XXV

1.5K 80 0
                                    

Elena melihat dirinya di pantulan cermin. Ia mengangkat pakaiannya dan melihat ukiran 'DAX' di perutnya. Namun, beberapa detik kemudian ia tutup kembali pakaiannya. Karena tak mau mengingat kejadian itu.

Hari ini, Clement School mengadakan pertemuan untuk wali siswa sehingga Elena pun harus pergi dengan Ace ke sekolah.

"Mom, cepat! Kalau tidak kita akan terlambat!" Teriak Ace yang tiba-tiba saja muncul di ambang pintu kamar Elena. Elena pun segera mengambil tasnya dan menghampiri anaknya. "Iya sayang." Balasnya sembari mengusap pucuk kepala Ace.

Pertemuan wali siswa diadakan pukul 09:30. Namun, Elena memutuskan untuk berangkat pukul 08:00 bersama dengan Ace. Bukan karena ia bersemangat untuk pertemuan itu, tetapi.. karena ia mempunya sebuah rencana gila hari ini.

Ya. Hari ini, Elena akan nekat bertemu dengan Lucas. Karena satu-satunya alat komunikasi mereka sudah dirusak oleh Dax. Maka dari itu, Elena harus memberitau Lucas tentang hal tersebut. Juga.. karena Robert sudah tiada, membuat mereka semakin sulit menjatuhkan Dax.

Setelah hampir 30 menit, akhirnya mereka pun sampai di Clement School. Seperti biasa, ketika Elena turun seluruh pengawal suruhan Dax, mengikuti Elena. Alhasil, Elena menjadi pusat perhatian. Tak ada yang tak mengenal perempuan itu. Ya. Setelah pernikahannya dengan Fransisco 10 tahun silam, dia semakin terkenal.

Setelah mengantar Ace ke kelasnya, Elena meminta satu pelayan perempuannya untuk menemaninya di kamar mandi. Bahkan, ke kamar mandi pun para pengawal itu tetap mengikuti Elena. Mereka berdiri di depan kamar mandi dan menjaga pintu tersebut.

Di dalam kamar mandi, Elena melepaskan pakaiannya dan menggantinya dengan pakaian yang sudah ia siapkan di tasnya. Pelayan yang melihat pun kebingungan.

"Nyonya, apa yang Nyonya lakukan?" Tanya pelayan yang terlihat gugup itu, kebingungan melihat Elena.

"Ruth, dengar. Aku akan meninggalkan sekolah dan pergi ke suatu tempat. Kau.. tetaplah di dalam. Jangan pernah keluar sampai aku datang kembali." Ujar Elena panjang lebar meyakinkan Ruth, sang pelayan.

"T-tapi Nyonya, s-saya takut.." Ucap Ruth lirih sembari menundukkan kepalanya.

"Ruth. Aku tau kau pasti takut. Tapi, percayalah padaku. Aku akan kembali sebelum pukul 09:30. Aku janji." Ujar Elena lagi meyakinkan Ruth. Sebelum mendengar jawaban dari pelayannya itu, Elena segera lompat melalui jendela kamar mandi dan meninggalkan sekolah.

Setelahnya, ia mencari taksi menuju kantor polisi tempat Lucas bertugas. Perjalanan dari Clement School menuju kantor polisi membutuhkan waktu sekitar 8 menit. Kantor polisi tersebut memang tak begitu jauh dari Clement School.

Kemudian, sampailah Elena di kantor polisi. Ia segera turun dari taksi dengan memakai topi untuk menutupi wajahnya agar tak ada yang mengenalinya.

Saat masuk ke dalam, Elena bingung ia harus kemana. Karena ini adalah pertama kalinya ia ke kantor polisi. Alhasil, ia menanyakan setiap orang yang memakai id card dan berpenampilan seperti detektif.

Hampir sepuluh orang ia tanyakan, tapi tak satupun yang tau dimana Lucas. Akhirnya, ia keluar dari kantor polisi. Namun, ia tak menyerah. Ketika seorang detektif yang baru saja memarkirkan mobilnya dan sedang berjalan masuk kantor, Elena segera mencegahnya.

"Permisi, apa ka--"

Belum sempat Elena menyelesaikan pembicaraannya, detektif itu sudah lebih dulu memotongnya.

"K-kau Elena Fran--"

Elena ikut terkejut ketika detektif itu mengenalinya. Sebelum detektif itu sempat menyelesaikan kalimatnya, Elena membekap mulutnya.

Can You Find Me ? [COMPLETED]Where stories live. Discover now