15. Rival

421 30 4
                                    

Matahari perlahan memasuki sela-sela jendela dari asrama Melati dan Apri. Sinarnya cukup terang menyinari seluruh ruangan hingga membuat gadis dengan rambut seperti laki-laki itu terbangun dan mengucek-ucekkan matanya. Sesekali ia juga mengacak-acak rambutnya.

Matanya berkejap-kejap. Pandangan buramnya menangkap seorang perempuan dengan rambut yang terurai indah. Namun, tampak aneh pasalnya ia sangat rapi sekali dengan balutan seragam sekolah dengan rok pas di atas lutut.

"Kok rapi mel?" Tanyanya

Merasa terpanggil, Melati menengok ke arah Apri yang masih sangat terlihat bangun tidurnya.

"Udah setengah tujuh apri. Gak sekolah?" Jawabnya.

Apri bingung setengah mampus. Ia bahkan lupa hari ini hari apa.

"Emang ini hari apa?" Tanyanya lagi.

Melati hanya menggeleng kan kepalanya. Ia tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini. Melati pun bergegas mengambil tasnya dan berencana berangkat ke sekolah.

"Awas entar telat" ucapnya pada apri sebelum ia melangkah maju keluar kamar.

Apri hanya bengong saja. Jelas terlihat Melati sangat berbeda dari sebelum turnamen di HBS diadakan. Entah apa masalahnya, Apri ingin sekali mencari tau.

Drttt

Drttt

Apri pun tersadar dari lamunannya dan melihat ponsel nya yang dari tadi bergetar.

"Ayang prii, ajay tau masalahnya!!!"

Apri langsung tersentak. Bukan hanya karena pesan yang disampaikan Fajar, namun juga tersentak melihat jam sudah hampir masuk jam 7. Apri bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.

~

~

~

Apri tiba di kelasnya tercinta. Di sampingnya sudah ada Melati dengan wajah santai namun tetap cantik untuk dilihat. Seperti tidak ada masalah hidup. Begitulah dipikiran Apri saat ini terhadap Melati.

Ia mengingat apa yang dikabarkan Fajar melalui telpon kepadanya tadi. Ini masalah rumit. Tapi lihat lah Melati yang masih santai saja hidupnya ini.

"Mel"

"Oh iya pri, ini surat izin ku untuk jam ke 5 sampai seterusnya. Anak osis mau rapat" ucap Melati sembari menyodorkan sebuah kertas yang berisikan namanya yang izin.

"Eh.. oh.. iya ntar gue kasih ke gurunya" jawab Apri.

Apri kembali mengurungkan pertanyaan nya. Seketika ia lupa apa yang ia ingin tanyakan.

"Oh iya, emang anak osis mau ada acara yak?" Tanya Apri dengan wajah penasarannya.

"Iya, 2 hari lagi kepsek satsukawa mau kesini bareng sama anak berprestasi nya. Katanya sih menjalin persahabatan. Tahun lalu kan juga gitu" jawab Melati.

"Ohh walahh... Yang ada pertandingan di lapangan satsukawa tahun lalu yak? Yang Kevin sama kokoh lawan Keigo Takeshi?" Tanya Apri lagi.

Melati mendengar nama Kevin seketika bereaksi. Ia sempat terdiam sebentar, namun ia berusaha mengendalikan dirinya.

"Iya, yang itu" jawab Melati.

"Widihhh tahun ini lawan siapa yakk.. akankah Ciumbrella menang egen hahha" ucap Apri.

Melati hanya bisa terdiam, ia memikirkan dengan keadaan rumit BC saat ini. Dua sahabat yang bertengkar, si Ketua yang mengatakan sendiri kepadanya jika ia ingin mengundurkan diri. Bahkan dilemanya sendiri.

Crazy Rich Ciumbrella || Badminton Fanfic ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang