Crazy Rich Ciumbrella || Badminton Fanfic ||

12 - Siklus Kehidupan

Pertandingan hari pertama masih terus berlanjut. Stadium HBS High School selalu tampak ramai. Gemuruh terus berkumandang seisi stadium. Beberapa wakil dari banyak SMA sudah mulai gugur. Termasuk SMA Ciumbrella, tadi pagi SMA Ciumbrella telah kehilangan ace nya dikarenakan cedera yang datang ketika pemain andalan SMA Ciumbrella tersebut gagal mendapat tumpuan sempurna yang  mengakibatkan pergelangan kaki kanannya harus tertekuk dengan keras.

Menyusul itu pula, wakil SMA Ciumbrella lainnya, yaitu Yulfira/Agatha  juga harus gugur dibabak setelah ditekuk oleh pasangan dari SMA Satsukawa, Chen/Jia. Fitriani, Adnan/Mychele, Leo/Daniel pun juga ikut gugur dalam pertempuran hari pertama serta Firman Abdul Kholik yang ikut tumbang setelah mengalami perang saudara melawan Anthony Sinisuka Ginting.

Sesi satu sudah usai, pertandingan akan kembali dilanjutkan pukul 13.00 nanti. Setelah 5 wakilnya gagal melaju kebabak berikutnya, tim SMA Ciumbrella sedikit frustasi apalagi sang ketua. Beban sangat menumpuk dipundak sang ketua. Bagaimana jika tak ada satupun wakil ke final?  Itu yang berada dipikirannya saat ini. Sang ketua, Kevin kembali mengacak-acak an rambutnya, terhitung sudah hampir 10 kali ia melakukan hal ini. Anggota yang melihat hanya tertunduk saja, cederanya Kento tadi pagi cukup membuat mental mereka turun drastis apalagi saat ini SMA Ciumbrella sedang banyak dibicarakan orang luar karena kasus Jonathan Christie setiap mereka lewat selalu ada kata yang tidak mengenakkan untuk didengar.

"eh eh udah jam 12, hari ini update rank kan? Aku check ya" ucap Phita yang berusaha mencairkan kekelaman di ruangan saat ini.

Saat ini, sudah masuk zaman yang mana seluruh olahraga memiliki rank tersendiri yang di update dari sebuah website yang dikelola langsung dari pemerintah. Hal ini bertujuan agar olahraga kembali ke puncak setelah beberapa tahun yang lalu olahraga sudah tak dipandang oleh masyarakat. Rank tersebut dibagi perwilayah, yang kemudian diakhir tahun semua rank terbaik 1-3 diseluruh wilayah akan dipertemukan untuk menentukan siapa yang terbaik.

Sistem ini sudah diperkenalkan sejak tahun 2016 lalu. Mekanisme perhitungan rank ini didasarkan dari perkembangan olahraga di sekolah itu sendiri, seperti banyaknya anggota yang menjuarai turnamen. Setiap turnamen memiliki bobot nilai tersendiri. Bobot nilai paling tinggi pastinya turnamen yang diadakan oleh sekolah yang berada di rank 1-5.

Dari tahun 2016 itu pula tim Badminton SMA Ciumbrella menduduki rank 1. Bukan hanya badminton, tetapi hampir seluruh olahraga SMA Ciumbrella selalu berada di puncak. Namun menjelang masuknya tahun 2017, Badminton SMA Ciumbrella terus diperketat jarak ranknya. Badminton Ciumbrella terus terselamatkan karena podium juara selalu dominasi dari Anggota CRC. Meskipun anggota lain banyak yang gagal sampai podium, tetap saja jumlah yang melaju ke babak berikutnya lebih banyak dari pada SMA lainnya hal itulah yang menyelamatkan Badminton Ciumbrella dari tahtahnya.

Hal ini lah yang membuat kepala Kevin semakin sakit, setidaknya tahun lalu diturnamen yang sama Badminton Ciumbrella tidak sebanyak ini tumbang di babak awal apalagi baru jalan sesi satu. Perkataan Phita justru membuatnya semakin cemas, bukannya malah mencairkan. Padahal tahun lalu Kevin masa bodoh sekali dengan rank ini yang ia tau hanyalah ia bermain. Tapi dengan tanggung jawab yang ia emban, justru membuatnya tidak tenang untuk bermain nanti. Ia baru merasakan perasaan yang kokohnya hadapi setahun yang lalu.

Semua anggota memerhatikan ekspresi muka phita secara seksama. Ada rasa takut juga yang terlintas. Pak Hendra, Pak Nova, Pak Taufik, Bu Natsir, dan Bu Debby juga ikut deg deg an sebagai pelatih ini juga tanggung jawab mereka.

"kak" ucap Phita dengan ekspresi yang tidak bisa digambarkan.

Kevin mengambil hp yang Phita ulurkan padanya. Kevin melihat Phita tertunduk lemah anggota yang lain melontarkan pertanyaan pada Phita, namun mulutnya masih membisu.