Lucas tengah mengumpulkan barang bekas di sebuah gang yang sudah sepi dan hanya ada beberapa cahaya lampu di sana. Selain itu, kamera cctv hanya ada satu. Saat sibuk memulung, ia melihat seorang perempuan berjalan sendirian sedang memakai earphone dan ... heels merah.
Melihat heels merah yang dipakai gadis itu, membuat jantung Lucas berdegup kencang karena takut. Ia harus mematuhi syarat dari Dax karena telah menolongnya dari Kevin. Ya. Dia harus menghubungi Dax bahwa ada mangsa untuknya.
Lucas mengeluarkan ponsel dari sakunya dan berhenti di room chat Dax. Ia sangat dilema. Haruskah ia menghubungi Dax ? Atau.. menyelamatkan gadis itu ?
Ia mengetik lalu, menghapusnya lagi. Berulang kali melakukannya. Namun, keputusannya berhenti di pilihan pertamanya.
Dengan sangat berat hati, ia menghubungi manusia gila itu.
Ada mangsa untukmu
tahan dia sampai aku datang
kalau tidak, kau yang akan menggantikannyaLucas hanya bisa menelan salivanya membaca balasan dari Dax. Ia tak bisa membayangkan betapa sakitnya saat pisau tajam milik Dax menyentuh kulitnya.
Lucas tak perlu mengirimkan lokasi. Karena sudah pasti Dax akan melacaknya. Ia melirik lagi perempuan tadi yang sedang berjalan mendekatinya. Ia masih merasa bimbang haruskah ia melakukan ini? Saat perempuan itu hampir melewatinya, dengan begitu merasa bersalahnya, ia pun menahan perempuan itu.
Maaf sudah melakukan ini, aku tau kau tak bersalah. Tapi, .. aku harus menyelamatkan nyawaku. Batin Lucas sebelum akhirnya menahan perempuan itu.
"Excuse me?" Ucap Lucas membuat perempuan itu menoleh ke arahnya. Ia lalu, melepaskan earphone yang ada di telinganya.
"Ya?" Balasnya.
"Aku.. kehilangan dompetku dan sedang mencarinya di sekitar sini. Aku tak bisa melihat dengan jelas karena rabun.. bisakah kau membantuku?" Ujar Lucas dengan sopannya.
"Oh ya. It's okay, akan kubantu."
Hampir 10 menit berlalu, Dax belum juga datang dan perempuan tadi sudah mulai mencurigainya.
"Dimana terakhir kali kau melihatnya?" Tanya gadis itu karena sedari tadi sama sekali tak melihat benda kecil itu.
"A-aku lupa." Balas Lucas. Di tengah-tengah kesibukannya 'mencari' dompetnya, Lucas menyampaikan pesan tersirat kepada gadis itu. "Boleh aku bertanya?" Ucap Lucas.
"Apa?"
"Apa kau tidak takut berkeliaran malam hari menggunakan heels merah seperti itu?"
"Ah ini.. ? Tidak. Aku bisa bela diri. Jadi, aku tak takut pada psycho yang terobsesi dengan heels merah itu."
"T-tapi.."
"Tak apa. Jangan hiraukan aku dan ayo lekas temukan dompetmu."
Pesan tersiratnya tak dimengerti oleh perempuan itu. Ia akhirnya pasrah sembari menunggu Dax muncul.
Sebuah bayangan yang terlihat di depannya, membuat Lucas terkejut.
Dax sudah datang. Ia muncul di tengah kegelapan gang itu. Hanya mulutnya yang terlihat oleh cahaya.
YOU ARE READING
Can You Find Me ? [COMPLETED]
Mystery / Thriller[COMPLETED] *** Bercerita tentang seorang psikopat yang telah membunuh banyak orang dan menjadikan pembunuhan sebagai karya seni. Di awal cerita, Anda akan disuguhi tentang pembunuhan-pembunuhan yang terjadi. Di tengah cerita, Anda akan disuguhi den...