Stacy

33 14 1
                                    

(jeano's chat POV) ☝🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(jeano's chat POV) ☝🏻

Gadis berambut panjang terurai itu berdecak kesal sembari meletakkan handphonenya diatas meja makan, kemudian menyibukkan tangannya untuk mengenakan sepatu. Aze, dia sedikit kesal dengan kehadiran Jeano yang selalu seperti itu kepadanya, bisa dibilang dia risih. Bukan apa-apa jika itu hanya sebulan dua bulan. Tapi Jeano, dia sudah seperti itu sejak mereka SD.

"Adek berangkat sama siapa?" tanya seorang wanita paruh baya yang memberikan Aze susu dan piring berisi roti selai kacang kesukaannya.

"Sama Audie mungkin, tapi kalau dia nggak bisa ya aku naik ojek aja." jelas Aze sembari bersiap untuk makan roti selai.

"Kenapa nggak bareng Jeano aja sih dek? Kan lumayan kamu nggak ngeluarin ongkos, lagian Jeano rumahnya didepan situ nggak bakal nyusahin kamu kok." ucap Nirmala, mama Aze.

"Mama kenapa sih Jeanooo terus, bosen tau." seru Aze sedikit kesal.

"Ya kamu bangun siang, ditinggal sama papa sama kakak, kan ya boleh dong minta bareng sama Jeano, mama liat dia anaknya baik kok. Lagi pula ya dek, kalian kan udah temenan lama, kenapa harus malu-malu sih." omel mama.

Aze meneguk habis susu di gelasnya setelah melihat notif dari Audie yang memberitahu bahwa dia dan mobilnya sudah ada di depan.

"Mama, Jeano itu nggak kaya yang mama liat. Jangan paksa-paksa aku ya, risih ah ma." pinta Aze.

"Aku berangkat dulu ya ma, Audie udah di depan." pamit Aze sembari membawa roti selai yang belum sempat ia habiskan.

Nirmara mengelus rambut Aze, "Bilangin ke Audie kalau di jalan jangan ngebut!"

"Iya ma!" seru Aze sembari berlari kecil meninggalkan meja makan.

Nirmala menggeleng serasa tersenyum, "Dasar anak kecil."

****
Aze berlari saat melihat gerbang yang hampir tertutup. Terlihat pak Parjo, satpam disana sudah celingukan melihat apakah ada siswa yang terlambat atau tidak.

"Audie, ayo! Udah ditutup tuh!" seru Aze pada Audie yang berlari dibelakangnya.

"Cape tau Ze!" pekik Audie.

Mereka terlambat gara-gara Audrie yang kebelet buang air besar dan mereka berhenti di pom bensin cukup lama karena katanya Audrie sedikit sembelit.

"Pak Parjo, minta tolong bukain dong pak telat berapa menit doang inii." pinta Aze sembari menggoyangkan pagar besi itu.

"Heh jangan digituin mbak, nanti ambrukk!" seru Pak Parjo.

STACY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang