Jaiden

15 9 0
                                    

Aze berdecak kesal, ia harus menunggu lama di depan sekolahnya untuk menunggu jemputan. Audie bilang dia tadi ada urusan mendadak harus jemput mamanya di bandara. Ia memutuskan untuk meminta tolong kakaknya untuk menjeput namun sampai sekarang belum muncul.

"Kebiasaan deh Kak Marshel, mana panas lagi!" keluh Aze.

"Kebiasaan deh Kak Marshel, mana panas lagi!" keluh Aze

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aze's chat POV) ☝🏻

Aze sudah duduk di tempat teduh, tapi terik matahari masih dapat menembus jaketnya.

"Stacyy!!"

Aze melihat Jeano dengan motor vespanya. Jeano mematikan mesin motor dan turun menemui Aze.

"Kenapa masih duduk disini? Audie mana?" tanyanya.

"Pulang duluan."

"Pulang bareng gue aja yuk!" ajak Jeano.

Aze menggeleng, "Gausah, gue nungguin kakak."

"Yaudah, gue temenin ya?" Jeano melepas helmnya dan duduk di samping Aze.

"Gausah Je, lo pulang aja." tolak Aze.

"Nggak ah, gue ikut nungguin Kak Marchel. Gue takut lo diapa-apain sama orang yang lewat." jelas Jeano.

Mereka berdua sangat sunyi, hanya terdengar suara motor yang lewat, Jeano sibuk bermain dengan handphonennya begitu juga Aze.

Kling..

(Aze's chat POV)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aze's chat POV)

Jeano menatap Aze, "Gimana stace?" tanyanya setelah mendapat chat dari Kak Marchel.

Aze ingin menolak ajakan Jeano, ia benar-benar sedang tidak ingin dekat dengan Jeano. Karena dia berfikir jika ini hanya membuat hubungan mereka semakin dekat dan Jeano semakin berharap lebih kepadanya.

"Gimana ya Je, guee—."

Tinn...tinn..

Mata Aze dan Jeano menatap mobil yang berhenti di depan mereka. Kaca mobil itu berlahan terbuka dan menampakkan wajah tampan Jeffrey.

STACY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang