18. Perjanjian

623 56 17
                                    

Pagi hari di SMA Ciumbrella sangatlah tenang hari ini. Tak ada gosip, tak ada pula kehebohan. Semua syok dan tak menyangka sudah di lalap habis kemarin seusai pertandingan persahabatan antara Ciumbrella dan Satsukawa. Hasil yang mengejutkan untuk anak-anak Ciumbrella, namun tidak mengejutkan bagi anggota BC yang sudah menduga hal ini akan terjadi.

Di bangunan khusus laki-laki tepatnya di kelas 11 Ipa 3, Onik baru saja datang ke sekolah. Hari ini ada rencana besar yang akan mereka lakukan tentu saja dia datang pagi khusus hari ini. Sebelum menuju bangkunya, matanya mengelilingi isi ruangan lalu berhenti tepat di bangku depan. Iya, itu adalah tempat duduk Fajar dan Onik, mereka di perintahkan oleh guru untuk duduk depan karena suka malas-malasan sekalian penanda yang jelas karena mereka sering izin untuk turnamen.

Onik melangkahkan kakinya menuju bangkunya itu. Ia meletakan tasnya lalu duduk menghadap ke kanan tepat di hadapan teman sebangkunya, Fajar.

"Pagii pajall" sapanya.

"Pagi" jawab Fajar.

Onik diam. Tidak biasanya Fajar menjawab salamnya dengan baik dan benar. Biasanya selalu ada kata 'eh kang cilok' 'pega pegi' 'loh dakjal bisa bangun pagi' seperti itulah kira-kira.

"Kok lo aneh?" Tanya Onik.

"Hmm" jawab Fajar yang menyibukkan diri mengeluarkan buku-bukunya. Sangat tumben.

"Jar, lo sehat?"

"Alhamdulillah"

"JAR TATAP GUE NAPA" ucap Onik dengan nada meninggi dan menarik paksa tubuh Fajar untuk melihat ke arahnya.

"Kenapa sih?" Tanya Fajar dengan wajah jengkel.

"Aneh lo!"

"Ya udah"

Onik hanya diam mendengar jawaban Fajar. Padahal ia ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Padahal ia ingin mengajak Fajar untuk menjalankan misi ini.

"Sttt... Sttt.. bang Onik!" Panggil pelan Chico dari luar kelas.

"Nik, ada adek kelas nyariin elo"

Onik menatap ke arah luar kelas, Chico sudah menunggunya. Sesekali ia menatap Fajar yang masih sibuk sendiri.

"Jar, gue pergi dulu. Kalau ada bu Susy bilang gue izin sebentar"

Namun, tak ada jawaban dari Fajar. Onik bergegas menuju Chico, tugas kali ini harus selesai sekarang meskipun pikirannya terputar kepada keanehan Fajar.

*Clik* suara pesan SMS masuk.

"Ajayy!!! Meli sama Rian di Hall"

-

-

Bel sudah berbunyi beberapa menit lalu, namun di bangunan khusus perempuan, Mayu dan Wakana masih sibuk mondar-mandir di koridor sekolah seperti seseorang yang sedang mencari sesuatu yang hilang. Anak-anak yang lain sampai kebingungan melihat Mayu dan Wakana tak berhenti mondar-mandir. Kira-kira mereka melakukan ini sudah 1 jam lebih ketika sekolah masih sepi.

Brukk

"ANJIRR KETEK LO MAYU!!" teriak Wakana yang ternyata bertabrakan dengan Mayu.

"Dih salah sendiri kenapa cium ketek gue" bela Mayu tidak terima dimarahi.

"Lu ketinggian!"

"Lu yang ga tumbuh"

"Lu raksasa"

"Lu kurcaci"

"Lu...."

"Mon maap pertengkaran ini kapan berlalunya?" Tanya seseorang terdengar seperti suara laki-laki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy Rich Ciumbrella || Badminton Fanfic ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang