami.."


Setelah Nyonya Yoo keluar dari kamar nya,Ryujin lalu mempercepat pergerakan nya dan memastikan kembali kerapian diri nya di hadapan cermin. Setelah merasa sangat rapi,ia segera berjalan keluar menuju ruangan sang Ayah berada.


Tok.. Tok..


"masuk"
saut orang dari dalam ruangan tersebut.


Ryujin lalu membuka pintu dan melangkah masuk.


"manggil Ryu ya Pi? kenapa.."


"udah Papi tebak"
ucap Jeongyeon ketika melihat Ryujin melangkah masuk.


Ryujin sempat merasa bingung setelah mendengar perkataan sang Ayah. Jeongyeon,ia lalu membuka laci meja kerja nya lalu mengambil sehelai dasi panjang berbahan sutra dengan warna coklat yang persis seperti warna jas Ryujin.


"come here"


Ryujin lalu maju beberapa langkah mendekat pada sang Ayah.


Diraihnya bagian kerah sang anak,dengan perlahan Jeongyeon melepaskan dasi kupu kupu yang dikenakan Ryujin.


"kamu ga cocok kalau harus pakai dasi itu. Penampilan kamu harus keliatan bener bener maksimal hari ini"
ucap Jeongyeon sembari memakaikan dasi milik nya pada Ryujin.


Ryujin hanya mengangguk dan memberikan senyum simpul.


Jeongyeon memakaikan dasi itu dengan sangat rapi,beberapa kali ia membenarkan posisi dasi tersebut agar terlihat lebih baik.


Setelah selesai,ia meletakan kedua tangan dipundak sang Anak. Selama beberapa detik mereka hanya saling menatap sampai Jeongyeon yang lebih dulu bersuara.


"huft... good luck buat hari ini,buat kamu,buat kita dan buat semua nya. Everything gonna be ok,ya? inget apa yang udah papi bilang waktu itu"


"iya Pi,makasih ya.."


"iyaa,sama sama sayang"
Jeongyeon meraih pucuk kepala sang anak dan menepuk nya pelan.


Kemudian mereka keluar dari ruangan tersebut secara bersamaan dan berjalan menuju lantai bawah untuk menemui Nayeon dan Yujin.


Flashback


"udah ah. Ayo balik,nyokap lo lama lama bisa jantungan tuh di rumah"


"yaudah deh,ayo.."


Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang