Hari ini kelas Jeano, kelas 12 Ipa 2. sedang berolahraga di lapangan. Namun, karena guru olahraga mereka ada urusan dengan guru olahraga sekolah lain maka kelas Jeano dibebaskan berolahraga asal tidak keluar dari area sekolah. Terlihat Ale dan Haikal bermain basket, sedangkan Jeano, Rajen, dan Ale duduk di tepi lapangan untuk meneduh, mereka sedang malas untuk bermain dibawah terik matahari.
"Tebak tadi malem gue abis ngapain!" seru Jeano meramaikan suasana mereka yang tadinya sepi, sama-sama fokus pada teman-temannya yang berlarian.
"Tidur." terka Ale.
"Salah, coba lagi."
"Nontonin begituan lo ya?" seru Rajen.
"Ngarang lo, engga lah. Bukan jadwalnya, heheh becandaa. Ayo dong tebak lagi." ucap Jeano.
"Makan." terka Ale lagi.
"Bisa jadi, kurang spesifik, sebutin makan apa sama siapa." jelas Jeano.
"Makan beling sama kuda lumping." ucap Rajen sedikit nge gas, menurutnya Jeano tidak bisa to the point.
"Yang jelas dong monyet, kelamaan, lo tadi malem makan apaaa? Bikin emosi aja, gausah deh bikin-bikin pertanyaan lagi lo!" seru Rajen.
"Ada apasih marah marah?." sahut Haikal menepuk pundak Rajen. Elang dan Haikal sudah selesai dengan permainan basketnya.
"Nih temen lo main tebak-tebakan tapi ngga jelas."
"Ya namanya juga tebak-tebakan, Jen. Gimana sih lo!"
"Tadi malem gue makan nasi goreng sama si Stacy, keren nggak? Kaget nggak lo pada?" lanjut Jeano menjawab pertanyaannya sendiri daripada mendengar Rajen marah lagi.
"Halah paling juga lo culik tuh anak." cibir Haikal.
"Lo sejak kapan bisa hipnotis?" lanjut Ale mencibir Jeano.
"Lagian tuh anak liat muka lo aja kayanya males banget, mana mungkin dia mau makan sama lo." ucap Rajen menambahkan fakta.
Jeano menjelaskan kejadian semalam mulai dari dia dimarahi ayahnya dan disuruh untuk keluar saja bermain gitar di perempatan lampu merah sampai dia masuk di mobil bundanya.
"Nggak heran deh gue sama lo, Je." ucap Haikal setelah mendengar cerita Jeano.
"Kerjaan lo dari dulu ya kalau ngga ngutang tuh ya malu-maluin kita." lanjut Haikal yang disambut anggukan dari teman-temannya.
"Halah, udah yuk masuk kelas aja, cape gue disini mana panas lagi." ajak Ale.
"Yuk!" jawab Haikal berjalan merangkul pundak Ale dan Rajen di kanan dan kirinya disusul Jeano yang juga merangkul pundah Elang.
*****
Berbanding terbalik dengan Ipa 1 yang kosong, kelas Ipa 1 kini berada di situasi yang mencekam. Ada ujian mendadak dari guru killer karena murid yang diajarnya tadi tidak menyimak yang diajarkannya di papan tulis dan ia pun menghukum semua murid di kelas Ipa 1 dengan soal dadakan. Hanya 3 soal namun 1 soal dibagi menjadi a, b, dan c.
Memang Ipa 1 dikenal dengan kelas unggulan di SMA Negri 3 ini, namun bukan berarti mereka dengan mudahnya menjawab soal yang diberikan Bu Astuti, guru yang dikenal paling kejam dengan soal-soalnya. Buktinya saja Audie sekarang memukuli pelipisnya, memaksa otaknya untuk terus berputar. Sedangkan Diandra, ia sekarang sedang melubangi penghapus di atas meja, padahal dia sama sekali belum mengerjakan soal pada kertas.
"Ibu mau keluar dulu mau ke kemar mandi. Jangan ada yang mencontek dan jangan ada suara berisik sampai ke telinga saya. Paham?" ucap Bu Astuti.
"Paham bu.." seru semua murid dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
STACY
Fanfiction"You can call me stacy, you call me love, you can call me late night, and ill be at your door You can call me anything oh anything u want, but JUST DONT CALL ME YOURS" Hanya sebuah cinta remaja antara Amaraze Stacy dan Jeano Zayvius yang sering terj...