Part 7.

6 16 1
                                    

7. Lotta ratu kuaci.

╔═━━━───༻♔|•|♚༺───━━━═╗
  ℌ𝔞𝔭𝔭𝔶 ℜ𝔢𝔞𝔡𝔦𝔫𝔤 ...
╚═━━━───༻♚|•|♔༺───━━━═╝

"Ta, bagi dong satu." Pinta Jupri-teman satu kelas Lotta yang tengah memakan kuaci Lotta.

"Apa sih, Lo dari tadi minta terus!" dengus Lotta sambil memukul tangan Jupri.

"Lagian cuman minta satu doang, ya. Lo masih punya 4 lagi," seru Jupri.

"Lo gak sadar ya? dari tadi Lo makanin kuaci bareng gue udah habis satu sachet kalo Lo hitung." Kesal Lotta.

"Perhitungan banget jadi orang!" seru Jupri yang bangkit dari tempat duduknya Lotta sambil memegang satu bungkus kuaci yang tidak Lotta ketahui.

"Bukannya perhitungan Jupri! ya, Lo nya aja gak sadar diri, udah minta, maksa lagi." Ketus Lotta.

"Yaudah kalo gitu." Ucap Jupri keluar dari kelas, tapi saat di ambang pintu Jupri kembali menghadap Lotta yang duduk menghadap ke belakang.

"TA, MAKASIH KUACINYA." Teriaknya lantang membuat Lotta melotot tak percaya.

Sedetik kemudian, "JUPRI, ANJU. BALIKIN GAK KUACI GUE!" Teriak Lotta yang langsung berdiri mengejar Jupri saat sadar kuacinya hilang satu bungkus.

"AMBIL AJA KALO BISA!" sahut Jupri yang terdengar samar karena telah menjauh dari kawasan kelas.

Aira dan Sera yang dari tadi memperhatikan keduanya hanya terkekeh geli. Satu bungkus kuaci menjadi masalah besar bagi Lotta.

Kelas keduanya free class, itu yang membuat suasana kelas gaduh. Jadwal yang hampir mendekati istirahat membuat temannya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bolak-balik kantin, anggap saja waktu istirahatnya menjadi dua kali lipat.

Atensi Aira beralih ke arah Sera yang tengah mencoret-coret buku bagian belakangnya. "Lo gapapa?" tanya Aira membuat Sera menatapnya bingung.

Bukan apa Aira bertanya seperti itu, pasalnya dari kemarin Aira hanya mendapati Sera banyak diam dan bengong.

Sera menggeleng, "Emangnya gue kenapa?" ucapnya balik bertanya. Wajahnya yang polos seolah dirinya memang baik-baik saja.

Aira menatapnya kemudian menggeleng. Sera terlalu tertutup, jika dipaksa untuk terbuka itu hanya akan menjadi luka untuk Sera sendiri maka Aira biarkan Sera menceritakan tentang dirinya sendiri tanpa ada paksaan apapun.

"Gue mau ke kantin, Lo ikut gak?" ajak Aira yang di jawab anggukan oleh Sera, kebetulan sekali waktu istirahat telah tiba.

━━━━━━━━━★

"Jupri sialan!" umpat Lotta sambil mendudukkan dirinya di meja kantin yang di tempati Aira dan Sera.

"Gak dapet kuacinya?" tanya Sera bingung.

"Kalo dapet gak bakal gue mencak-mencak gak jelas." Dengus Lotta.

"Cuman kuaci doang, kan? gak buat kenyang mending beli bakso pake nasi aja buat kenyang." Usul Sera membuat Lotta memutar bola matanya malas.

"Pada dasarnya Lo serakah." Sindir Lotta yang tidak di tanggapi oleh Sera.

Aira memutar bola matanya jengah, jika Lotta belum mendapatkan kuacinya kembali Lotta tidak akan pernah diam. "Gue traktir kuaci, sepuluh ribu." Ucap Aira membuat mata Lotta berbinar.

Miserable (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang