"Bingung Mau Kasih Caption Apa"
-ASP-👑🧹👑🧹👑
"LO! Ada maksud apa lo meluk-meluk gue?!" Suara Gaksa menggelegar dalam ruangan. Cowok itu tampak marah kepada gadis yang lancang memeluk dirinya di depan banyak orang, sungguh merusak citra nya di Sekolah ini.
Sedangkan gadis yang dimarahi tersebut terdiam terbisu meruntuki dirinya yang berlaku bodoh.
"Eh anjing jawab!"
"Lo kira lo siapa? Gak tau diri!"
Puri meringis ketika tangan Gaksa mencengkram tajam lehernya terasa perih akibat kuku-kuku itu menyentuh daging lehernya yang diberikan kepada dirinya.
Gaksa menatap tajam penuh Emosi, "Gue udah berusaha gak berlaku kasar ke lo, tapi lo mancing-mancing njing!" maki Gaksa . Laki-laki itu terlihat sangat marah dan amarahnya kian memuncak ketika gadis didepanya hanya diam dan menunduk.
"Gadis gak tahu diri, miskin, gak tau diuntung, pembuat onar! LO BIKIN MALU GUE BANGSAT, DAPET IZIN DARI SIAPA LO BISA MELUK-MELUK GUE. RUSAK CITRA GUE!!"
"JAWAB BABU! JANGAN DIEM AJA!"
"M-maaf kak.." jawab Puri dengan napas tercekat, Salah kan dirinya yang sudah terlalu baik untuk sok membantu korban yang ditindas. Dan akhirnya dirinyalah yang tertindas sekarang.
"Maaf, maaf, dan maaf, itu terus yang bisa lo keluarin!" Gaksa menatap kesal gadis didepannya yang kian menunduk diam, "Arggh.. Tai lo!" maki laki-laki itu jengah terhadap Puri. Gaksa berpikir memang pantas gadis ini menjadi sasaran bulian dirinya, tampangnya saja sudah cocok untuk dijadikan bahan bulian.
Puri memberanikan menatap Gaksa, dengan degupan jantung yang berdetak bukan main. Menatap ngeri tampang Gaksa yang sudah siap menerkam dirinya, hatinya meringis menyesali perbuatannya yang mau ikut campur urusan lelaki itu.
'Takut sih. Tapikan kasihan Awan' dalam hati ia berperang dengan pikirannya membela perbuatan yang sudah dia lakukan.
"Aku cuma kasihan sama orang itu kak"
Gaksa mengeratkan cengkraman tangannya di leher jenjang Puri "Tau apa lo dengan urusan gue? TAHU APA HAH!" Aish. Gadis ini sungguh menguras habis emosinya.
Puri memejamkan mata mendengar bentakan Gaksa. Bisa tuli lama-lama telinganya mendengar Gaksa yang sering ngegas.
"Sebelumnya bisa lepasin.. tangan kakak dari leher Aku? Sakit kak.. perih" Dengan terpaksa Puri mengatakan itu karena dia sudah tidak bisa menahan rasa perih yang menjalar di kulit lehernya.
Lelaki itu terkejut dengan perkataan Puri. Lalu ia tertawa mengejek, bisa-bisanya gadis ini menyuruh dirinya.
"Mulai nih idiot ngatur-ngatur gue" Gaksa menatap tajam Puri, "Jangan kira lo gue jadiin babu, lo bisa seenaknya ngelakuin apa yang lo mau. Ingat lo hanya babu disini. B a b u, Puri Sily Ganendra" Setelah itu ia melepaskan cengkraman tangannya dari Leher Puri, menatap sebentar bekas kuku-kukunya yang membuat kulit gadis itu merah. Gaksa tersenyum miring melihat karyanya.
"Ini semua belum selesai Puri, selain lo jadi babu. Lo juga bakal tau kejutan apa yang bakal gue kasih ke lo" Setelah mengucapkan itu Gaksa berlalu dari ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
King And "Babu"
Teen FictionSudah jadi siswi beasiswa, disuruh ganti rugi pula. Bagaimana tidak? Memang benar itu salahnya. Tetapi ganti rugi ini sangatlah memberatkannya. Kenapa? karena gadis itu harus menjadi babu dari sebuah geng yang dikenal suka membuli disekolahnya. Masa...